Chapter 22

3.5K 177 2
                                    

Dan...

Saat Clean membuat cahaya berbentuk bola dengan warna hijau untuk menyerang Alex itu terhenti, karna tiba tiba langit berubah menjadi biru kegelapan dan bulan yang tadi nya putih kini menjadi biru berkilauan.

Saat Clean membuat cahaya berbentuk bola dengan warna hijau untuk menyerang Alex itu terhenti, karna tiba tiba langit berubah menjadi biru kegelapan dan bulan yang tadi nya putih kini menjadi biru berkilauan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak..tidak mungkin" gumam Alex dengan geleng geleng kepala pelan.

"Wow" gumam Jack, Hery, Arzelia takjub dan Jack yang kini sedang memegang tangan Alex secara brutal agar tidak kabur.

Kini Clean sudah turun ketanah dan kini ia juga sudah tersenyum manis dan pakaian nya kembali seperti semula. "Sudah berakhir" gumam Clen menatap Alex dengan senyum nya.

Tiba tiba seorang wanita sangat cantik dengan memakai gaun yang sama persis dengan warna bulan biru itu, berjalan dengan anggun nya kearah Alex, berhenti beberapa meter didepan Alex dan melirik Dilla sekilas yang kini sedang terbaring diudara yang ditutupi portal tipis yang dibuat oleh Clean.

"Jadi itu manusia lemah yang kau maksud?" tanya wanita itu lembut sambil menatap Dilla cukup lama.

"Dan itu pelindung nya?" lanjut nya dengan melirik Clean sekilas dan kembali menatap Alex.

"Ra-ratu sa-saya belum membunuh manusia lemah itu, ken-kenapa ratu sudah mengeluarkan bulan biru?" tanya Alex gugup dengan menelan salivanya susah.

Wanita yang dipanggil ratu itu tersenyum manis menatap Alex.

"Karna aku sudah haus dan gara gara kau atap ku jadi rusak" kata nya dengan masih tersenyum.

"Ta-tapi ratu tidak membunuh saya sekarang kan?" tanya Alex gugup dan mencoba melepas kan genggaman tangan nya yang sekarang sedang dikunci oleh tangan Jack dari belakang dengan kuat.

"Bodoh!! Aku sudah pernah bilang bukan, aku akan memunculkan bulan biru itu sesuka ku" kata ratu itu dengan menatap Alex tajam.

"Dan sekarang kau harus menepati janji mu..Alex Tailor" kata ratu Amora dengan menekan nama Alex sembari tersenyum miring.

Jack melepas kan genggaman nya dan menjauh sedikit setelah Amora memegang muka Alex.
Taring yang panjang dan tajam milik Amora kini sudah mencuat keluar bersiap memakan apa yang harus nya dimakan.

"Aaahhhkkkkkk" teriak Alex saat taring itu menempel dileher nya. Tetapi tidak lama kemudian Alex mendorong Amora sehingga ia terdorong cukup jauh.

Amora mengelap bekas darah Alex tadi dimulut nya dan berlari kearah Alex tetapi seketika Amora sampai ditempat berdiri Alex disaat itu juga Alex menghilang karna dia tadi membuat portal dan langsung masuk keportal itu dan hilang.

"Aaarrrgghhhkk!" teriak Amora frustasi.

"Dia mengingkari janji nya, liat kau nanti Alex" gumam Amora dengan nafas yang ter engah engah karna emosi, dia pun langsung melesat pergi.

Langit kembali pada asal nya dan bulan pun menjadi putih semula, hari sudah malam.

"Belum selesai, dia akan kembali dengan waktu yang cepat" gumam Clean pelan dan sedih.

"Sudahlah, kita pulang" kata Jack pelan dan menggendong Dilla yang masih terbaring lemah.

Drian dibopong oleh Hery yang tadi rantai ditangan Drian sudah lepas saat Amora datang dihadapan Alex.
Arzelia kini berjalan disamping Hery. Dan dengan cepat mereka semua berlari menuju Pack.

Disaat semua sampai diPack, dokter Lee langsung bergegas mengobati mereka yang terluka, karna dokter Lee tadi dipanggil oleh mom Jack untuk bersiap kalau ada yang terluka.

Luka Jack dibagian lengan dan perutnya tidak terlalu parah, karna dia werewolf jadi tidak semudah itu terkena racun.

Dan luka Drian lumayan parah tetapi dia tidak terkena racun hanya cakaran cakaran saja, dan itu membuat luka nya cepat pulih.

Tetapi Dilla..luka dibagian kaki kirinya saja racun nya sudah mulai menyebar apalagi diperutnya, kini Dilla sedang ditangani oleh dokter Lee. Sedari tadi dokter Lee hanya geleng geleng kepala saat memeriksa Dilla, membuat semua khawatir dan Jack jengah.

"Sebenarnya kau ini kenapa, apa dia terluka parah?" kata Jack kesal.

"I-iya Alpha, Luna terluka parah..racun dibagian perut dan kaki nya sudah tersebar sedari tadi" jawab dokter Lee gugup dengan melihat Luna nya itu yang kini terlihat seperti mayat hidup, muka nya pucat pasi, bibir nya pun sedikit membiru, kulit nya sedikit dingin jika tidak didekap oleh Jack sedari tadi.

"Terus bagaimana ini, kapan dia akan sadar?" kata Jack dengan mengacak ngacak rambut nya frustasi.

"Si brengsek itu memang menyusahkan" gumam Drian.

Ruangan yang ditempati keluarga Pattinson itu menjadi hening. Febry yang sedari tadi memegang tangan Dilla dengan mulut nya yang selalu melontarkan do'a, dan Jack yang sedari tadi tidur disamping badan Dilla dan mengusap rambut Dilla lembut, dan Arzelia, Hery, mom Jack, Drian, dan dokter Lee hanya bisa diam memandang Dilla terbaring dengan kulit pucat.

"Dear.." lirih Jack dengan mengecup puncak kepala Dilla lembut.

"Kau melakukan ini lagi Dear, bukan nya kita sudah berjanji tidak akan seperti ini" lanjut nya dengan susah payah mencoba menahan air mata yang ingin keluar.

'Dek..bangun dong, gw kangen senyum lu nih, gw kangen candaan lu, gw kangen semua dari lu dek, please bangun' batin Febry dengan muka sedih..sangat sedih.

'Kak, maafin aku..karna aku kau jadi seperti ini' batin Drian sembari menundukan kepala nya.

Semua bersedih dengan keadaan yang menimpa Dilla.
Tiba tiba Jack berdiri, berjalan kearah dokter Lee dan mencekram kerah baju dokter Lee.

"Kau..kau ini sebenar nya dokter atau bukan! Jika dokter cepat cari obat untuk Luna mu, agar dia cepat bangun" kata Jack dengan memasang muka '😡'.

"Tap-tapi saya tidak ta-tau obat nya Alpha" jawab dokter Lee sudah takut setengah mati saat melihat mata Jack berubah kuning keemasan yang arti nya tubuh srigala nya yang menguasai.

"Jack tenanglah jangan seperti itu, kita semua juga sedih.." kata mom Jack lirih.

"Tenang..tenang mom bilang BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA MATE KU TERBARING SEPERTI MAYAT HIDUP!!" Semua tetkejut saat melihat Jack semarah ini, apalagi sampai membentak.

Jack keluar dari kamar Dilla dan berlari menuju hutan dengan cepat yang kini sudah menjadi srigala.

"Aaaauuuuu" aungan Jack terdengar sangat jelas dan aungan itu bertanda sang Alpha sedang sedih.
Jack berhenti didepan danau dan duduk disana dengan muka yang lesuh.

"Sang alpha sedang bersedih"

"Apa yang terjadi?"

"Apa terjadi sesuatu dengan Luna?"

Bisikan para hewan hewan disekitar Jack membuat Jack berteriak frustasi.

"Hay..kau sedang apa disini, kenapa kau terlihat bersedih" kata seorang lelaki tampan yang kini sedang duduk di samping Jack.

Seketika Jack menengok kearah suara dan detik itu juga mata Jack membulat dan mulut sedikit terbuka.

"Alvian!!" Kata Jack kaget.

"Ya ini aku..kau tak rindu dengan ku?" Tanya lelaki yang bernama
Alvian itu dengan wajah sombong nya.

"Kapan kau pulang hah?" Tanya Jack masih dengan mata yang membelak.

.
..
...

Maaf yah sering digantung, biar readers nya penasaran hehe ✌
Vommen oke.

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang