Chapter 21

3.3K 178 0
                                    

"Alex, bagaimana...bisa?" kata Dilla tak percaya. Bukan nya Alex sudah mati saat itu, dan sekarang..bagaimana bisa, pikir Dilla bingung, bukan hanya Dilla bahkan Jack juga diam.

"Hahaha....saat itu".

Flashback on

Saat Clean menciptakan hujan awan hitam yang sangat panas, semua tidak menyadari saat itu Rogue dari Sovereign kabur satu yaitu Alex.

Alex berlari dari sana, dia lari sangat kencang sehingga ia tiba didepan gerbang besar bewarna hitam dan ada ukiran bunga mawar yang sangat indah tapi sedikit menyeramkan.

Alex melompat gerbang itu dan saat dia mendarat didepan nya ada dua seorang prajurit yang sudah metodongkan senjata nya kearah Alex.

"Hoho aku hanya ingin bertemu ratu Amora" kata Alex terkejut saat satu tombak dihadapan nya.

"Siapa kau?" tanya salah satu prajurit itu dingin.

"Aku Alex Tailor, srigala dari kerajaan sovereign" kata Alex santai.

"Untuk apa kau kemari?" tanya prajurit tadi.

"Aku ingin bertemu ratu Amora, aku ingin meminta bantuan untuk membunuh musuh ku" jawab Alex santai.

"Masuklah, mari lewat sini" kata prajurit tadi dingin dan mulai mengantar Alex kedalam yaitu ruangan ratu Amora.

Sesampainya didepan pintu dengan warna pintu bernuansa hitam semua dan satu gambar bunga mawar besar disana, prajurit itu mengetuk pintu dengan dua ketukan, tanpa ada suara dari dalam pintu itu terbuka dengan sendiri nya.

"Maaf Ratu, ada yang ingin bertemu dengan anda" kata prajurit tadi dengan kepala menunduk.

"Emm, pergilah" kata seorang perempuan cantik yang sedang duduk di singgasana nya.

Prajurit itu langsung pergi tak lupa membungkukan badan nya sebentar. Wanita itu berjalan sangat anggun kearah Alex yang sedari tadi hanya bengong.

"Ada apa?" tanya wanita itu dingin.

"Sa-saya ingin meminta bantuan Ratu, tolong bantu saya untuk menghancurkan manusia lemah dari kekasih Alpha itu Ratu" jelas Alex dengan menunduk.

Wanita itu terkekeh sebentar. "Kau tidak bisa mengalahkan nya sendiri?" Tanya wanita tadi menatap Alex remeh.

"Sebenarnya bisa Ratu tapi dia mempunyai pelindung yang sangat kuat" kata Alex gugup.

"Kau yakin, kau belum tahu aki-" kata wanita itu terhenti saat Alex bicara dengan cepat.

"Saya tahu ratu, saya melakukan ini demi tuan putri saya, karna dia telah dibunuh oleh pelindung manusia lemah itu" potong Alex cepat.

"Bodoh tapi setia" gumam wanita itu. "Baiklah kalau itu mau mu" lanjut nya.

Wanita itu bergumam tak jelas dan menutup mata nya, agak lama pula, membuat Alex bingung melihat nya, tiba tiba dia membuka mata nya dan berlalu begitu saja.

"Emm ratu Amora, ba-bagaimana dengan-" kata Alex terhenti.

"Sudah kau jalan kan saja tugas mu untuk membunuh nya, para Rogue ku akan membantu, tapi ingat!! Aku akan memuncul kan bulan biru itu sesuka ku, dan darah mu akan menjadi santapan ku" kata Amora berlalu meninggalkan Alex yang terperanga.

Flashback off

Sleppp

Setelah Alex menghentikan cerita nya, tiba tiba sebuah pedang melesat begitu cepat sehingga mengenai kaki kiri Dilla.

"Ahk.." Dilla berteriak kecil saat pedang panjang berwarna perak dan gagang emas itu nancep dikaki kirinya.

"DEAR..." teriak Jack lalu mendekat kekaki kiri Dilla dan mencabut sedikit demi sedikit pedang itu agar tidak membuat Dilla semakin sakit.

"Ahk" jerit Dilla pelan.

"Tahan dear kalau tidak dicabut nanti racun nya akan menyebar" kata Jack lembut dengan masih mencabut pedang itu pelan.

"Hahaha.." tawa Alex dengan membentangkan tangan nya.

"Aku tidak perlu susah mencarimu, dan kau sekarang telah memasuki pintu neraka mu sendiri..manusia lemah, hahaha" lanjut nya.

"Alex! lepaskan Drian!" teriak Dilla.

Alex bukanya menjawab tetapi dia jalan kearah Drian dan menancapkan kuku nya di perut Drian.

"Drian" teriak Jack dan Dilla bersamaan.

Slepp Slepp

Dua panah sekaligus menusuk tepat diperut Jack tapi itu langsung dicabut oleh Jack dan menggeram jelas, Jack berlari kearah Alex mereka pun berkelahi dengan tubuh srigala nya masing masing.

Dilla berjalan kearah Drian dengan kaki nya yang pincang karna pedang tadi dan menatap Drian sendu.

"Maaf.." kata Dilla lirih.

"Tak apa kak, aku kan kuat, jadi aku bisa bertahan" jawab Drian dengan tersenyum getir, Drian sudah sangat lemah untuk bicara saja susah. hadeh babang Drian lemah amat.

Tak sadar air mata mereka berdua jatuh, mereka sedih dengan keadaan ini, kenapa takdir begitu jahat, pikir mereka berdua.

"Awass" teriak Jack membuat Dilla menoleh kearah nya.

"Ahhhhkkkkkk" teriak Dilla menggema diruangan saat satu pedang bewarna perak mendarat di perut nya, dan teriakan itu membuat Arzelia dan Hery datang keruangan itu dan mata mereka membelak lebar.

"Dear.."lirih Jack melihat Dilla sudah terbaring lemas dengan banyak darah yang keluar dari perut nya.

"ALEX...!!" teriak Jack menggema diruangan bahkan nyaring hampir keluar.

Tanpa ba bi bu Jack kembali menyerang Alex tiada ampun dan dibantu oleh Hery. Dibanting, dilempar, dan dicakar.
Jack sudah murka saat ini.

Sedangkan Dilla, Dilla kini berada dipangkuan Arzelia..bisa dibilang Dilla sekarat karna Dilla manusia, racun itu tersebar dengan cepat, tetapi sebelum Dilla menutup mata nya, dia bergumam. "Clean.." setelah nya iris coklat itu tertutup secara perlahan.

Clean pun keluar dan langsung melayang keudara dan menatap sekeliling dengan senyum manis nya. Tatapan nya terhenti saat melihat Alex, dengan secepat kilat penampilan Clean berubah darstis menjadi mengerikan, sisi demon nya kini mendominasi.

Sebuah cahaya hitam bahkan itu bukan cahaya melainkan asap berkumpul mengelilingi tubuh Clean saat ini, asap itu terpisah menjadi pisau kecil kecil dan mengarah ke arah Alex.

Pisau itu melesat cepat menuju kearah Alex, tetapi itu bisa dihindari Alex, kini Alex memanggil para Vampir dari prajurit Amora, tak lama vampir Vampir itu berkumpul didepan Alex memandang keatas yang disana ada Clean.

Para vampir itu terbang tanpa sayap menuju ke arah Clean, Clean membuat cahaya ditangan nya dan cahaya itu berbentuk seperti bola bewarna biru terang, bola itu semakin besar dan diarahkan keatap membuat atap terbuka sehingga terpampang langit siang tetapi bewarna gelap karna Clean dan yang lainnya dipenuhi amarah sehingga langit menjadi gelap.

Clean turun kebawah dengan anggun menatap para Vampir dengan tatapan jijik, sedangkan Vampir-Vampir itu menatap Clean kesal dengan taring nya yang panjang dan tajam.

Seperti biasa tangan Clean mengarah keatas menuju langit mengumpul kan awan hitam dan dijatuh kan kepala Vampir sialan itu, tapi kali ini awan hitam itu bukan bewarna hitam melainkan awan api yang dibuat oleh Clean sehingga para Vampir langsung menjadi abu seketika. Sungguh tidak terkalahkan.

Dan....

.
..
...

Eaaa dan apa yaa, gantung dulu dah biar penasaran.
Kasih bocoran dikit dichapter selanjutnya.
"Aahkkkkkk"
"Wow.."
Udh itu aja hehe
Vommen jangan lupa oke, see you

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang