Chapter 9

4.5K 214 3
                                    

"Ngh" suara gadis cantik yang di ikat sangat kuat ditiang dengan tali diseluruh tubuh nya membuat dia tidak bisa bergerak.

"Dimana gw?" gumam gadis itu pelan.

"Kau dikerajaan Sovereign LUNA!" kata seseorang duduk dikursi goyang. Dilla sangat takut saat mendengar suara licik disebelah depan kanan nya, apa lagi saat menekan kata LUNA.

Dilla POV

"What, s..sovereign" gumam ku sangat pelan. Namun sepertinya dia bisa mendengar.

"Yaa kau di istana ku mate dari Jack" kata wanita yang menggunakan jubah yang panjang tergerai di lantai berbentuk seperti kotak kecil bewarna abu abu.

"Siapa lo?!" teriak ku karna aku gak bisa lihat muka nya jelas aku hanya bisa melihat jubah nya yang terkena cahaya sedikit dari atas kepala ku karna semua gelap kecuali tempat ku yang diberi penerangan dari atas. Bisa bayangin kan.

"Aku adalah putri Elena yang berkuasa disini...hahahahaha.." kata nya percaya diri.

Aku hanya membatin .Apa. didepan ku sekarang terdapat seorang putri yang sangat kuat dan siap membunuh ku kapan saja.

"Kenapa? kau kaget ya, apa Jack sudah menjelas kan nya pada mu.
Makanya kau diam hahahaha.." wanita itu kembali tertawa.

Aku yang sudah berkeringat dingin hanya bisa diam tidak percaya akan apa yang ada didepan ku sekarang.

Dia mendekati ku dan membungkukan badan nya agar bisa melihat wajah ku. Terpampanglah wanita cantik dengan kulit putih bersih dengan pakain serba hitam.

"Ternyata kau cantik juga ya" kata nya sambil mengangkat dagu ku agar menatap mata keemasan itu. Aku membuang wajah ku kasar sehingga membuat dia agak kesal.

"Siapa nama mu gadis cantik?" tanya nya sambil menyeringai.

"Lu gak perlu tau siapa nama gw sekarang lepasin gw!!" teriak ku.

"tidak secepat itu gadis cantik" kata penuh penekanan.

Seketika aku ingat anak kecil yang tadi ingin ku antar kan pulang.

"Dimana Elsa?" tanya ku pada wanita berpakaian serba hitam itu.

"Elsa..oh anak kecil itu dia sudah ku pulangkan bersama orang tua nya karna dia telah membantu ku" kata nya masih didepan wajah ku.

"Apa maksud lo?" tanya ku membentak dia.

"Ya dia telah membantu ku saat ingin membawa mu kesini" kata nya sambil tersenyum miring.

Flashback on

"Kita membutuh kan satu anak kecil tuan putri untuk membawa nya kesini" kata Alex.

"Apa maksud mu untuk apa anak kecil yang tidak bisa apa apa dibawa-bawa!" bentak Elena.

"Kau pasti akan tau tuan putri" kata Alex tersenyum miring.

Elena hanya mendengus kesal

"Omega!!" teriak Elena memanggil pembantu nya.

"Ada apa tuan putri?" tanya omega tadi sambil menunduk.

"Cepat cari anak kecil dan bawa kesini!" perintah nya.

"Baik tuan putri" omega itu langsung pergi mencari anak kecil.

"Maaf tuan putri saya mendapat kan anak kecil perempuan" kata omega sambil memberikan anak kecil itu ke Elena dan pergi saat Elena menyuruh nya.

"Hay cantik jangan takut, aku hanya ingin memberi mu tugas" Elena menyeringai membuat anak kecil itu takut setengah mati dan menahan tangis nya.

*Dihutan

"Sekarang tugas mu adalah membawa gadis itu ketengah hutan oke kau hanya berbura pura menangis karna kaki mu berdarah,ini cairan merah nya kau oleskan pada lutut mu" kata Alex menjelas kan anak itu dengan jelas.

Anak kecil itu mengintip jendela agar memastikan bahwa ada orang disana dan yang ada dua orang sedang mengobrol dan dia pura pura menangis dan mengoles cairan merah tadi ke lutut nya.

Gadis yang sedang mengobrol itu pun menghampiri nya yang sedang pura pura menangis. Gadis itu ingin  mengantar anak kecil tadi pulang karna tidak mau diajak masuk ke Pack nya dan tiba tiba Alex yang menyuruh anak kecil untuk menjebak gadis itu tadi,  memukul kepala bagian belakang nya saat sudah sampai di tengah hutan

Membuat gadis itu pingsan dan dia di bawa oleh Alex tadi ke kerajaan Sovereign.

Dan anak kecil tadi dikembalikan pada orangtua nya.

Flashback of

"Dasar wanita licik!" kata ku kesal

"Yaa memang aku licik memang kenapa ?!" Bentak Elena membuat emosi ku bertambah.

"Aku tanya sekali lagi gadis cantik, siapa nama mu?" tanya nya dengan suara seram nya.

"Gw gak sudi kenalan sama lo!" kata ku tepat didepan wajah nya.

Plakk

Sebuah tamparan mengenai pipi kiri ku, tapi aku hanya tersenyum miring.

"Bisa kah bicara mu sopan terhadap ku, apa kau tidak pernah diajari sopan santun oleh orangtua mu hah?!" Bentak nya karna emosi.

"GAK" teriak ku.

Plakk sebuah tamparan mendarat di pipi kanan ku, kali ini sangat panas, dia tersenyum miring.

"DASAR WANITA LICIK! SIALAN LO!!" teriak ku sangat emosi karna ditampar terus.

Plakk..plakk..

Dia menampar pipi ku secara bergantian, membuat sudut bibir ku mengeluarkan sedikit darah kepala ku kembali pusing semua nya gelap akhir nya aku pingsan.

Semua gelap tidak ada sudut ruangan, aku dimana tolong aku.
Aku terus bergeming sendiri dan berputar putar karna bingung. Tiba tiba ada sebuah cahaya putih terang, sangat terang mengahampiri ku sehingga membuat semua nya terang benderang.

Cahaya itu berhenti tepat didepanku cahaya itu yang tadi bentuk nya kecil bulat sekarang bertambah besar berbentuk manusia.

Berubalah cahaya itu menjadi seoarang wanita cantik berbaju serba putih dan rambut panjang nya bewarna putih dan juga kulit yang lumayan pucat tapi cantik.

Dia tersenyum kepada ku, sedangkan aku hanya bergedik ngeri melihat nya.

"Si siapa kau?" tanya ku mundur selangkah demi selangah agar tidak terlalu dekat dengan dia.

"Aku Clean Dilla, jangan takut aku adalah pelindung mu" katanya masih setia tersenyum manis.

"Pelindung?" Seketika langkah ku berhenti.

"Yaa aku pelindung mu saat ini jadi kau tidak perlu takut" ucap nya sangat lembut sekali membuat ku merinding.

"Kemari lah" dia mendekati ku dan mengambil tangan kiri ku tiba tiba dia mengeluarkan pisau kecil dari saku nya yang mengarah ke tempat denyut nadi ku.

"Mau apa kau?" aku panik.

"Tahan jika sakit" ucap nya yang langsung menggores pisau nya ke tangan ku.

Dan...

..
...
....

Vommen jangan lupa 👋👌

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang