Chapter 12

4.3K 233 0
                                    

Aku lemas sangat lemas karna mereka tak memberi ku makan dan terus menyiksa ku.

"Sebentar lagi kau akan lenyap di depan semua rakyat mu dan mate mu manusia lemah" ujar Alex dengan senyum miring nya.

Ucapan tajam Alex hanya disambut oleh senyum manis Dilla, Alex yang melihat senyum tulus Dilla bingung. Jelas membingungkan bagi Alex karna ucapan nya yang kejam hanya disambut oleh seyuman yang tulus.

"Ken-kenapa kau terseyum?" tanya Alex melihat Dilla yang menatap ke bawah dengan mata setengah terpejam karna Dilla begitu lemas.

"Tidak, kalau kematian ku membuat kalian bahagia dan hidup damai aku ikhlas" Dilla tertawa hambar.
Alex mengerjapkan mata nya berkali kali.

"Kenapa kau begitu baik dan tidak mencoba melawan ku atau putri Elena? kau sudah disakiti kalau aku jadi kau aku pasti tidak terima" ucap Alex bingung.

Lagi lagi Dilla hanya tertawa hambar "kau ini lucu tapi juga bego kau lupa aku hanya manusia biasa, aku tidak memiliki kekuatan seperti kalian, jika aku memiliki kekuatan pun aku hanya memberi pelajaran pada kalian aku tidak akan membunuh kalian karna aku bukan monster seperti kalian" jawab Dilla dengan senyum miring.

Alex lagi lagi berkedip mata berkali kali saat mendengar kata kata Dilla yang diawal tapi setelah kata terakhir yang Dilla ucap kan Alex menggenggam kepalan nya sangat kuat.

"Kau bilang apa..jadi kau fikir kita monster begitu?!!" bentak Alex membuat Dilla tersenyum miring dan tertawa hambar.

"Menurut mu?! Pikir saja sendiri" jawab dilla cuek sambil membuang muka. Membuat Alex murka dan kepalan tangan nya semakin kuat.

_________________________________

"Kenapa aku tidak mencium bau tubuh Luna disini, apa luna tidak disini?" ujar pria tampan dengan baju putih polos dan celana hitam pendek nya selutut yang melekat pas ditubuh nya simple tapi terlihat gagah.

"Aku juga tidak mencium bau tubuh Dilla disini" jawab Jack pada Hery yang sedang berada di kerajaan Sovereign.

Mereka cemas dan bingung tidak menemukan Dilla dan kerajaan terlihat sepi.

'Dimana kau dear' batin Jack hampir putus asa, tapi tidak secepat itu setelah salah satu prajurit Jack mendekati Jack.

"Alpha.. Luna berada di lapangan yang sangat luas seperti medan perang dia..dia tidak berdaya Alpha" ujar prajurit tadi terburu buru.

"Kita kesana sekarang" ujar Jack tegas dan langsung di ikuti oleh semua nya.

Jack membulatkan mata nya lebar tidak hanya Jack semua nya kaget saat melihat ratusan bahkan ribuan werewolf yang menatap tajam kearah pasukan Jack mereka tidak memakai baju membuat tubuh atletis mereka terlihat tidak hanya werewolf bahkan ada vampir juga dilapangan seluas ini atau bisa disebut mendan perang.

Jack dan pasukan lain ditatap tajam dan banyak suara geraman mereka saat berjalan melewati banyak nya pasukan dari kerajaan Sovereign.

Jack kembali membulat kan mata nya saat didepan sana ada belahan jiwanya yang sedang menunduk lemas tak berdaya dan banyak luka dimana mana, dengan kedua tangan nya yang dirantai diatas tiang yang sangat tinggi. Sungguh tidak tega Jack melihat Dilla seperti ini hati nya terasa hancur karna tidak becus menjaga Dilla.

"Dear.." ucap Jack lirih menatap Dilla sendu.

"Hahahahaha" tawa seorang wanita menggelegar membuat tatapan Jack teralih ke arah wanita itu.

"Lihat ada seorang Alpha menyelamatkan pujaan hati nya yang sebentar lagi tak bernyawa" ucap wanita itu dikuti dengan tawa dimana mana.

"Kau apakan Dilla putri Elena, lepaskan dia!!" jawab Jack dingin dan menakutkan, Jack mengepal tangan nya kuat.

"Ohh jadi nama manusia lemah ini Dilla, nama yang bagus" kata putri Elena dengan mengambil dagu Dilla dan dilempar kan cukup keras membuat kepala Dilla menoleh kesamping.

"Lepas kan dia atau kau akan ku bunuh putri Elena!" tegas Jack sedikit teriak.

"Apa kau bilang..lepaskan, tidak semudah itu baby" Jawab Elena tersenyum miring membuat Jack murka.

"Kita akan selesaikan masalah dengan baik Elena, ini masalah kita jangan kau sangkut kan dia yang tidak tau apa apa" Ucap Jack yang mengepal tangan nya kuat.

"Bodoh! Justru it-" ucap Elena tehenti saat mendengar suara lemah Dilla.

"Jack.." ucap Dilla sangat pelan dan tersenyum tipis namun masih bisa didengar oleh semuanya walaupun suara Dilla sangat pelan.

"Dear..bertahan lah dear aku akan menyelamat kan mu dengan nyawa ku" jawab Jack lembut dan tidak Jack sadari bahwa ada setetes air mata  jatuh dipipi putih nya.

"Apakah aku sedang menonton drama disini" Ucap Elena meremehkan.

"Diam! kau Elena" bentak Jack yang sudah tidak bisa menahan amarah nya. Bahkan Jack sudah tidak menggunakan embel-embel putri lagi.

Terlihat muka Elena sangat marah saat dibentak Jack. Elena berjalan kearah Dilla yang masih dalam keadaan setengah sadar, Elena mengeluarkan kuku panjang nya untuk menusuk jantung Dilla.

Namun terhenti saat Jack menubruk Elena dan melempar tubuh Elena jauh. Alex yang melihat tuan putri nya terhampas jauh mendengus kesal.

Pasukan Jack dan kerajaan Sovereign langsung berlari dengan teriakan keras, mereka semua berubah menjadi serigala dan para vampir ikut menyerang dengan kekuatan masing masing. Sedangkan Jack sibuk bertarung dengan Alex yang menyerang Jack dari belakang tadi.

Elena kembali bangkit dan berjalan menuju kearah Dilla yang sudah sadar tapi kedua mata nya susah untuk dibuka sepenuh nya.
Elena kembali mengeluarkan kuku tajam dan panjang nya dengan senyum sinis nya.

"Tamat sudah kau luna yang terhormat" kuku panjang Elena mendarat tepat pada perut Dilla namun tidak dalam karena segera ditarik oleh Hery dan dibanting nya tubuh Elena.

Elena teriak frustasi karna sedari tadi niat untuk membunuh Dilla selalu gagal.

"Arghkkk.." teriak Jack saat mendapat cakaran dari Alex tepat bagian punggung Jack yang mengarah ke jantung.

Dilla yang mendengar teriakan Jack mata nya melebar seketika tak percaya karna Jack tengah tersungkur dan diatas nya ada serigala hitam dengan mata merah.

"JACK.." teriak Dilla histeris dan meneteskan air jernih dengan deras.

Alex tersenyum miring saat tubuh nya sudah berubah menjadi manusia lagi dan berdiri mengangkat tubuh Jack dibanting oleh Alex sekeras mungkin tubuh Jack membuat Dilla menangis semakin deras.

"Tidak Jack please sadarlah..hiks.." tangis Dilla menatap Jack yang setengah sadar.

Dilla teringat sesuatu dengan apa yang ia mimpikan saat siang bolong. Clean, yah Clean pelindung Dilla. Dilla sedikit ragu dengan mimpi nya namun tidak ada salah nya dicoba kan.

'Clean keluarlah tolong bantu Jack kumohon' ucap dilla dalam hati.

...
..
.

Gaje kah :( mian klo gaje.

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang