Chapter 6

6.3K 291 4
                                    

"Lalu sekarang gimana..?" Tanya Dilla pada semua yang masih pada ngumpul diruangan itu.

"Dia akan segera membunuh mu" kata Jack dengan muka datar.

"kenapa?"

Aku kaget saat Jack mengucapkan kata kata itu dengan muka datar pula.

"Karna dia tau kalo kau mate ku dia tidak terima, dia akan membunuh mu dan kau harus waspada" kata Jack.

"Waspada bagaimana? sedangkan aku cuma manusia biasa, tidak punya kekuatan apa apa" ucap ku sambil menunduk.

"Kita semua akan melindungi mu Luna "kata Hery menenangkan Luna nya itu.

"Lebih baik kita semua tidur" kata Jack sambil berdiri, di ikuti dengan semua nya kecuali Dilla.
Dilla masih mematung ditempat duduk nya sendirian.

Dilla POV

Kenapa hidup ku tiba tiba hancur seperti ini. Ayah, Bunda, kak Febry aku kangen sama kalian. Aku masih ingin berlibur dengan kalian. Aku ingin Ayah dan Bunda melihat ku wisuda. Aku ingin melihat Ayah dan Bunda menggendong cucu nya nanti.

Risma, Dwi kalian dimana ayo kita pulang nemuin Dina yang pasti bingung dengan keadaan kita. Aku kangen sama kalian semua.

POV end

Dilla menangis ditempat ruangan tadi sambil menutup muka nya dengan kedua tangan nya. Tiba tiba ada yang merangkul pundak Dilla setelah mendengar isakan tangis Dilla. Dilla tersentak sedikit saat ada yang merangkul nya dari samping.

Dilla POV

"Dear..kau sedang apa disini? kenapa kau menangis?" ucap Jack yang duduk disamping ku.

"Tidak apa" jawab ku mengusab air mata kasar. Jack menghela nafas sebentar.

"Dear..kau gak usah khawatir aku akan selalu disisi mu I'm promise" kata Jack lembut. Aku hanya tersenyum mendengar kata kata itu.

Mata Jack menatap jauh kedalam mata ku saat itu, membuat jantung ku tidak bisa dikendalikan dan wajah ku yang sudah sangat panas. Wajah nya semakin mendekat mendekat dan terus mendekat sampai aku merasakan nafas nya, jantung ku sudah tak bisa dikendalikan lagi, tolong jantung ku..aku memejam kan mata dan akhirnya...kalian tahu lah pasti apa...

__________________

Aku membuka mata ku ketika aku merasakan paha ku ada sebuah benda. Yaitu sebuah nampan yang diatas nya ada sepiring omelet dan susu. Dan disamping kanan ku ada seorang pria yang sedang berdiri dan menyendarkan dirinya ke tembok mengenakan kemeja putih yang bagian lengan nya dilipat sesikut dan menggunakan jeans dongker.

Perfect!

"Pagi dear.." kata Jack
Aku diam sebentar aku jadi kangen dengan kak Febry yang setiap pagi membangunkan ku dengan cara berteriak dikuping kanan ku.

"Kenapa tidak membalas sapaan ku dear" tanya Jack dengan memajukan bibirnya kedepan dan itu so cute..

"Aku rindu keluarga ku" saat aku mengucap kan kata itu dan setetes air keluar dari pelupuk mata ku seketika Jack langsung memasang wajah sendu dan berjalan kearah ku yang sedang duduk menyenderkan badan ku pada belakang kasur.

"Maaf kan aku, aku belum bisa membawa mu bertemu dengan keluarga mu" kata Jack sedih sambil merangkul Dilla.

"Kau kemarin pernah bilang kan kalau aku sudah sembuh kau akan mengantar ku pulang" kata Dilla terisak dan itu membuat Jack sangat hancur ketika Dilla terisak seperti itu.

"Iya memang aku mengucap kan seperti itu tapi sekarang kau tau kan, kau harus dalam perlindungan ku karna kau sekarang adalah sasaran nya Elena" kata Jack sambil menghapus air mata ku ya sudah turun deras.

"Nanti kalo semua sudah aman aku janji akan mengantar mu bertemu dengan keluarga mu, sudah jangan menangis lagi"

"Percuma Jack aku pasti akan mati didunia ini hiks..dia werewolv aku manusia, aku kalah jauh.."

"Hey lihat aku" tangan Jack mengangkat wajah ku sehingga wajah ku dan wajah nya saling berhadapan dan itu membuat jantungku kembali tidak normal untuk bernafas.

"Apa kau tidak pernah menganggap ku ada? Apa kau tidak pernah menganggap kita semua ada? Kita akan melindungi mu My Dear.."ucap nya lembut.

"Sebaik nya kau mandi dan makan sarapan mu langsung turun kebawah oke" kata Jack berdiri dari duduk nya. Aku hanya mengangguk mengerti. Aku menuju kekamar mandi setelah itu memakai baju yang sudah kemarin ku beli bersama Jack.

Aku memakai baju lengan panjang bewarna pink dan celana jins bewarna hitam, aku langsung turun kebawah.

"Kemana Jack?" tanya ku pada Drian adik Jack.

"Kak Jack dan para prajurit sedang
menghadapi para Rogue dari kerajaan Sovereign kak, mereka sedang di perbatasan" kata Drian
panik.

Dan aku..aku menjadi patung seketika. Apa tadi yang dibicarakan Drian, kerajaan Sovereign? itu berarti mereka sudah memulai permainan.

.
..
...

Please vommen
Sorry klo gaje.
Sory for typo

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang