Chapter 19

3.5K 173 1
                                    

Drian tertawa hambar saat Alex mencakar pipi nya kasar, dia menatap Alex tajam dan remeh.

"Bodoh!! Sangat bodoh!!" kata Drian menatap Alex jijik.

"Diam!!" Jawab Alex kembali mencakar pipi kanan Drian yang tadi nya sudah menutup dan sekarang kembali terbuka lumayan lebar dan darah menetes dan mengalir sedikit demi sedikit.

"Lepaskan aku pengecut" kata Drian dengan nada datar.

"Apa kau bilang, pengecut?" jawab Alex murka, sangat murka.

Kesabaran Alex sudah tidak bisa dibendung dengan perkataan Drian yang menyinggung hati Alex terus sedari tadi.

Alex mencabik tubuh Drian tanpa ampun sehingga banyak sekali darah yang menggenang dibawah kaki mereka. Suara ringisan sakit Drian membuat Alex berhenti dan tersenyum sinis.

________________________________

Keluarga Pattinson saat ini sedang bingung memikirkan kehilangan Drian yang tiba-tiba. Jack yang geram hanya bisa diam saja dari tadi akhir nya menggebarak meja membuat semua nya sedikit terlonjak.

"Kita tidak bisa diam seperti ini, kita harus bergegas" kata Jack tegas dengan mata srigala nya yang tajam.

"Tapi kita harus mencari kemana? Dimana?" kata Arzelia frustasi, Febry yang melihat itu mendekat kearah Arzelia dan dengan sangat ragu mengusap pelan punggung Arzelia membuat Arzelia tersenyum tipis.

"Ah aku akan memanggil Clean, siapa tau dia bisa membantu kita" usul Dilla dan mulai memanggil Clean. Tidak lama cahaya bintang dipergelangan tangan Dilla itu bercahaya lalu muncul wanita cantik dengan senyum hangat nya dihadapan Dilla.

"Ada apa Dilla memanggil ku?" kata nya dengan senyum manis nya.

"Drian hilang, apa kau bisa mencari jejak nya" kata Dilla serius.

"Boleh aku tahu terakhir kali Drian dimana?" tanya Clean yang masih setia dengan senyum nya.

"Di luar depan jendela kamar nya" kata Arzelia.

Akhir nya Clean diantar kedepan jendela kamar Drian bagian luar.

Sesampai disana, tangan Clean menyentuh jendela luar kamar Drian dengan menutup matanya dan masih menunjukan senyum manis nya.

Semua menatap Clean bingung karna Clean menutup mata nya cukup lama, tiba-tiba mata Clean terbuka dengan cepat iris mata yang tadi nya biru laut yang sangat indah kini berubah menjadi ungu gelap dan aura yang dipancarkan Clean sangat mencekam, kini sisi demon nya yang mendominasi tubuh nya.

"Sinestia" gumam Clean dengan mata yang menatap anggota keluarga tadi tajam, sangat tajam dan senyum yang biasa nya menghiasi wajah cantik nya kini menjadi bibir mungil yang datar tidak ada ukiran senyum disana.

"Drian diculik dengan Rogue Sinestia yang dipimpin oleh ratu Amora" jelas Clean dengan masih menatap tajam, membuat semua nya bergumam 'Sinestia', kecuali Febry yang tidak tau apa-apa.

"Tapi kenapa dia bisa diculik sedangkan dia didalam kamar nya?" tanya Jack menatap Clean bingung.

"Dia digoda oleh wanita cantik membuat dia keluar dari kamar dan itu adalah jebakan" jelas Clean datar.

Semua hanya ber oh ria, kecuali Jack bergumam 'bodoh'.

Memang adik nya itu bodoh, begitu percaya dengan begituan.

Mereka berjalan menuju ruang tamu untuk berunding tentang apa yang akan direncanakan selanjut nya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?" tanya Febry dengan tampang polos nya.

"Ya nyelametin Drian lah" teriak Jack kesal. Dan dihadiahi tatapan tajam oleh Dilla.

"Kita harus segera kesana dia akan segera membunuh Drian" kata Clean serius.

"Besok pagi kita akan kesana" lanjut nya.

"Kenapa harus besok pagi, kenapa tidak sekarang saja?" kata mom Jack kesal.

"Kata Clean benar mom, kita akan mempersiap kan semua nya, Sinestia memiliki senjata beracun dan banyak jebakan disana, kita harus bersiap" jelas Jack menenangkan mom nya dengan tatapan sendu.

"Baiklah" jawab mom Jack pelan.

"Panggil aku Dilla jika kau kesulitan" kata Clean yang langsung masuk ketanda bintang di pergelangan tangan Dilla.

.
..
...

Pendek ya? Maaf yah aku lgi ga enak badan tpi I'm promise di chapter selanjut nya bakal aku pnjangin :)
Sory for typo and gaje.

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang