Chapter 13

4.4K 214 1
                                    

Angin besar dan sangat kencang itu muncul secara tiba tiba menerpa semua orang yang ada di medan perang itu membuat semua nya terbang kemana mana. Dilla membulatkan mata nya saat wanita cantik dengan senyum yang menawan berdiri dihadapan nya.

"Hay apa kau masih ingat aku, aku Clean pelindung mu" Ucap wanita itu yang tak lupa dengan senyum nya.

"Clean ka-kau beneran ada?" tanya Dilla tak percaya.

"Ya aku disini untuk membantu mu Dilla" Clean menjawab dengan senyum nya.

"Kalau begitu tolong hentikan perang ini dan selamatkan Jack" Wanita itu pergi dan tiba tiba rantai yang mengikat tangan Dilla kuat itu lepas begitu saja membuat Dilla jatuh dan lemas.

Lagi lagi angin besar kembali muncul membuat semuanya terbang kemana mana. Cahaya putih terang sangat terang itu muncul di tengah tengah medan perang dan cahaya itu terbang sedikit untuk melihat dari atas agar jelas.

"A-apa itu?" kata Alex melihat cahaya itu berubah menjadi wanita yang sangat cantik.

"Siapa kau beraninya kau mengahancurkan rencana ku" kata Elena yang memegang dada nya karna tadi ia kebawa angin dan menabrak pohon besar.

Wanita yang ada diatas itu tersenyum manis mata nya menyapu bersih disekeliling nya tatapan nya terhenti pada lelaki pingsan yang tak lain adalah Jack, tangan nya mengarah pada Jack dan cahaya biru keputihan lagi lagi muncul, Jack terangkat seketika tangan Clean membawa Jack pada Dilla yang sedang menangis.

"Jack.." tangan Dilla mengusap pipi putih Jack dan dibawa kepangkuan nya setetes air mata Dilla masuk kedalam mulut Jack.

Mereka menatap tak percaya.

"Siapa kau!?" teriak Elena dari bawah sana.

"Kau tidak perlu tau aku hanya menjalan kan tanggung jawab ku" jawab Clean lembut dengan senyum nya yang tulus.

Kali ini langit menjadi gelap tanaman segar mati seketika petir biru menghantam setiap tanah tempat berdiri nya pasukan Sovereign termasuk Alex dan Elena.

Clean menutup mata nya sebentar dan sayap putih bersih Clean berubah menjadi hitam pekat pakaian Clean yang tadi nya hanya selutut sekarang menjadi setumit.

Clean kembali membuka mata nya mata Clean juga berubah menjadi ungu gelap.

Clean turun dari atas dan berjalan sedikit mendekat pada pasukan Sovereign. Mata nya tertuju pada Elana dan menatap nya tajam. Elena sedikit takut saat di tatap tajam oleh Clean.

Tangan nya kembali terangkat kearah Elena tangan itu mengeluarkan api yang sangat panas api itu bergerak cepat menuju Elena mendarat tepat pada jantung Elena.

"Ahkkkkkkkkk" Elena teriak kesakitan saat seluruh tubuh nya merasakan panas. Mulai dari kaki, tubuh hingga kepala semua terbakar habis hanya ada abu Elena yang tertinggal disana Elena sudah terbakar dan dia sudah mati.

Semua yang menatap itu menggelengkan kepala nya pelan Dilla pun melihat itu tidak percaya Jack yang masih setengah sadar menatap itu semua tidak percaya.

Pasukan Sovereign berlari menuju Clean yang sudah membakar tubuh Elena tadi. Alex hanya diam dia tidak berani mendekat.

Dalam jentikan jari Clean saja semua terhempas kemana mana. Clean mengarahkan tangan nya keatas mengumpul kan awan hitam dan di buat menjadi kecil kecil dibawa turun kearah pasukan Sovereign jadi lah hujan awan hitam yang sangat panas.

Teriakan histeris dimana mana membuat Dilla tidak tega melihat nya. Semua sudah musnah mereka sudah menjadi abu.Tapi mereka semua tidak sadar termasuk Clean, mereka tidak sadar bahwa Alex berhasil kabur dan menjauh dari perang itu dan itu akan menjadi hal buruk kedepan nya nanti.

Langit kembali cerah tanaman kembali berkembang dan senyum ketenangan sekaligus kemenangan ditunjukan oleh Dilla dan yang lain nya. Pakaian Clean berubah menjadi putih kembali mata nya berubah menjadi semula menjadi biru laut yang sangat indah.

Clean berjalan kearah Dilla dan dia menatap sendu pada Jack.

"Terimakasih Clean" ucap dilla dengan senyum menahan tangis.

"Sudah menjadi tugas ku Dilla" jawab Clean dengan senyum manis nya.

Tangan Clean mengarah pada Jack dan mengeluarkan cahaya putih digerakan tangan nya naik turun pada tubuh Jack secara perlahan. Seketika luka tusukan pada jantung nya tadi hilang mata Jack terbuka sedikit demi sedikit.

"Jack.." ucap Dilla lirih dan menangis bahagia.

"Dear.." Jack bangun dari pangkuan Dilla dan memeluk Dilla dengan erat. Mereka berpelukan cukup lama.

"Sudah belum acara peluk pelukan nya ayo kita pulang, mom pasti khawatir" Ucap seseorang dari belakang dengan malas.

Dilla dan Jack hanya terkekeh pada Drian yang memutar bola mata nya jengah.

Memang sedari tadi Drian tidak keliatan karna dia melawan pasukan bagian Timur.

Clean langsung masuk pada tanda bintang ditangan Dilla membuat tanda itu bercahaya.

Mereka pulang dengan wajah yang tak lepas dari senyuman.

"Jack..Dilla..kalian baik baik saja?" Tanya wanita paruh baya dengan sedikit berlari menghampiri mereka berdua.

"Iya mom kita baik baik saja tapi Dilla sedikit lemas" kata Jack mengusap puncak kepala Dilla lembut.

"Kalau begitu Dilla kau mandi dulu dan turun sarapan dan kau Jack, kau juga mandi dan langsung sarapan" perintah mom pada Dilla dan Jack dan hanya dapat anggukan dari mereka.

"Terus aku ngapain?" rengek Drian yang baru muncul dari pintu dengan muka menggemaskan.

"Kau tidur saja sana" usir Jack membuat bibir Drian maju 10m dan itu sangat imut.

Mereka hanya tertawa bersama dan langsung menuju kamar masing masing.

.
..
...

Maklumin klo gaje yah soalnya baru pertama ini buat cerita.
Author nya jngn digalakin 😁

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang