Chapter 3

8.1K 402 9
                                    

Dilla POV

Lalu..
Monster itu mendakat kearah ku, aku hanya bisa memejam kan mata aku sudah tak bisa apa apa.
Mungkin ini akhir dari semuanya.

Aku merasa pipi ku di gores lembut dengan cakar tajam dan aku merasa kan cairan yang bau nya amis, aku mulai mengeluarkan darah segar.

"Hay cantik" suara lembut tapi licik itu keluar dari mulut nya.
Aku semakin merinding tubuh ku bergetar hebat dan keringat dingin mulai bercucuran.

Bagaimana bisa hewan, ralat monster seperti dia bisa berbicara.

Dia berjalan kearah belakang ku aku hanya mematung. Lalu dia tubruk badan ku membuat ku tersungkur.

Dia mencakar punggung ku dengan sangat kasar sehingga seragam coklat muda ku tadi sudah menjadi warna merah hati.

Aku hanya bisa meringis kesakitan sangat sakit dan perih aku tidak tahan dengan sakit ini rasanya perih sekali, aku bisa merasakan setiap kuku tajam nya menusuk setiap kulit punggung ku
Kepala ku pusing sekali pandangan ku perlahan buram akhirnya kegelapan menjemput ku.

_______________

Aku merasakan kain lembut dan hangat menyentuh kulit ku sangat nyaman sekali rasanya.
Tapi setelah aku menggerakan tangan ku sedikit saja rasa itu berubah menjadi sangat perih...sekali.

Aku melihat ada seorang pria tampan gagah juga rahang yang kuat berada disofa yang ada diruangan ini sambil menatap ku.

"Sudah bangun kau" kata si gagah tadi dan berjalan ke arah ku.

"Siapa lo..ahhww sakit" kata ku berusaha berdiri tapi sangat susah karna tubuh ku sangat perih semua.

"Bisakah kau sopan sedikit" kata si gagah agak berteriak.

"Jangan banyak gerak dulu luka dipunggung mu sangat parah" lanjut nya.

"Gw dimana ini? mana temen temen gw!, lo siapa sih" teriak ku bikin si gagah agak marah.

"Teman siapa? saat aku menemukan mu aku melihat kau pingsan sendirian"

"oh iya Aku Jackson Pattinson panggil saja Jack kau berada di Pack ku, lalu nama mu siapa?"

"Gw Faradilla Andrensson panggil aja Dilla" jawab ku malas.

"Bisakah kau bicara dengan menggunakan kau dan aku aku tidak suka panggilan itu" bentak Jack dan memutar bola mata jengah.

"Siapa lo ngatur ngatur gw?!" kata ku kesal.

Plakk..

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi sebelah kanan ku yang membuat seluruh badan ku semakin sakit.

"Kau diajari orang tua mu sopan santun tidak!!" bentak jack.

Aku hanya diam sambil memegangi pipiku yang sudah merah.

Dia mengacak ngacak rambut nya kesal sambil berlalu begitu saja.

Jack POV

"Ada apa Jack kenapa kau kelihatan kesal, bagaimana gadis yang ada dikamar mu itu" ucap wanita paruh baya yang masih keliatan cantik menghampiri ku yang lagi duduk di sofa.

"Aku akan mengusir nya setelah dia sembuh mom" kata ku kesal.

"Kenapa"

"Dia bikin aku kesal mom" ucap ku.

"Kamu tidak akan bisa Jack" jawab mom yang menatap kosong kedepan.

"Maksud mom?" tanya ku penasaran.

"Dia mate mu Jack" ucap nya sambil menatap ku.

Detik itu juga mata ku membulat, aku tidak percaya ini aku telah menyakiti mate ku sendiri dan berniat untuk mengusir nya dan dia adalah seorang manusia yang dianggap lemah bagi mahkluk seperti ku.

Dan kenapa aku tidak menyadari nya, sedangkan mom malah tau jika dia mate ku.

"Kenapa Jack?" tanya mom.

"Aku telah menampar nya mom karna dia tidak sopan dengan ku" jawab ku dengan tatapan kosong.

"Bagaimana bisa, kau harus minta maaf Jack dan beri tahu dia bahwa dia mate mu" kata mom.

Aku langsung melesat kekamar gadis itu, aku melihat dia sedang menangis, tapi kenapa hati ku hancur melihat dia menangis.

'Ya iyalah kau hancur dia itu mate mu bodoh' kata insting ku.

Aku mendekati nya dan memeluk nya berusaha menenangkan dia tapi dia malah menjauh.

"Maaf kan aku" Dia masih didekapan ku.

Dia ngelepasin dekapan ku dengan kasar dan mendorong ku.

"Hey ayolah aku sudah minta maaf" Jawab ku sambil meluk dia lagi tapi dia malah nangis makin deras.

"Kau kenapa menangis?" tanya ku.

"Aku ingin pulang hiks..aku mau ketemu sama keluarga ku dan sahabat sahabat ku" Jawab nya terisak.

"Tolong anter aku pulang" lanjut nya.

"Aku akan mengantar mu pulang jika luka mu sudah sembuh" jawab ku lembut.

"pulangin aja aku biar orang tua aku yang ngurus".

"Tidak bisa..karna... kau mate ku Dilla aku harus menjaga mu dengan nyawa ku" dia langsung ngelepasin pelukan nya dan mendongak ke arah ku tidak percaya.

"Siapa kamu berani ngomong begitu?!" ucap nya kesal.

"Moon goddes..dia sudah mentakdir kan kita bersama" jawab ku rada teriak.

"Mon gos..mon godis..mon mon apa an sih?" jawab nya marah

"Dia tuhan bagi para werewolf" jawab ku sedikit pelan takut dia pingsan.

"Apa..we-werewolf?! werewolf itu...Lu bilang mate gw elu dan lu berarti adalah........

...
..
.
Gaje kah? emm maaf klo gaje
Tapi please dong votmen..

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang