Chapter 15

4.4K 202 0
                                    

"Awass!" Teriak Jack membuat Dilla tersentak dan memberhentikan langkah nya yang sedari tadi hanya berjalan dengan pandangan kosong.

"Dear kau ini kenapa? Coba tadi aku tidak memanggil mu mungkin kau sudah tercebur dalam kolam itu" Kata Jack khawatir sambil mengoyang goyang tubuh Dilla.

"Aku rindu keluarga dan teman-teman ku Jack" lirih Dilla yang masih menatap kedepan dengan kosong lalu menatap mata Jack yang ada disamping nya dan air jernih muncul dipelupuk mata Dilla.

Jack diam seribu bahasa dia bingung harus berbuat apa dan memilih untuk memeluk Dilla.
Dilla terisak cukup keras didekapan Jack dan itu membuat Jack sangat hancur jika mendengar Dilla terisak.

"Jangan menangis aku merasakan sakit jika kau menangis" Jack memeluk Dilla semakin erat, karna memang benar jika Dilla menangis didepan Jack itu akan membuat Jack merasakan sakit disekujur tubuh nya.

Dilla yang sedari tadi terisak didekapan Jack kini sudah berhenti karna Jack memeluk nya semakin erat Dilla mengetahui kalau Jack menahan sakit.

"Jack..tolong antar aku pulang sebentar saja aku ingin bertemu dengan keluarga ku" mohon Dilla dengan menatap Jack.

Jack menghela nafas dan menatap Dilla dengan penuh cinta tak lupa dengan senyum nya.

"Iya nanti aku antar kau pulang tapi jangan menagis lagi karna itu membuat ku sakit".

Dilla membulatkan mata nya dan mulut nya terbuka sedikit

"Benarkah?" tanya Dilla tak percaya dan hanya dibalas dengan anggukan Jack. Dilla tersenyum lebar dan memeluk Jack erat Jack pun sama.

Slepp

Tiba-tiba pelukan Dilla terlepas dan jatuh dipelukan Jack. Entah dari mana panah datang menusuk Dilla dan mengenai tepat dipunggung yang mengarah kejantung.

"Dear.." Jack yang menyadari pelukan Dilla mengurang dan ada panah di bagian pundak nya itu pun langsung membulatkan mata nya.

"SIAPA YANG MELAKUKAN INI!" Teriak Jack membuat para burung-burung bertebangan dan menjauh dari sana.
Pandangan Jack menyapu bersih keseluruh tempat yang ada disitu tapi hasil nya nihil, tidak ada siapa pun didalam hutan itu.

Jack langsung berlari dengan cepat digendongan nya ada Dilla yang masih terpejam dengan keringat dingin yang sedari tadi keluar terus menerus.

"Dear bertahanlah" Ujar Jack menatap Dilla yang masih ada digendongan nya dan mempercepat lari nya.

"Hery!" Teriak Jack menggema diruangan yang sedang ia pijaki saat ini yaitu Pack nya, teriakan Jack membuat orang yang ada didalam nya keluar.

"Iya ada ap- oh astaga apa yang terjadi dengan Luna Alpha?" tanya Hery khawatir.

"Cepat panggil dokter Lee sekarang juga!" Perintah Jack pada Beta nya itu.

"Ada apa dengan kak Dilla kak?". Tanya Drian.

"Kenapa dia bisa begini?" tanya Mom Jack.

"Nanti saja aku jelaskan" jawab Jack cepat dan membawa Dilla kekamar nya.

Hery yang berlari mencari dokter Lee merasakan perasaan yang tidak enak sedari tadi tentang Luna nya, kenapa Luna nya bisa begini?

Tidak terlalu lama mencari dokter Lee, Hery menemukan nya di Hutan belakang Pack. Ia sedang mencari tumbuhan obat obatan.
Dan langsung dibawa kedalam Pack menuju kamar Dilla.

Setelah sampai dikamar Dilla dokter Lee langsung berlari menuju ranjang dan langsung memeriksa Dilla.

"Luna! Ada apa dengan luna?" tanya dokter Lee kepada Jack.

"Obati dulu luka nya baru nanti aku jelas kan" tegas Jack membuat dokter Lee langsung melakukan tugas nya untuk mengobati Dilla.

"Seperti nya luna terkena senjata beracun" Ucap dokter Lee yang sudah menangani Dilla dan menatap Jack takut karna Jack menatap nya serius.

"Beracun!?" Tanya Jack.

"Iya Alpha, panah yang terkena punggung Luna beracun dan racun ini...saya belum pernah mengetahui racun yang satu ini" jelas dokter Lee.

"Sebenarnya siapa dia berani nya melukai My dear" gumam Jack.

Jack menyuruh dokter Lee keluar dan tak lupa berterimakasih. Jack berjalan kearah Dilla yang sedang terbaring dengan mata yang tertutup rapat digenggam tangan Dilla kuat dan diberi kecupan kecupan sedikit dikening nya.

"Dear cepatlah bangun" ujar Jack sedih.

_________________________________

"Bagaimana, apakah berhasil?" tanya seorang pria tampan yang sedang berdiri didepan jendela dan menatap keluar jendela.

"Berhasil tuan dia terkena panah ku kemungkinan dia tidak bangun selama 3 minggu" Jawab seorang Rogue yang berdiri dengan kepala menunduk didepan seorang pria tampan itu.

"3 minggu!? kenapa tidak mati sekalian" ucap prian itu langsung berbalik badan kearah rogue itu.

"Tidak bisa tuan, tuan tidak lupa kan dengan perjanjian tuan dengan ratuku, jadi tuan harus membunuh nya sendiri aku hanya menyiksa dan membuat hidup nya tidak nyaman" jawab Rogue itu pelan.

Pria itu hanya mendengus kesal.

________________________________

"Dear bukalah mata mu, apakah mimpi mu indah sampai kau betah tidur selama 3 minggu ini?" ujar Jack lirih pada Dilla yang masih setia menutup mata nya.

Sedangkan dibelakang Jack ada mom Jack yang lagi mengusap pungung Jack lembut untuk menenangkan nya.
Dan disofa depan ranjang ada Hery yang sedang berfikir kenapa luna nya bisa seperti ini dan disamping Hery ada Drian yang sedang tertidur pulas.

"Kenapa dia tak bangun-bangun ini sudah sangat lama" tanya Jack pada semua nya yang ada dikamar Dilla dan semua hanya bisa diam.

"Dear bangunlah bukan nya kau ingin pulang bertemu dengan keluarga mu hah..ayo aku antar, bangunlah buka lah mata mu" ujar Jack dikuping kanan Dilla.

'Kenapa luna bisa seperti ini, bukan nya Elena sudah mati? dan bukan nya Alpha tidak memiliki musuh?' batin Hery, sedari tadi dia bertanya tanya tentang itu terus dengan diri nya sendiri.

...
..
.

Vommen and share oke :) thank you.
Maaf baru update, tugas numpuk hehe:D

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang