19

102 9 0
                                    

Dilihatnya polaroid yang diambilnya saat shooting tadi. Bibirnya tak berhenti tersenyum. Rangkulan gadis itu pada bahunya saat berfoto tadi membuat jantungnya berdetak tak menentu.

"Bagaimana jika kita mengambil beberapa foto untuk mengabadikan momen? Setiap momen dalam hidup mu harus diabadikan. Tiga leader dalam satu frame adalah hal yang langkah" Yoon mengeluarkan kamera polaroid nya.

"Aku suka mengabadikan foto juga, ayo" Hanbin menyenggol lengan Lana yang sedang fokus pada layar komputer untuk membuat lagunya.

"Ah ayo!" Lana bangkit dari kursinya.

"Lana kau berfoto berfoto lah dengan Hanbin dulu. Ini untuk uji coba kamera ku yang pertama"

"Oke" Lana mendekatkan badannya pada Hanbin begitu juga dengan yang dilakukan Hanbin.

"Akan kuhitung, tunjukkan kedekatan kalian. satu.. dua.. tiga.." Lana dengan cepat merangkul Hanbin dengan berjinjit agar bisa menyesuaikan tinggi tubuhnya dengan laki – laki disebelahnya serta mengangkat dua jari membentuk pose 'peace'.

Hanbin yang mendapat rangkulan dari Lana tubuhnya beku seketika, senyumnya pada kamera terasa kikuk.

"Sunbae apa hasilnya bagus?" Lana bertanya pada Yoon untuk hasilnya.

"Bagus, lihatlah kemari" Yoon memberikan polaroid itu pada Lana.

"Wah keren. Yoon sunbae kau benar – benar pro...Kim Hanbin kau tak mau melihatnya?"

Hanbin hanya diam ditempatnya berusaha menormalkan kembali detak jantungnya.

"Hanbin-ah tolong fotokan aku dengan Lana" Yoon memberikan kamera polaroidnya pada Hanbin.

Yoon dan Lana memberikan pose hati seperti yang dilakukan Lisa BlackPink dalam rap lagu Playing With Fire.

Lana langsung berjalan ke arah Hanbin dan melihat fotonya. Saat dihampiri Lana jantung Hanbin dibuat tak beraturan lagi.

"Ayo kita foto bertiga! Yang memiliki tangan panjang yang memegang kameranya" Lana berseru.

Yoon pun memegang kamera dengan tangan kirinya dan memfoto mereka.

Hanbin melihat hasil beberapa polarid tadi, ada fotonya dengan Yoon, ada foto bertiga dan beberapa selca yang mereka ambil. Tapi Ia masih tidak bisa mengalihkan pandangannya pada polaroid yang berisikan ia dan Lana yang sedang merangkulnya.

Setelah selesai shooting beberapa polaroid berserakan diatas meja. Yoon dan Lana hanya mengambil beberapa foto. Melihat foto Lana yang merangkulnya masih ada di meja Hanbin diam-diam mengambilnya dan menyimpan itu dalam dompetnya dan juga ia menyimpan foto Lana yang sedang tersenyum ke arah kamera. Entah apa yang dipikirkannya ia hanya ingin menyimpan foto itu.

Dipandanginya foto itu lagi. Tetaplah tersenyum seperti itu smurf, ucap Hanbin dalam batinnya.

---

Gadis itu terduduk dalam kamarnya. Ia masih terbayang – bayang jawabannya saat interview tadi. Ia merasa bahwa jawabannya sudah tepat pada sasarannya. Dia merasa puas melihat wajah produser seperti orang yang sedang diserang terus – menerus.

"Aku sudah melakukan peran ku dengan baik" Lana mengucapkan itu pada dirinya sendiri.

Tok tok tok...

Suara dari luar pintu kamarnya membuyarkan pikirannya. Lana dengan cepat membuka pintu kamarnya dan mendapati Baek Jin berdiri di depannya.

"Noona, waktunya makan" ucap Baek Jin singkat lalu berjalan menuju arah dapur.

Lana akhirnya mengekori Baek Jin menuju ke arah dapur lalu duduk di meja makan. Di meja makan sudah ada Hyunbin dan In Ho, anggota StarDust sudah lengkap. Di depannya sudah ada banyak masakan yang telah matang siap untuk mereka makan.

"Wow! Kenapa ada banyak makanan disini? Kalian benar – benar lapar?" mata Lana tidak berkedip melihat makanan di depannya.

"Ini untukmu" ucap Hyunbin menampilkan senyum dibibirnya.

"Mwo!?? Semua ini untukku ? Ya! Kalian ingin aku terlihat gendut !??"

"Jangan mengomel lebih dulu. Ini adalah makanan atas perayaan mu menjalani shooting pertamamu tadi. Kau bekerja dengan sangat baik. Tidak mungkin juga semua ini untukmu, karena ini lezat dan aku akan sangat iri jika kau yang hanya memakannya" ucap In Ho

"Awww.... betapa manisnya para memberku" Lana melebih-lebihkan.

"Sudah – sudah ayo kita makan ini saja sebelum dingin" Hyunbin pun mulai mengambil beberapa makanan yang ada di depannya lalu diikuti dengan membernya yang lain.

Dentingan suara sumpit terdengar di atas meja makan itu. Semua nya terlihat menikmati makanannya.

"Min Ji-ah bagaimana dengan shooting mu tadi? Apa kau enjoy melakukannya?" Hyunbin bertanya dengan hati – hati.

"Aku menjalankannya dengan sangat baik, kalian tak perlu khawatir. Wah, makanan ini sangat enak" Lana menjawab pertanyaan Hyunbin dengan makanan yang masih ada dalam mulutnya.

"Telanlah makanan mu lebih dulu noona, kau ini.. lihat makanan mu belepotan di mulutmu" Baek Jin menyerahkan selembar tissue pada Lana.

Lana mengelap sisa makanan yang ada dimulutnya.

"Aku melakukan peran ku dengan baik, berhenti mengawatirkanku. Aku benar- benar enjoy dengan shooting ku" ucap Lana.

"Apa kau bertemu dengan nya?" In Ho membuka suara.

Seketika dentingan sumpit berhenti terdengar. Oh... aku salah menanyakan itu padanya, batin In Ho.

"Tentu saja, dia kan produser nya. Tentu aku harus bertemu dengannya setiap shooting. Kau tau wajahnya ingin benar-benar aku tinju. Aku sudah memulai balas dendam ku tadi" Lana kembali memakan makanannya dengan santai.

Respon Lana membuat ketiga anggota membernya merasa aneh. Padahal kemarin mereka melihat Lana sehancur itu. Tapi melihatnya sekarang yang menjadi lebih berani membuat para membernya merasa bahwa ada roh lain yang memasuki badan kawannya itu.

"Park Min Ji apa kau kerasukan ?" tanya In Ho

"Hah? Apa maksud mu?" Lana terlihat bingung mendapat pertanyaan seperti itu.

"Kau hanya terlihat berbeda dari yang kemarin, terlihat seperti lebih berani saat menghadapi nya" In Ho menjawab kebingungan Lana.

"Tentu saja aku berani. Orang seperti dia tidak ada tandingannya denganku. Minggu depan saat episode ku keluar lihatlah aku disana. Seseorang berkata pada ku, aku harus membalas dendam dengan cara yang lebih terhormat agar ia menyesal seumur hidupnya. Aku merasa mendapat inspirasi dari itu dan sampailah aku pada diriku yang sekarang"

"Orang yang memberi mu nasehat seperti itu benar – benar hebat. Tumben kau mau mendengarkan nasehat orang, biasanya kau bebal sekali. Siapa orang itu?" tanya Hyunbin.

"Kim Hanbin" jawab Lana singkat

"MWO! KIM HANBIN !??" ketiga anggota StarDust seperti mendapat petir di siang bolong. Mereka dibuat terkejut bukan main dengan jawaban Lana.

Bagaimana bisa ?!!

Pain in Melody ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang