Lana berdiam diri di dalam studionya. Pikiran nya melayang mengingat wajah ibunya. Kejadian pertemuan ibunya dengan ayahnya serta istri barunya membuat nya sangat cemas dengan keadaan ibu dan oppanya. Lana sungguh tidak habis pikir mengapa jalang itu berani menemuinya lagi. Kecemasan Lana semakin menambah tiap harinya. Dia memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, apa yang akan ia lakukan jika publik mengetahui bahwa produser kondang itu adalah ayahnya, bagaimana dengan karirnya yang baru dia rintis, bagaimana dengan band nya, bagaimana bila hubungannya dengan Hanbin juga tercium oleh awak media. Semua pemikiran itu membuat kepalanya berat. Lana hanya ingin semua itu terlewati begitu saja, tapi semesta belum tentu ingin mengabulkan permintaannya.
"Kau sedang apa?" suara itu memecahkan pikiran Lana. Lana sampai tak sadar Hanbin telah masuk ke studionya.
"Eh? Kim Hanbin. Sejak kapan kau masuk?"
"Baru saja. Kau baik-baik saja? Saat aku memasuki studio kau hanya berdiam sambil memandangi gitar mu" ucap Hanbin sambil berjalan ke arah Lana untuk duduk disebelahnya.
"Aku tidak baik-baik saja" suara Lana melemah.
"Aku sungguh mencemaskan ibu dan oppa ku sejak kejadian kemarin" Lana menyenderkan kepalanya pada bahu Hanbin.
Hanbin membiarkan Lana menyenderkan kepalanya, ia tahu bahwa gadisnya itu sedang memiliki pikiran yang banyak.
"Aku takut ibuku bersedih lagi seperti dulu. Aku tidak bisa melihatnya seperti itu lagi. Jalang itu benar-benar membuatku ingin menghancurkannya. Aku tahu dia sengaja melakukan itu semua" Hanbin berusaha mendengar semua yang dikatakan Lana. Menurutnya Lana hanya ingin di dengar saat ini.
"Aku takut semua bertambah buruk setelah kejadian itu" Lana meluapkan semua keluh kesahnya.
Tangan Hanbin bergerak menggenggam tangan Lana.
"Kau hanya perlu menghadapi itu semua dengan kuat. Kau tidak boleh seperti ini. Semua akan bisa teratasi. Aku selalu berdiri di belakangmu" Hanbin memberikan kekuatan untuk gadisnya itu. Hanbin membawa Lana dalam pelukannya, ia ingin Lana merasakan bahwa gadis itu tidak akan menghadapi semuanya sendirian akan ada dirinya yang akan selalu mensupport Lana.
"Terimakasih" hanya kata-kata itu yang mampu diucapkan oleh Lana.
Hanbin melepaskan pelukannya. Ia menata anak rambut Lana yang sedikit berantakan, dilihatnya wajah gadisnya. Wajah itu menunjukkan rasa lelah yang hebat.
"Aku sudah mengirimkan foto kita pada Hanbyul dan dia sungguh menyukainya" Hanbin merubah topik pembicaraan agar gadisnya itu sedikit terhibur.
"Benarkah? Aku senang jika dia menyukainya" ucap Lana sambil tersenyum.
"Aku menelponnya kemarin dan dia menagih foto itu. Setelah ku kirim dia sungguh senang, rasa senangnya seperti mendapat permen 100 truk"
"Jinjja? Pasti dia sangat lucu. Bawalah dia ke dorm ku kapan-kapan, aku ingin main dengannya. Kalau bisa aku ingin dia menginap di kamarku, aku ingin merasakan memiliki adik perempuan"
"Kenapa tidak aku saja yang kau bawa untuk menginap di kamarmu? aku lebih imut dibandingkan dia" goda Hanbin.
Lana mencubit perut Hanbin
"AWWW!! Kau sungguh kejam terhadap kekasihmu sendiri"
"Jangan berbicara yang tidak-tidak. Tidak ada dalam kamusku aku akan membawa mu ke dorm ku apalagi ke kamarku. Berhentilah berharap. Hanya Hanbyul yang boleh masuk" ucap Lana tanpa ampun.
"Kau benar-benar kejam pada kekasihmu sendiri. Dasar kejam!" Hanbin berpura-pura sebal.
"Jangan menunjukan wajah sebalmu padaku"
"Aku tidak peduli, kau memang kejam" Hanbin tetap berpura-pura sebal.
"Apa dengan ini kau masih berkata bahwa diriku kejam?" Lana menahan wajah Hanbin dengan kedua tangannya lalu dengan cepat ia mendaratkan ciuman pada bibir Hanbin.
"Bagaimana?" tanya Lana. Hanbin hanya membelalakan matanya. Ia terdiam dan tidak menjawab ucapan Lana.
"Kenapa kau hanya diam saja?" ucap Lana.
"KALIAN BERCIUMAN!???" suara menggelegar itu membuat Lana terkejut.
Lana membalikkan badannya dan melihat ke arah pintu studio. Anggota StarDust dan iKON sudah berdiri di depan sana.
---
"Jadi kalian sudah berkencan?" suara Jinhwan membuat semua orang yang berada di studio itu menunggu jawaban dari kedua sejoli di depan mereka ini.
Lana dan Hanbin. Tertangkap basah sudah oleh para membernya sendiri. Mereka berdua sekarang berada di tengah-tengah dengan para membernya yang mengelilingi mereka, pemandangannya seperti pencuri yang diadili dalam persidangan.
"Aku sudah berkencan dengannya hyung" ucap Hanbin.
"Benar, aku sudah berkencan dengannya" ucap Lana selanjutnya.
Para membernya menatap mereka penuh telisik. Banyak sekali pertanyaan yang ingin mereka keluarkan pada Lana dan Hanbin.
"Bagaimana bisa?!! Kalian terlihat seperti musuh. Astaga! Aku melihatmu berciuman noona. Mataku sudah tidak suci lagi" BaekJin bereaksi.
"Semua terjadi begitu saja. Jangan berkata bahwa kau tidak suci lagi, kau bahkan menyimpan film porno pada komputer mu itu" jawab Lana berusaha membela dirinya.
Kini semua mata tertuju pada BaekJin.
"Dia berusaha mengalihkan pembicaraannya" ucap BaekJin takut-takut.
"Sudah hentikan. BaekJin kau diam sebentar. Sejak kapan kalian berkencan?" kali ini Hyunbin membuka suara.
"Beberapa bulan yang lalu, empat bulan mungkin?" Lana berusaha mengingat kapan dirinya dengan Hanbin berkencan.
"Empat bulan?!! Astaga, kau bahkan lupa hari jadi mu dengan kekasihmu sendiri. Kita sudah menginjak usia hubungan lima bulan" Hanbin menatap Lana tidak percaya.
"Eh? Sudah lima bulan? Wah.. sepertinya aku tidak pandai menghitung" ucap Lana.
Semua member iKON dan Stardust hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kedua sejoli itu.
"Seharusnya kalian berdua memberi tahu kami" ucap Yunhyeong
"Kenapa kalian harus sembunyi-sembunyi seperti ini?" lanjut Bobby.
"Aku dan Lana tidak ingin menjadi beban kalian. Maka dari itu kita berdua menyembunyikan hubungan ini dari kalian" ucap Hanbin. Nada bicaranya terlihat merasa bersalah.
"Aku tidak ingin melihat kalian khawatir dengan kami. Hanya itu alasanku"
"Tapi tidak seperti itu caranya. Kita akan baik-baik saja dengan hubungan kalian. Kita akan menerima hubungan kalian, karena kalian juga berhak untuk itu. Kita tidak akan melarang, tapi tolong berusahalah untuk bersikap terbuka" jiwa mathyung Jinhwan terlihat.
"Maafkan aku karena tidak memberitahukan ini pada kalian" Lana mengucapkan penyesalannya.
"Sudahlah. Berhenti meminta maaf. Kami sudah merestui kalian berdua dan sekarang yang perlu kalian berdua lakukan adalah membelikan kami chicken sebagai perayaan hari jadi kalian yang tertunda. Kita harus merayakannya. WOOOOO... CHICKEN PARTY TONIGHT. LONGLAST FOR U BOTH. LANA AND HANBIN" ucap In Ho memeriahkan isi studio.
"WOOOOOO!!! CHUKAEEE! Uri leader Kim Hanbin akhirnya sudah menemukan cinta sejatinya. Aku benar-benar terharu" ucap Donghyuk.
Suasana yang awalnya serius berubah menjadi suasana yang sungguh meramaikan. Semua nya bersorak untuk hubungan Lana dan Hanbin.
"Soju! Soju! Soju!" June juga meramaikan studio.
Lana dan Hanbin yang melihat itu akhirnya bisa bernafas dengan lega. Para membernya menerima hubungan mereka berdua. Mereka mengira akan menjadi sangat berat setelah para membernya mengetahui hubungannya, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain in Melody ✔
FanfictionYG entertaiment dengan band. Serta seorang perempuan menjadi leadernya. Apa yang kalian bayangkan? This is the first story i made. Ide nya dateng gitu aja secara tiba-tiba. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam cerita ini. Enjoy