Lana terbangun dari tidurnya, ia melepas coat yang ia jadikan selimut. Dilihat jam pada ponselnya, menunjukkan jam tujuh pagi. Lalu ia melihat sekelilingnya, hanya ada dirinya saja yang terduduk di sofa studio. Lana bingung kenapa ia bisa ada di studio.
Drrttt drttttt, ponselnya bergetar.
Dilihatnya ponsel yang ada di sofa, terdapat satu pesan dari nomor yang tidak ia kenal.
"Kau sudah bangun? Maafkan aku meninggalkanmu sendirian di studio. Manager hyung membangunkanku karena aku mempunyai jadwal shooting CF"
Pikiran Lana masih belum bisa mencerna siapa pengirim pesan itu.
Drrrttt drrrttt, ponselnya bergetar lagi menunjukkan ada pesan masuk.
"Aku tadi sengaja mengutak-atik ponselmu agar aku bisa mempunyai nomor ponsel mu, untuk mengabari bahwa aku sedang ada jadwal. Maafkan jika aku lancang. Tapi kurasa itu perlu agar kau tidak bingung mencariku. Save nomor ku"
Serasa kesadaran Lana sudah kembali, ia baru mengingat bahwa malam kemarin ia pergi ke studio ini untuk menemui Hanbin.
"Ah.. dia rupanya" Lana menghela nafasnya. Ia menyimpan nomor Hanbin sesuai apa yang diperintahkan.
Drrttt drtttttt drtttt drtttttt, ponsel nya bergetar lagi kali ini sebuah panggilan. Dilihat nya oleh Lana siapa nama orang yang menelponnya. Kim Hanbin. Dengan cepat Lana mengangkatnya.
"Yeoboseyo?" jawab Lana
"Kau sudah bangun?"
"Sudah" jawab Lana singkat, ia tak tahu harus menjawab apa lagi selain kata-kata 'sudah'
"Hmm.. baiklah" hanya suara itu yang keluar dari mulut Hanbin. Setelah itu mereka berdua hanya diam, tanpa ada suara yang menemani mereka.
"Kau-" ucap mereka bersama-sama tiba-tiba.
"Kau duluan" Hanbin mempersilahkan Lana untuk lebih dulu.
"Semoga shooting cf mu berjalan lancar" Lana mengatakan itu dengan nada yang gugup.
"Semoga. Thanks. Semoga hari mu juga menyenangkan hari ini Lan. Aku harus kembali setelah ini, nanti akan kutelpon lagi" belum sempat Lana membalas, tapi sambungan telepon itu sudah dimatikan oleh Hanbin.
Kenapa dia harus menelpon ku lagi? batin Lana.
----
Kim Hanbin hanya memandangi ponsel nya setelah sambungan telepon itu terputus. Kejadian kemarin malam adalah hal yang membahagiakan baginya. Gadis itu datang tapi terlambat, tidak apa – apa baginya yang penting gadis itu sudah datang.
Saat bangun pagi ia melihat gadis itu tertidur dengan posisi terduduk di lantai. Dilihatnya gadis itu. Mungkin melihat dan menatap gadis itu adalah hal favorit bagi Hanbin. Lalu di gendongnya gadis itu untuk dipindahkan ke atas sofa agar dapat tidur dengan posisi yang lebih nyaman. Coat yang bertengger pada bahu nya diselimutkan pada gadis di depannya agar tidak kedinginan.
Ia sempat bingung bagaimana cara ia meninggalkan Lana untuk berangkat shooting cf. Hanbin tidak tega untuk membangunkannya. Ia melihat ponsel Lana pada kantong coat nya, lalu diambilah ponsel itu untuk menelpon nomornya agar ia bisa memiliki nomor telepon Lana. Hanbin juga sempat melihat wallpaper lockscreen gadis itu, terdapat fotonya serta ketiga anggota band nya yang sedang makan ice cream. Ia tersenyum melihat foto itu, terasa seperti mereka berbahagia sekali pada hari itu.
"Hanbin-ah sekarang giliranmu" ucap manajer membuyarkan lamunan Hanbin pada layar ponselnya.
"Ah, iya hyung" Hanbin meletakkan ponsel nya dan pergi untuk pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain in Melody ✔
FanfictionYG entertaiment dengan band. Serta seorang perempuan menjadi leadernya. Apa yang kalian bayangkan? This is the first story i made. Ide nya dateng gitu aja secara tiba-tiba. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam cerita ini. Enjoy