23

119 8 0
                                    

Dilihatnya gadis itu saat menyampaikan pidato kemenangannya. Cantik, satu kata yang ada pada pikirannya sekarang. Dalam benaknya ia rindu pada saat – saat berbicara dengan gadis itu, sudah berminggu – minggu mereka tidak bertemu hanya untuk sekedar saling sapa.

Kali ini ia membacakan nominasi dengan orang yang ia sebut sebagai biasnya, tapi Hanbin tidak merasa senang dengan hal itu. Ada hal yang mengganjal pada hatinya. Padahal jika dilihat dari reaksi orang lain saat bertemu idolanya pasti ia akan sangat senang. Tapi Hanbin harus bersikap profesional di depan kamera, ia tetap tersenyum saat penonton menyorakinya dengan Dahyun.

Saat Dahyun membacakan siapa pemenang untuk pendatang baru terbaik, Hanbin mengangkat wajahnya ke layar LCD besar yang berada di samping kirinya. Dilihatnya gadis itu berpelukan bersama kawan band nya menyalurkan rasa bahagia mereka. Lana dan kawan band nya pun maju ke atas panggung untuk memberikan pidato kemenangan.

Hanbin masih memandangi gadis itu lekat – lekat. Ia ingin melihat gadis itu untuk durasi waktu yang lama. Ia ingin semua pandangan yang ditangkap matanya saat ini dapat menjadi memori terbaik di otaknya.

"Aku ingin berterimakasih kepada orang – orang yang telah mendukung band kami. Untuk Yang Hyun Suk Sajangnim, manajer kami,penata gaya kami serta para sunbae YG entertaiment yang mebimbing kami dan yang paling utama untuk para fans kami"

Gadis itu tiba-tiba terdiam sesaat. Terdapat sedikit air mata di pelupuk mata gadis itu. Hanbin yang melihat itu hanya tersenyum, ia paham akan situasi yang dirasakan Lana sekarang. Itu adalah tropi kemenangan pertama bagi StarDust, bayaran akan semua hasil kerja keras Lana dan kawan band nya. Ingin saat itu juga Hanbin berlari dan memeluk tubuh Lana dan mengatakan 'kau sudah bekerja keras dengan baik' tapi hal itu adalah hal yang tidak mungkin ia lakukan sekarang.

"Kami masih baru di dunia industri musik ini, kami berharap StarDust di masa depan dapat menunjukkan musik yang bagus serta dapat menjadi StarDust yang kalian banggakan. Terima kasih untuk semua dukungan dan cinta yang kalian berikan pada StarDust. Kamsahamnida" Gadis itu menutup pidatonya.

Setelah pidato selesai mereka berlalu menuju backstage. Dilihatnya keempat anggota StarDust itu dan dihampirinya.

"Selamat atas kemenangan pertama kalian. Kalian semua sudah bekerja keras" Hanbin mengucapkan itu kepada anggota StarDust.

"Kamsahamnida sunbae" anggota StarDust mengucapkan terimakasih pada sunbaenya itu. Sebenarnya Hanbin benar-benar berharap gadis itu mengucapkan sesuatu padanya. Tapi ia berakhir berbincang Hyunbin dan Baekjin. Pandangannya saat berbicara dengan Hyunbin tidak bisa lepas dari gadis itu, ia tau semua yang dilakukan gadis itu. Ia bahkan tau saat In Ho membisikkan sesuatu pada telinga Lana. Sesaat setelah mendengar bisikan dari In Ho, gadis itu seperti terkejut. Gadis itu melihat ke arahnya, yang membuat tatapan keduanya bertemu untuk beberapa detik. Dengan secepat kilat juga gadis itu berhasil mengalihkan pandangannya.

---

"Aku lapar, aku ingin membeli camilan di supermarket. Jika kalian ingin sesuatu chat aku, aku membawa ponsel ku"

Member StarDust hanya mengangguk mengerti.

Lana membuka pintu studio dan keluar. Saat baru beberapa langkah keluar dari studio ponsel nya bergetar memunculkan pop up message yang berisikan beberapa list makanan yang BaekJin dan In Ho ingin beli. Lana tetap memperhatikan ponsel nya sambil berjalan menuju pintu keluar agensi hingga tanpa sadar ia menatap sesuatu di depannya.

"Aw!" rintih Lana.

"Maafkan aku telah menabrak mu..." Lana mendongak melihat siapa yang ditabraknya.

Pain in Melody ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang