Semua foto itu berhamburan tepat di wajah mulus Kim Ye Won. Wanita paruh baya itu hanya bisa menatap dengan tatapan terkejut begitu foto-foto nya di club itu terlihat oleh matanya.
"Apa semua ini!?" suara dingin suaminya menyeruak di seluruh ruangan yang ada di rumah mewahnya.
Ye Won hanya memandangi foto itu satu persatu.
"Aku ingin kita bercerai" ucap Min Jae.
"Kau tidak bisa menceraikanku! Aku sudah memberikanmu segalanya!"
"Aku ingin ini berakhir! Aku ingin kembali bersama keluargaku, aku akan mengurus semua nya lalu pergi dari tempat ini"
Ye Won dengan cepat menarik tangan suaminya.
"Kau tidak bisa meninggalkanku! Keluarga sialanmu itu merubahmu!"
"Aku salah telah meninggalkan mereka, aku terlalu bodoh untuk memilihmu. Kau bahkan bersenang-senang dengan laki-laki yang lebih muda dari mu di club tanpa aku mengetahuinya. Sudah bertahun-tahun kau membohongiku! Kau menghancurkan hati anakku, kau benar-benar licik"
Tubuh Ye Won menegang mengetahui perbuatannya telah diketahui oleh suaminya.
"Lepaskan!" Min Jae melepas paksa pegangan tangan istrinya pada lengannya. Ia pergi meninggalkan Ye Won.
"Kau akan menyesal meninggalkanku seperti ini! Akan kuhancurkan semua yang kau punya!" teriak Ye Won.
---
Lana melangkahkan kakinya tergesa-gesa. Ia sudah memiliki janji dengan Jinhwan, ia meminta tolong pada Jinhwan untuk menyanyikan demo lagu yang akan dibuatnya untuk lagu solo Hyunbin dan sekarang ia sudah terlambat 15 menit karena ia bangun terlalu siang.
"Astaga! Bodohnya aku terlambat! Aku yang meminta tolong tapi aku juga yang terlambat. Sekarang dimana Jinhwan oppa?" Lana memberhentikan langkah lalu membuka ponselnya membuka roomchat dengan Jinhwan yang tadi belum sempat ia lihat karena terburu-buru.
Aku menunggumu di studio.
Lana kembali melangkahkan kakinya untuk segera menuju studio. Begitu sampai ia langsung masuk kedalam studio lalu menutup pintunya kembali.
"Jinhwan oppa maaf aku terlamb—" ucapannya terhenti saat objek di depannya bukan orang yang dia cari.
"Ah. Mian. Sepertinya aku salah ruangan, maaf mengganggumu Kim Hanbin" ucap Lana cepat lalu melangkahkan kakinya kembali untuk keluar, namun sebelum kaki nya melangkah suara Hanbin membuatnya ia membalikkan badannya.
"Tidak. Kau tidak salah ruangan. Kau ingin menemui Jinhwan hyung kan? Jinhwan hyung sedang berada di kamar mandi, dia menyuruhku untuk menunggu disini bila kau sudah sampai. Duduklah dan tunggu"
"Baiklah" Lana mendudukan dirinya di sofa. Tangannya sejak tadi meremas tas gitar yang ia bawa. Ia berusaha menghilangkan kegugupannya saat berhadapan dengan Hanbin. Sekarang ia hanya berharap agar Jinhwan segera datang dan mengusir semua kecanggungan ini.
Dipandanginya Hanbin dengan sebelah matanya, laki-laki itu sedang menuliskan sesuatu pada kertas. Sejujurnya ia merindukan laki-laki itu tapi hubungan mereka sudah berakhir, Lana tidak mungkin terus berharap.
"Bagaimana kabarmu?" suara Hanbin memecahkan suasana dingin yang ada di dalam studio. Saat ini objek pandangan Hanbin sudah tidak pada kertas yang ia coret-coret tadi, padangannya berpindah pada Lana yang terduduk di seberangnya.
"Baik, k-kau?"
"Aku juga" balas Hanbin. Berhadapan dengan Lana membuat jantungnya juga berdetak kencang.
"Bagaimana kerja sama mu dengan Dahyun?" tanya Lana tiba-tiba. Pertanyaan itu spontan diucapkan Lana. Dalam hatinya Lana ingin mengetahui bagaimana hubungan Hanbin dengan Dahyun.
"Rekamannya sudah selesai dari kemarin"
"Oh begitu. Kau pasti senang bekerja sama dengannya" balas Lana.
Hanbin sudah tau arah pembicaraan Lana lalu tiba-tiba pikirannya kembali memikirkan pertemuannya dengan produser yang juga sekaligus ayah Lana. Dengan membawa foto yang diberikan In Ho ia menemui ayah Lana disebuah cafe dan menjelaskan apa yang terjadi pada Lana.
"Ada perlu apa seorang Kim Hanbin ingin menemuiku? Apa kau ingin membuat project?" tanya produser itu.
"Bukan itu yang ingin kubicarakan. Ini tentang Lana" ucap Hanbin lalu menyodorkan beberapa lembar foto kehadapan produser itu.
Produser itu terkejut dengan foto yang ia terima. Pikirannya berkelana mengapa Hanbin mengetahui hubungannya dengan Lana. Hanbin menceritakan semua dengan runtut apa yang terjadi pada Lana dan bagaimana istri produser itu berulah.
Pikirannya fokus kembali pada Lana yang masih diam menunduk, yang diharapkannya sekarang adalah dapat memperbaiki hubungannya dengan Lana. Hanbin salah memutuskan hubungannya dengan Lana secara tiba-tiba, seharusnya ia bisa memikirkan solusi yang lain.
"Tidak. Aku biasa saja. Aku dan Dahyun hanya rekan kerja biasa. Jangan berpikiran yang tidak-tidak" ucap Hanbin membalas ucapan Lana. Nadanya terdengar ketus, ia tidak suka Lana yang seperti itu.
"Aku hanya memikirkan apa yang aku ingin pikirkan"
"Tapi pikiranmu itu salah. Semua yang kulakukan dengannya tidak seperti yang kau bayangkan"
"Kenapa kau seolah-olah menyuruhku untuk tidak berprasangka buruk padamu tentang hubungan mu dengannya? Padahal aku tidak keberatan dengan itu" ucap Lana.
"Jangan berbohong. Kau tidak sungguh-sungguh dalam mengucapkan hal itu, aku bisa melihat itu dari matamu"
"Kau tau? Menemuimu seperti ini membuat hatiku sakit untuk kesekian kalinya. Aku barusaha melupakanmu tapi itu tidaklah mudah. Aku berusaha merelakan hubungan kita berakhir untuk kebaikan kita berdua tapi batinku tidak bisa melakukan itu semua. Semua itu sungguh berat untuk kulakukan" suara Lana bergetar, matanya berkaca-kaca.
Hanbin yang melihat itu mendekatkan dirinya pada Lana.
"Kalau itu berat jangan kau lakukan. Jangan pernah melupakanku. Aku akan memperbaiki semua. Lana-ya... Aku ingin kita kembali seperti dulu"
----
Lana terdiam di kamarnya. Ia masih terbayang-bayang dengan ucapan Hanbin.
'Aku ingin kita kembali seperti dulu'
Hatinya dibuat bingung dengan sikap Hanbin. Lana mau saja kembali pada Hanbin, ia tidak memungkiri ia benar-benar merindukan Hanbin tetapi hatinya merasa ganjil dengan itu.
Tok.. tok...
"Masuklah..." ucap Lana.
Ketiga anggotanya memasuki kamar Lana tergesa-gesa.
"Kenapa kalian semua masuk ke dalam kamarku?" tanya Lana terlihat bingung.
"MinJi-ah lihatlah ini" Hyunbin menyodorkan layar iPad nya.
Lana mengambil iPad itu dari tangan Hyunbin. Ia membaca satu persatu headline berita itu.
[PRODUSER ACARA KONDANG LEE MIN JAE MENGGUGAT CERAI KIM YE WON]
[GUGATAN CERAI LEE MIN JAE SUDAH DIURUS PENGADILAN DISTRIK SEOUL]
[DIDUGA SERING TERJADI PERTENGKARAN PRODUSER LEE MIN JAE MENGGUGAT CERAI SANG ISTRI]
[LEE MIN JAE MENGAKUI LANA STARDUST ADALAH ANAKNYA YANG TELAH IA TINGGALKAN]
Mata Lana terbelalak membaca headline berita terakhir.
"Ige Mwoya?" Lana menatap para membernya satu persatu.
"Beritanya sudah terdapat dimana-mana" ucap In Ho.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini ?" tanya Hyunbin.
Lana yang ditanya seperti itu hanya bisa terdiam dan mencerna semua yang terjadi sekarang. Mau tidak mau memang semua ini akan terungkap, tapi Lana tidak akan menyangka hal itu akan terungkap sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain in Melody ✔
FanfictionYG entertaiment dengan band. Serta seorang perempuan menjadi leadernya. Apa yang kalian bayangkan? This is the first story i made. Ide nya dateng gitu aja secara tiba-tiba. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam cerita ini. Enjoy