22

107 7 0
                                    


Semenjak kejadian di lift malam itu Lana dan Hanbin jarang sekali bertemu, sudah hampir tiga minggu. Seakan akan mereka saling menghindar satu sama lain, keadaan di dukung dengan jadwal mereka yang begitu padat. Keadaan bergitu berubah 180 derajat.

Lana menjadi tak fokus setiap melakukan apa pun, di dalam kepalanya hanya terdapat suara Hanbin yang mengatakan 'Aku menyukaimu smurf'. Saat makan ia pernah hampir meminum kecap asin yang dikiranya itu adalah coca cola, saat memasuki kamar mandi ia memasuki tempat bagian laki – laki, dan saat menuju Jepang untuk konser pun dia hampir melupakan passport nya. Membernya yang melihat itu hanya bisa bertanya – tanya kenapa Lana berubah menjadi seperti itu, menjadi tidak fokus dengan segala hal padahal biasanya Lana sangat teliti.

Sekarang member StarDust berada di dorm untuk beristirahat selama dua hari sebelum menghadiri acara penghargaan musik bergengsi seantero Korea. Lana hanya terduduk di balkon nya memetik gitar nya asal sambil menghirup dinginnya udara malam Seoul. Ia hanya melamun hingga tak sadar bahwa seseorang telah mengetuk pintu kamarnya berkali – kali. Hingga orang itu masuk dan menemukan Lana sedang berada di balkon.

"Aku mengetuk pintu kamar mu berkali – kali tapi tidak ada jawaban darimu" In Ho mendudukan badannya di sebelah Lana.

"Eh?" Lana terkejut melihat In Ho yang tiba – tiba sudah terduduk di sebelahnya. "Aku tidak dengar ketukan pintu tadi"

"Tidak dengar atau kau sedang melamun?" tanya In Ho

"Aku tidak melamun, aku hanya fokus dalam memikirkan lagu. Kau tak lihat dari tadi aku membawa gitar?"

In Ho tau bahwa Lana berbohong.

"Kau tak pandai sekali dalam berbohong. Kau memikirkan apa sampai – sampai tidak fokus terhadap hal apapun akhir – akhir ini? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" In Ho sedikit khawatir dengan kawan satu band nya.

"Pikiranku hanya..."

"Hanya? Hanya apa ?" In Ho menunggu jawaban Lana.

"Hanya sedikit terganggu" jawab Lana singkat

"Produser itu mengganggumu ? atau istrinya?"

"Bukan... Kalau mereka menggangguku aku bisa mengatasinya sendiri tanpa berpikir berlarut – larut seperti ini"

"Lalu siapa?" tanya In Ho lagi.

"Hmmmm..." Lana sedikit ragu menceritakan ini pada In Ho

"Ok jika kau tidak ingin bercerita sekarang aku bisa mengerti, tapi setidaknya keluarlah dari kamarmu untuk mencicipi salad yang dibuat oleh Hyunbin. Kau membuatnya khawatir akhir – akhir ini" In Ho pun beranjak dari tempatnya.

"In Ho bagaimana jika seseorang menyukaimu, apa yang kau lakukan?" suara Lana membuat langkah In Ho terhenti lalu berbalik dan duduk kembali di samping Lana.

"Aku akan berterimakasih padanya karena menyukai ku dan berusaha untuk membalas rasa suka nya jika aku bisa. Apa ada orang yang menyukai mu?"

Lana menganggukkan kepalanya.

"Woahhh... Park MinJi, bagaimana bisa orang itu menyukai harimau seperti mu?" celetuk In Ho

"YA! kau ini hanya bisa mengejek ku saja, kau tak ingat kau pernah menyukai ku?" Lana meledek mengingat bahwa In Ho pernah menyukainya.

"Ya! itu adalah kesalahan!" In Ho membela diri, padahal dia dulu sudah seperti fanboy yang mengikuti Lana kemanapun gadis itu pergi.

"Cih... pembelaan mu tidak masuk akal"

Pain in Melody ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang