Sunset

5.6K 478 6
                                    

Angin sore yang menusuk ini membuat daun-daun berjatuhan dengan damai.

Tapi tak sedamai hati Yoongi saat ini.

Semangat hidupnya terenggut dengan singkatnya, titik keberaniannya kembali hilang.





.







Yoongi di sini, duduk di anak tangga berhadapan dengan danau, matanya tertuju pada langit yang sudah menunjukkan akan hilangnya siang hari.

Aku selalu berharap, bisa menyaksikan matahari terbenam bersama seorang wanita di sampingku, mengambil gambar kami dalam bentuk siluet dengan background sunset, itu akan menyenangkan, dan berjalan sore menghilangkan jenuh bersama, aku belum pernah merasakannya sekalipun, batin Yoongi penuh harap. Yoongi berdiri, berjalan menuju kursi dekat bahu jalan, Yoongi sendiri, dia kesepian. Hari-hari yang biasanya ditemani Yoora, sudah tidak ada lagi.

Yoongi terduduk dan menundukkan wajahnya menatap tangannya yang saling mengapit. Yoongi masih tidak menyangka, bahwa appa Yoora menjalin persahabatan begitu erat dengan appa nya, sampai-sampai ada sebuah perjodohan.

"Ya Tuhan, kenapa semua menjadi rumit, aku tidak tau hal ini pernah terjadi, andai saja aku tau sahabat appa itu appa nya Yoora, dan andai saja aku diberi tau bahwa aku dijodohkan dengan Yoora, aku akan menentang eomma."monolog Yoongi kembali terngiang penjelasan appa nya Yoora.






.







Sedang seriusnya monolog dengan masalahnya, tiba-tiba ada mobil mewah berwarna putih sepertinya mobil keluaran baru, mobil ini berhenti tepat di dekat bahu jalan, reflek Yoongi mendongak dan membenarkan posisi duduknya

"Siapa?"gumamnya.

Seseorang pun keluar dari mobil mewah yang Yoongi pandang dengan keheranan itu.

"Yoongi."sapanya tersenyum sambil berjalan menghampiri Yoongi.

Deg

Yoongi merasakan seperti ada yang menghantam hatinya sampai retak, yang menyapanya ini... wanita yang memiliki senyum tak berubah sejak tiga tahun lalu, tapi Yoongi benci dia, SANGAT BENCI.

"Yoongi?"panggil wanita ini tanpa ada sedikitpun wajah merasa bersalah.

Yoongi mengeraskan rahangnya dan menatap wanita ini penuh amarah, Yoongi ingin marah, ingin menamparnya, ingin mengeluarkan segala kekecewaannya terhadap wanita di hadapannya ini.

"Yoongi, kenapa kau tidak bicara? Aku merindukanmu."ujarnya masih dengan wajah tidak bersalahnya, Yoongi muak melihatnya. "Kau tidak merindukanku?"tanyanya menggelayut di lengan kanan Yoongi, Yoongi melepaskan tangan wanita ini dengan rasa benci, lalu dirinya membawa wanita ini ke dalam mobilnya, tanpa ada sepatah kata pun.

Bugh

Yoongi mendorong wanita ini ke sandaran kursi belakang mobil, lalu menutup pintu mobilnya. Yoongi menatap wanita ini dengan rasa sakit, kesal, benci yang teramat dalam.

Detik berikutnya...

Plak

"Awh."ringisnya kesakitan. Satu tamparan sukses mendarat di pipi kiri wanita ini. Jangan bilang Yoongi tidak gentle, Yoongi brengsek atas perlakuannya sekarang. Ini justru pantas di dapat wanita yang membuat diri Yoongi hancur.

Padahal wanita ini mengira, Yoongi yang membawanya masuk itu akan memeluknya, tapi dugaannya salah besar. 

"Kenapa kau--"

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang