Singularity

2.6K 236 4
                                    

Detik demi detik berlalu, jam demi jam terlewat, hingga tak terasa sudah menginjak hari dimana kedua insan ini kembali bertemu.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, itu berarti tinggal menunggu tigapuluh menit lagi untuk pelaksanaan.

Yoora sudah datang bersama pengacaranya limabelas menit lalu dan pengacaranya tengah mengurus berkas-berkasnya.











Jauh dari sini...



.
.









"Iya, Yoora hari ini akan menglaksanakan sidang perceraiannya." 

"Oppa akan ke sana?"

"Tidak. Karena itu bukan urusanku."jawab Yoongi dan beringsut pergi ke pojok ruangan, mendaratkan duduknya di kursi yang menghadap langsung dengan piano.

"Apa Oppa senang dengan semua itu? Oppa tidak ada niat untuk melamar Yoora eouni kembali?"seru Yoonji membuat Yoongi terdiam.

"Senang? Aku seperti aktor anatagonis. Melamar? Untuk apa? Jika memang dirinya takdirku, tanpa ku kejar Tuhan akan memberikannya untukku."tukas Yoongi dan membuka penutup tuts piano. Yoongi mulai menekan-nekan asal dan tangan yang lainnya membuka ponsel lalu menampikan deretan partitur nada.

"Ya baiklah."ucap Yoonji menyerah dengan jawaban genius kakaknya itu, Yoonji pun memilih duduk di anak tangga.

Yoongi sudah tak memperdulikan keberadaan adiknya, piano selalu mengalihkan dunianya. Tangan Yoongi mulai bermain mengikuti partitur dihadapannya.

"Woah."Yoonji seketika terkagum, "instrumen musik lagu siapa itu?"gumamnya.

"Laguku."seru Yoongi menghentikan tarian jarinya di sana.

"Memang kau memiliki waktu untuk membuat lagu?"maki Yoonji tanpa ingin bergerak dari duduknya.

"Menyebalkan. Jika tidak ada waktu, bagaimana bisa lagu ini tercipta?"jiwa savage Yoongi muncul.

"Hmm. Tapi, instrumennya sungguh enak didengar. Boleh aku lihat liriknya?"akhirnya Yoonji mengakui keahlian kakaknya ini. Kakinya melangkah mendekati Yoongi.

"Ini, mungkin kita juga bisa bekerja sama untuk lagu ini, kau sebagai suara dua, tapi tidak akan terlalu mendominan, bagaimana?"ucap Yoongi saat menyerahkan ponselnya.

"Eu, tapi aku tidak pernah bernyanyi, hanya suka mengikuit saja saat mendengar lagu."ujar Yoonji merasa malu.

"Itu sama saja."desis Yoongi dengan datar, Yoonji malah terkikik.

"Belajarlah dengan Taehyung, suara dia bagus. Sore nanti kita latihan. Bagaimana?"

"Ck oppa, kenapa harus Taehyung."

"Bodoh. Aku tau kau senang, tidak perlu pura-pura, dasar wanita."dengus Yoongi dan merapihkan kembali pianonya. Yoonji pun membaca judul dan lirik lagunya.

"Judul lagunya Seesaw? Apa itu?"

"Jungkat-jungkit bodoh. Ih kau ini, percuma kuliah, jika bahasa inggris semudah itu masih harus bertanya."

"Ih kau jahat Suga."

"Hei, tidak sopan."

"Hehe, aku tidak sengaja. Maksudku apa arti dari lagunya Min Suga oppa."

"Pahami saja liriknya, nanti kau tau. Aduh, memiliki adik sepertimu membuatku ingin tenggelam saja di dasar laut."

"Silahkan saja."seru Yoonji dan berlari. 

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang