SenorSenorita

2.1K 189 3
                                    

Woo Si tersenyum miris setelah mata dan telinganya melihat dan mendengar langsung percakapan serius antara Taehyung dan Yoonji.

'Selamat untuk kalian. Aku ikut bahagia.'batin Woo Si merasa ada yang tersayat di dalam dadanya. Tadi, dirinya memang mengantre, antre untuk membeli susu yang terdapat bonus mainan boneka. Awalnya Woo Si membeli susu laris itu agar bonusnya untuk Yoonji. Tapi, sepertinya dia urungkan saja. Kini, Woo Si menggenggam boneka berkarakter unicorn hasil dari hadiah susu yang kini tengah dipegangnya di tangan yang lain. Dulu, Woo Si selalu kehabisan bonus boneka dari kedai susu itu, Yoonji sangat menginginkan boneka edisi terbatas itu. Karena Woo Si selalu kalah cepat, alhasil Yoonji hanya diam merajuk. Ahh sudahlah, itu dulu~




.




"Kita... berpacaran sekarang?"tanya Yoonji masih tak menyangka. Taehyung menoleh dan mengangguk hangat.

"Apa ingin langsung menikah, huh?"tanya Taehyung terkekeh. Tinjuan pun Yoonji daratkan ke bahu kanannya. Mereka sudah di dalam mobil yang kini tengah melaju untuk pulang.

"Menikah, aku saja tidak tau asal usul dirimu."desis Yoonji.

"Kau tidak tau, tapi aku sudah tau dirimu."

"Yaa, tapi kan aku tidak terlalu mengenalmu!"dengus Yoonji kesal.

"Ya sudah, perlahan kau akan mengenalku lebih jauh, akan aku beritahu semua."ujar Taehyung begitu antusias.

Yoonji malah memasang wajah ketus.









.









"Tae, lepaskan."gertak Yoonji pelan.

"Biarkan saja Yoongi hyung melihatnya."kekehnya, Taehyung semakin mengeratkan genggamannya dicelah jemari milik Yoonji.

Setelah menekan bel, pintu segera dibuka, ternyata Yoora yang membuka. Tentu saja, Yoora merasa terkejut, matanya tertuju pada dua tangan yang saling menaut.

"Tae.."bisik Yoonji risih.

"Yoora-ssi, ini pesananmu."ucap Taehyung tak peduli dengan Yoonji.

"A-ah, iya. Ayo masuk.."ucap Yoora sempat lupa. Mereka pun masuk.

"Yoongi hyung, mana?"tanya Taehyung masih dengan posisinya. Yoonji tidak tau harus apa. Tautan jemari Taehyung begitu erat. Sembari mengambil posisi duduk, Taehyung membawa tangan Yoonji yang sedari tadi digenggamnya itu kedalam dekapan dadanya.

"Tunggu... kalian.."seru Yoora terjeda.

Taehyung malah menunjukkan senyum kotak andalannya, "ini hari pertama kami sebagai pasangan kekasih."ucap Taehyung begitu polosnya. Yoonji menjadi seorang yang diam saat ini.

"Benarkah?"yang ditanyakan datang, muncul begitu saja dari lantai dua. "Akhirnya.."ucap Yoongi penuh syukur.

"Tae, lepaskan tanganku. Kau urusi saja pekerjaanmu."bisik Yoonji, lalu dengan kekuatannya melepas tangannya dari dekapan kekasih barunya itu. Yoonji pun berdiri dan berlari, antara malu dan kesal pada Taehyung. Yoonji berpas-pasan dengan kakak lelakinya itu, Yoongi memberikan senyum yang bagi Yoonji itu adalah senyum terkonyol sang kakak. Tanpa bicara, Yoonji hanya memberikan tatapan sebal lalu segera pergi ke kamarnya.

Yoongi menggidikkan bahunya dan segera menghampiri Taehyung.

"Aku akan makan, kalian fokus saja dengan pekerjaan."ucap Yoora dan berlalu.

Yoongi pun duduk di sofa lain. "Sudah berani menyatakan cintamu."ujar Yoongi terkekeh.

"Ah hyung, itu pun membutuhkan keberanian ekstra. Aku sangat gugup."balas Taehyung merasa malu.

"Hah sudahlah. Sekarang, kita ke pekerjaan dulu. Nanti kita bicarakan lagi perihal hubungan kalian."tukas Yoongi. Taehyung pun mengangguk setuju.








.









Sudah pukul sebelas, malam semakin larut. Semakin dingin.

"Sebelum aku pulang, boleh tidak aku menemui Yoonji?"tanya Taehyung yang sudah berdiri diambang pintu.

"Umm. Sana."ucap Yoongi, dengan secercah senyuman, Taehyung segera masuk kembali. Berlari seperti anak kecil.







.


"Yoonji? Sudah tidur?"seru Taehyung sembari mengetuk pintu dengan pelan.

"Taehyung?!"

"Ya. Izinkan aku masuk, sebentar saja. Atau kita mengobrol di depan pintu ini."cerocos Taehyung. Setelah beberapa detik hening, Yoonji pun akhirnya membukakan pintu.

"Hi, my love."sapa Taehyung, Yoonji reflek tersenyum geli.

"Hello, my baby tiger."balas Yoonji mengarang,

"Baby tiger? Panggilan yang bagus."ujar Taehyung. Taehyung pun tiba-tiba mencubit kedua pipi Yoonji.

"Aw! Menyebalkan!"maki Yoonji.

"Aku suka pipimu. Ahh aku jadi tidak ingin pulang."rengek Taehyung. Yoonji malah terkekeh sekarang.

"Pulang Tae. Nanti kita adakan acara khusus untuk kita. Kasihan dirimu, terlalu lelah, pulang dan istirahatlah."oceh Yoonji diakhiri mengacak rambut Taehyung.

"Kau jinjit, Yoonji kau harus rajin melompat agar kau tinggi dan bisa menggapai rambutku tanpa perlu berjinjit."ejek Taehyung. Taehyung pun mengangkat tubuh Yoonji, membuat Yoonji berteriak dan sesegera mungkin membekap mulutnya reflek. "Tapi, aku suka dirimu apa adanya, saranghaeo."ujar Taehyung, lalu menurunkan Yoonji lagi. Kini Yoonji bersandar didekapan Taehyung, tingginya hanya sampai dada bidang Taehyung.

Yoonji mendongak, dua tangannya menangkup rahang tegas milik pria Kim itu. "Nado saranghaeo. Terima kasih telah mencintaiku."ucap Yoonji. Taehyung pun memegang tangan Yoonji, gerakannya mendorong Yoonji hingga bersandar di daun pintu. Taehyung menurunkan dua tangan mungil itu dari area rahangnya. Wajah pria tampan ini mendekat, kedua tangannya mengunci diri Yoonji. Semakin dekat, hingga... bibir itu menyentuh sempurna bibir merona milik Yoonji, lebih dari lima detik.

Yoonji menggerakkan jemarinya bebas dibahu milik Taehyung, menikmati setiap tautan ini untuk pertama kalinya. Hingga, saat Taehyung melepasnya, mata itu menatap Yoonji dengan sayu.

"Im good boy and this my first kiss."ujarnya membuat Yoonji tercengang.

"Eu, this my first kiss too."balas Yoonji. Taehyung juga ikut terkejut.

"Aah, I love you, senorita."kekeh Taehyung.

"Hum, I love you too, senor."balas Yoonji lalu mencium pipi kiri Taehyung.
































S E E S A W
T B C

11 Agust 2019

Waduh... kemana aja nih author..😅

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang