Mobil Yoongi sudah terparkir di kawasan rumah sakit.
Mereka pun segera turun, Yoongi memimpin jalan. Saat sudah di meja resepsionis, Yoongi mempersilahkan Yoora untuk berbincang dengan seorang penjaga meja ini.
"Pasien baru saja selesai diperiksa, silahkan naik ke lantai tiga."ucap wanita ini, Yoora mengangguk dan memberi intruksi ajakan pada Yoongi dan Yoonji. Mereka pun naik sebuah lift.
Oke suasana hati Yoongi tak menentu saat ini, Yoora tepat didepannya. Karena saat masuk lift, ada beberapa orang juga yang memasuki lift ini. Yoonji hanya mengatupkan bibirnya dalam-dalam.
'Kenapa takdir itu rumit sekali. Tinggal persatukan oppa ku dengan Yoora eouni, apa sulitnya.'batin Yoonji greget sendiri.
Lift menyala, ini lantai 2, orang-orang yang mendesak tadi keluar dengan bersusulan. Yoongi kembali lega dan tentu saja dia mencoba menahan kecepatan deru napasnya di belakang leher Yoora.
Tring
Lift sampai di lantai tiga.
"Ayo ikuti aku."ucap Yoora berjalan mendahului.
Yoonji menggenggam tangan kakaknya karena sempat tertinggal.
.
503
Tertera di pintu ruang pasien yang di dalamnya terdapat Jiya.
Yoora mengetuk, dan pintu terbuka dengan pelan.
"Sepertinya perawat atau dokter baru saja keluar dari ruangan ini."sahut Yoonji, "oppa dan eouni masuk saja, nanti biar aku yang bicara pada perawat atau dokter jika mereka bertanya."lanjut Yoonji mempersilahkan. Tanpa lama-lama lagi, Yoora dan Yoongi masuk ke dalam.
Yoonji pun beralih duduk di jejeran bangku besi yang berderet bersandar di dinding.
.
"Jiya-ssi.."panggil Yoora memegang lengannya yang terlunglai disamping tubuhnya.
Sementara Yoongi hanya memandang Jiya dengan raut wajah penuh rasa iba.
"Jiya benar-benar sakit, kan?"tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari bibir tipis seorang Min Yoongi.
"Apa maksudmu? Kau pikir dia terbaring lemah seperti ini, sedang syuting drama."ujar Yoora heran dengan pertanyaan Yoongi, "Jiya-ssi memang benar-benar sakit. Dia, dia selama ini hanya memiliki satu ginjal dalam hidupnya."jelas Yoora mendadak sendu.
"S-Satu ginjal?"tanya Yoongi penuh keterkejutan. Dalam surat yang ditulis paman Kim, tidak menjelaskan apa penyakit yang diderita Jiya. Ternyata, separah ini.
"Iya."angguk Yoora dan mulai terduduk disamping brankar yang ditiduri Jiya.
Entah ada bisikan dari mana, tangan Yoongi terulur mengusap kening hingga rambut milik Jiya dengan lembut. Sontak, Yoora tercekat dengan adegan yang baru saja dilihatnya.
"Kau begitu menyedihkan."ucap Yoongi bernada lirih, Yoora termangu dengan pria yang tiba-tiba berubah drastis ini.
Seketika itu, Jiya tiba-tiba tersadar dan matanya nampak berusaha untuk terbuka secara perlahan.
"Jiya-ssi."seru Yoora, sontak membuat Yoongi menarik tangannya dari kening Jiya.
"Yoora."ucap Jiya dengan nada lemasnya, "Yoongi."ucap Jiya saat melirik sisi kirinya. Yoongi hanya tersenyum kaku, bukan gugup hanya malas saja -senyum dibuat-buat.
"Bagaimana keadaanmu sekarang, Jiya-ssi? Maaf aku tidak menemuimu lagi, karena aku sedang mengurus.."ujar Yoora menjeda.
"Iya tidak apa-apa. Sekarang kau sudah di sini lagi, kan?"sela Jiya tersenyum lembut, Yoora mengangguk dan membalas senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw | Myg [M] [END]- Revisi
Fanfiction[END] start: 22.9.2018 end: 17.10.2019 #1 Seesaw #1 btsimagine #1 방탄소년단 #1 myg [M] Hanya seorang min yoongi dengan kisah cinta jungkat-jungkitnya. - Myg story: by @ t genius cover: ig @ agustd :) Terima kasih ♡