Sudden

3.4K 259 8
                                    

Pagi kembali menyapa~

Yoora membuka matanya setengah tak ingin. Posisinya kini terduduk.

"Eh."

Yoora terkejut mendapati Yoongi tengah duduk dibawah -disamping kasur tempat Yoora tidur.

"Aku menunggumu bangun, sudah sembilan menit dan sekarang sepuluh menit tepat. Ini."seru Yoongi menyerahkan wadah kecil dan cutton buds. Tangannya pun menepuk tempat kosong agar Yoora segera duduk.

"Aku baru saja membuka mataku, aku harus membasuh wajah-"

"Kau sudah cantik tanpa melakukan itu sayang, sekarang obati aku saja."sela Yoongi menarik Yoora hingga wanita itu terkulai duduk terpaksa.

"Lihat, robekannya seperti bertambah. Tadi aku melihatnya lewat cermin."jelas Yoongi, Yoora masih diam mengumpulkan nyawanya. Tanpa merespon ucapan Yoongi, Yoora segera bergerak membuka obat merah dan diteteskan pada kepala cutton buds lalu dirinya mendekat dan mengulasnya pelan.

"Ah aw, perih."aduhnya kesakitan.

Setelah satu menit lebih...

"Sudah. Aku harus mandi, mau sarapan dengan apa?"seru Yoora berdiri untuk pergi.

"Aku ingin roti bakar saja, didalam rotinya isi selai coklat."pinta Yoongi ikut beringsut. Yoora pun meraih kotak obat digenggaman suaminya ini, lalu segera pergi.





.

"Bibir ku sudah membaik, sudah rapat sepertinya."ujar Yoongi memegangi bibirnya pelan-pelan. Mulutnya masih hati-hati untuk mengunyah roti bakarnya, walaupun roti bertekstur lembut, tetap saja akan mengenai luka kecil yang membuat Yoora pusing sendiri. "Datang bulanmu... sudah berapa hari?"tanya Yoongi tiba-tiba, membuat Yoora tercengang, "ya~ kau pasti paham maksudku."sela Yoongi begitu sibuk dengan kunyahannya.

"Sudah selesai, karena sudah sejak beberapa hari lalu datang bulannya. Jadi?"Yoora mencoba untuk tidak kearah sana.

"Kau siap tidak... memiliki anak dariku?"tanya Yoongi kembali ke jati dirinya, tidak seperti saat mengaduh masalah bibirnya.

"Aku tidak tau, aku hanya perlu waktu untuk menyiapkan diri. Maaf Yoongi."tutur Yoora dengan cepatnya. Sudah tidak salah lagi, Yoora masih gundah dengan pernikahannya ini. Ini terlalu cepat, Yoora baru bercerai dengan Jimin selama duapuluh empat jam, lalu dihari ini sudah resmi menjadi istri seorang Min Yoongi si cinta pertama.

"Aku mengerti. Maaf membuatmu terdesak."seru Yoongi merasa bersalah dengan ucapannya.

"Tidak. Justru aku yang harus meminta maaf. Maaf."Yoora malah menangis. Yoongi termangu lalu reflek berdiri menghampiri Yoora yang terduduk dengan isakan tangisnya. Yoongi membawa Yoora kesandarannya dan mengusap kepala Yoora yang menempel diperutnya dengan lembut.

"Jangan menangis, itu membuatku sedih. Sudah jangan pikirkan ini lagi, nanti kita bahas saja dilain waktu."pinta Yoongi dan melepas dekapannya lalu menangkup wajah Yoora sampai  mengusap airmatanya dengan kedua jempolnya.

"Secepatnya kita akan memiliki anak dan meramaikan rumah ini."tukas Yoora mencoba menghibur Yoongi yang pastinya kecewa.







.




1 minggu berlalu.

Di satu minggu itu, baik Yoongi ataupun Yoora, mereka sama-sama masih dalam benteng kesepakatan untuk menahan rencana proses pembuatan Min kecil.

"Yoonji menelponku, dia sudah terlalu lelah untuk terus memberi alasan pada orangtua kami. Yoonji menahan tiket untuk bulan madu kita dan terus menunda keberangkatan, ini sudah dua minggu Yoonji berurusan dengan pihak maskapai. Yoora.."

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang