Sly

2.6K 227 1
                                    

2 bulan berlalu...

Huh.

Waktu berlalu begitu cepat. Usia kandungan Yoora pun sudah sembilan minggu. Itu pastinya menguras sedikit rasa semangat didirinya.

"Sayang, aku harus berangkat sekarang."ucap Yoongi sudah setengah frustasi.

"Kau bisa alihkan pekerjaanmu pada Taehyung lagi."ujar Yoora memohon.

"Bisa. Tapi, kasihan dia terus-terus diberi pekerjaanku."

"Ya sudah ke karyawan lain saja!"sentak Yoora nampak sebal. Saat ini, Yoongi yang sudah rapih dengan setelan jas kerjanya, mendadak jadi berantakan atas ulah Yoora. Sepertinya Yoora sedang dalam masa aneh dalam hamilnya -sejenis mengidam.

"Aku suka melihatmu berantakan. Rambutmu, pakaianmu, aku suka, aku suka. Yoongiii."ujar Yoora kegilaan sendiri.

"Iya, tapi ini sudah lebih dari sepuluh menit kau memberantakiku, cukup sayang."ucap Yoongi nampak pasrah.

"Kau.."ucap Yoora meracau tak suka, "ya sudah pergi sana!"pekiknya sebal. Yoora pun beringsut dari kasur, berdiri dan melipat rambutnya keatas lalu dijepit oleh jepit rambut yang dirinya ambil dari nakas.

"Anak kita aneh sekali."ucap Yoongi kembali berdiri dan menghadap cermin, lalu merapihkan kembali penampilan dan rambutnya.

"Ayahnya juga aneh."desis Yoora terlihat sebal pada Yoongi.

"Ck, kau marah?"

"Aku membencimu!"sentak Yoora lalu pergi dari kamar.

"Ya ampun, kenapa Yoora tidak mengidam makanan saja, jangan diriku~ ck rapatnya jadi terlewat. huft, nak tolong jangan menyulitkan appa."celoteh Yoongi begitu frustasi. Yoongi pun segera keluar kamar.




.


"Tadi kau begitu tergila-gila padaku. Kenapa sekarang kau mengibarkan bendera kebencian padaku. Yoora~"Yoongi merasa tak terima.

"Aku membencimu, pergi pergi. Jangan ke sini, menyebalkan, pria mesum, sana sana!"ujar Yoora begitu menjaga jarak dengan Yoongi.

"Ya ampun. Tega sekali dirimu. Awas saja jika anak kita mirip denganku, aku akan lebih sayang pada anak kita. Aku berangkat."dengus Yoongi dan berpamit tanpa Yoora yang mengantarkannya keluar.

"Terserah!!!"pekik Yoora dan menutup pintu utama.

"Ya ampun, istri macam apa dia."gumam Yoongi dan segera melajukan mobilnya.



.


Sementara...


"Aku ingin bertemu Yoora-ssi. Jimin, kau mau tidak-"

"Tidak. Tetap di rumah, usia kehamilanmu sudah tiga bulan."sergah Jimin tegas.

"Apa kau masih ada rasa terhadap Yoora-ssi?"tanya Jieun tiba-tiba mencuat.

"Itu tidak penting bagimu. Kau hanya perlu menjaga dirimu dan... bayi kita."ucap Jimin agak ragu dipenghujung ucapannya.

"Baiklah. Tapi, dua minggu lalu Yoora-ssi memintaku untuk ke rumahnya, dirinya membeli oleh-oleh dari Jepang. Aku tidak ke sana, jadi ada jasa pengantar barang yang mengantarnya. Aku selalu lupa atau tidak sempat menunjukkan oleh-oleh dari Yoora-ssi padamu, dia membelikannya untuk kita."

"Aku tidak peduli!"ujar Jimin sarkatis.

"Ya, kau memang tidak akan pernah peduli jika aku yang bicara, jika aku yang memberitahu, jika aku yang menginginkan sesuatu, jika aku yang berada di dekatmu, kau tidak akan pernah peduli!!!"seru Jieun  melantangkan ucapannya. "Aku hanya seseorang yang ada dimasa lalu, yang bahkan tidak ada di ruang hatimu. Aku hanya korban pelampiasanmu, aku bahkan seperti wanita yang tak punya harga diri yang  mendatangi rumah ini dan meminta tanggung jawabmu! Aku, aku hanya wanita sampah!"lanjut Jieun menjeda Jimin yang akan berucap, "kau pantas untuk tidak menghargaiku. Aku harap, kau segera menceraikan aku setelah aku melahirkan anak kita."tutup Jieun dibarengi airmatanya yang sedari tadi mengumpul dipelupuk matanya. 

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang