Situation

3.5K 287 4
                                    

Hari sudah malam...

Daegu tidak kalah ramai dari Seoul sang Ibu Kota.

Yoongi, pria ini baru saja kembali dari bandara Daegu. Bermaksud mengantar kepulangan Woo Si dan Yoonji ke Seoul, tapi Yoonji meminta untuk tidak pulang.

Saat ini, Yoongi berada di luar rumah. Ia meninggalkan Yoonji yang tengah dalam keadaan patah hati.

Yoongi membawa motor sport hitamnya, mengenakan helm dan pergi dengan kecepatan dibawah rata-rata. Saat sudah agak jauh dari rumah, Yoongi menancap gas dengan rasa kecepatan tinggi. Yoongi hanya tidak ingin mengusik dan menganggu adiknya. Bukan Yoongi tidak mau membantu atau berada disamping adiknya ini, tapi Yoonji sendiri yang meminta agar ditinggalkan sendiri. Karena Yoongi juga sedang ingin sendiri, jadi ia putuskan untuk pergi keluar. 

KIM CAFÈ

Disini Yoongi berhenti, memarkirkan motornya dan memasuki tempat yang sudah lama tidak dijumpainya semenjak ia berada di Seoul lamanya. Sekarang, Yoongi sudah berada di Daegu lagi, hari ini ia kembali kesini.

"Hei pria konyol, sudah lama kita tidak jumpa."sahut Yoongi lalu duduk di kursi tinggi yang berhadapan langsung dengan meja.

"AIGO! Hyung?! Woaaah, kemana saja kau? Apa kabar? Kau berbeda sekali hyung."celoteh pria ini menggebu, membuat Yoongi jengah.

"Hentikan ocehanmu, berisik, tolong ambilkan aku satu botol wine."desis Yoongi dan memasang wajah datarnya. Sikunya pun menempel di meja dan telapak tangannya menumpu di dagu.

Tak lama pria cerewet tadi kembali,

"Nah wine nya. Baru ke mari lagi hyung? Kau tidak ingin bercakap denganku dulu? Kenapa langsung ingin minum  saja."celotehnya, yang di tanggapi dengan tatapan datar saja oleh Yoongi.

Yoongi membuka wine nya, menuangkannya ke gelas yang sudah tersedia.

"Kau ke mari, hanya untuk minum? Ya sudah, aku akan melayani pelanggan lain saja."dengus pria ini kesal, dan melangkah pergi.

"Tae~"cegat Yoongi sembari meneguk wine nya dengan santai.

"Eh, ku kira kau lupa namaku hyung, ada apa?"seru pria ini menghentikan langkahnya, dan kembali menghadap Yoongi.

"Tidak ada apa-apa."geleng Yoongi kembali meneguk wine nya.

"Aissh."kesalnya, "Apa kau tidak ada cerita, selama ini kau kemana hyung, biasanya tiap bulan selalu ikut berjaga disini."lanjut pria ini memulai pembicaraan,

"Lima tahun lamanya, eh tidak tidak, tujuh tahun hyung. Kau meninggalkanku."serunya  menggebu, agak menjijikan diakhir katanya.

"Brengsek."desis Yoongi sudah mulai mabuk.

"Hehe. Aku sangat merindukanmu hyung, selama tujuh tahun tersebut, kau tidak muncul. Aku jadi sendiri, tidak ada yang mengajariku bermain piano lagi, bermain basket, mengajariku rap, menunggu café ini bersama, dan banyak lagi."ocehnya memutar masa lalu saat bersama Yoongi, dengan air wajah yang menyedihkan.

"Kim Taehyung, jangan seperti seorang wanita, menyebalkan sekali. Sekarang aku sudah disini. Um, sebaiknya kita harus keluar dari sini, ke rumahku, mau tidak?"sergah Yoongi sudah terbawa mabuk.

"Tapi, sekarang sedang ramai hyung."sela pria bernama Taehyung ini.

"Ini café terbesar di Daegu bukan? Pasti ada pegawai kan? Kau tinggal kirimi pesan pada pegawaimu itu, lalu kita pergi."tutur Yoongi emosi.

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang