Eps 11

3.3K 160 3
                                    

*****

Hera memulai harinya sebagai pengangguran dengan menghabiskan waktunya membersihkan rumah. Semuanya dia lakukan hingga rumah terlihat bersih berkilau, bahkan Hera juga membersihkan debu yang menempel di cela-cela jendela.

Menjelang sore, dia selonjoran di ruang televisi sambil membaca majalah sementara di sebelahnya Rena sedang mengerjakan pr. Beberapa kali gadis itu bertanya pada Hera jika ada soal yang tidak dia mengerti dan Hera akan menjelaskan.

Hera benar-benar menikmati waktunya sebagai ibu rumah tangga yang biasa.

Hanya saja, ada di saat-saat tertentu dia justru akan merindukan suasana di tempat kerja. Bahkan bosnya yang arogan dan sombong itu juga mendadak menjadi menyenangkan di ingatkan Hera.

"Ma, Papa pulang!" Seru Rena saat pintu terkuak, Rena buru-buru memeluk ayahnya.

Hubungan Rama dan Hera juga sudah mulai membaik, walau canggung, mereka tidak lagi bertengkar. Rama senang karena Hera mau menuruti perintahnya untuk berhenti.

Keluarga itu makan malam dengan hangat, mendengarkan coletahan Rena yang menggebu-gebu. Sesekali baik Hera maupun Rama akan menimpali.

Seperti inilah keluarga yang sebenarnya, benarkan?

Selesai makan malam, Hera kembali membereskan segalanya sementara Rama bercengkrama dengan Rena sambil menonton televisi.

Hera tersenyum, dia pamit pada suaminya untuk membuang sampah di depan, Rama cuma mengangguk dan kembali bermain dengan Rena.

Hera celingukan karena hari sudah gelap, tempat sampah komplek ada di ujung gang, cuma beberapa meter. Tapi, tetap saja dia harus berhati-hati.

"Hera." Suara itu membuat Hera membeku.

Michael.

Pria itu berdiri di depan Hera, terlihat marah juga lelah di saat bersamaan. Reflek Hera mundur dari tempatnya.

"Apa yang Anda lakukan di sini?" Tanya Hera.

Michael tidak menjawab, dia malah berjalan mendekat sementara Hera teesj saja mundur. Hanya karena ada batu di bawah kakinya membuat Hera terhuyung dan jatuh menyentuh tanah, terduduk.

"Apa yang kau lakukan di situ?" Tanya Michael tidak habis pikir.

Hera mendengus dan berdiri, membersihkan kotoran dari celananya.

"Anda ngapain sih? Bikin saya kaget tau," omel Hera, dia menenteng plastik sampah dan berjalan menuju tempat sampah.

'buk' Hera membuang sampahnya dan kembali mendelik pada Michael yang sejak tadi membuntutinya.

"Apa yang Anda lakukan di sini, Pak?" Tanya Hera.

Michael menghela nafas, "saya juga tidak tahu," sahut Michael, membuat Hera berusaha mati-matian menahan diri.

"Kalau begitu, lanjutkan apa yang mau Anda kerjakan, saya pulang dulu," cetus Hera.

Tapi, sebelum Hera berbalik pergi, Michael menahan lengannya.

Michael benar-benar bingung. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Tidak tahu apa yang dia inginkan. Seharian ini dia tidak bisa fokus bekerja. Dan tahu-tahu dia sudah sampai di komplek tempat tinggal Hera.

Hera melepaskan cengkraman Michael dan menghela nafas kasar, "Pak, mendingan Anda pulang, ini sudah malam," kata Hera.

Michael diam, dia cuma memandang Hera. Dia sendiri tidak tahu apa yang dia mau. Tapi, melihat wanita di depannya ini, Michael merasa sedikit lebih baik.

Be Happy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang