Eps 29

3.7K 202 13
                                    

*****

Tentu saja apa yang terjadi --antara Michael, Hera, Yuli dan Rama-- langsung menjadi trending topik di kantor dan syukurlah bukan di Twitter. Banyak yang berkasak-kusuk di belakang tapi, Hera mengabaikan itu. Dia sendiri kesal pada Michael, malam kemarin, dia lebih suka tidak di tolong bosnya itu, karena dia tahu bahwa mereka akan menjadi topik panas di kantor.

Hera akan mendelik tajam pada siapapun yang bicara terlalu keras dan sarkas di belakangnya. Dia sudah muak dengan segala jenis gosip. Sejak rumah tangganya bermasalah, Hera seolah menjadi kelinci bagus untuk para penggosip di kantor.

Hera meletakan dokumen yang baru dia ambil dari lemari dengan keras ke atas meja. Matanya nanar.

Desi memandangnya gugup. Dia tidak mau kena semprot juga karena kelihatannya Hera sedang benar-benar kesal. Sejak tadi Desi memang menjaga jarak dari wanita itu.

Menggerutu, Hera mulai menyelesaikan pekerjaannya yang seolah tengah mengejeknya sejak tadi.

Padahal tidak ada yang terjadi semalam, pak Michael cuma mengantarku pulang dan sudah, Hera terus menggerutu tidak jelas. Dia ingin sekali mengomeli Michael karena ini, tapi, dia bahkan sudah bisa menebak bagaimana respon Michael dan Hera menjadi kesal karenanya.

Pria itu tidak pernah peduli dengan apapun juga! Pikir Hera sinis.

"Mbak...?" Panggil Guntur takut-takut.

Hera mendongak dan terlihat sebal, Guntur mundur selangkah, menelan ludah dan memandang Hera dengan gugup.

Hera menghela nafas, "apa?" Tanya Hera semanis mungkin.

Guntur berdehem, "laporan kemarin apa sudah selesai?" Tanyanya.

Hera mendengus, dia masih mengingat saat Guntur menitipkan laporan palsu dan malah mempermalukan Hera beberapa waktu lalu. Oh, Hera sudah memarahi Guntur dan memberi pria itu pelajaran berharga tentang menghargai senior di tempat kerja. Sejak itu Guntur menjadi segan pada Hera.

"Satu jam lagi, oke? Aku harus memeriksanya dulu" kata Hera.

Guntur mengangguk dan cepat-cepat kembali ke mejanya, dia ketahuan menghela nafas lega.

Hera mencibir, memangnya dia Monster hingga membuat semua orang takut? Sudahlah, Hera tidak peduli, dia harus menyelesaikan laporan yang di minta Guntur tadi.

Menjelang makan siang, Hera di tinggal sendirian karena tidak ada yang mengajaknya. Hera menghela nafas, dia tanpa sadar memandang ke pintu ruangan Michael yang sejak tadi tertutup...

"Apa dia tidak makan?" Bisik Hera.

Kemudian seakan sadar, Hera menggeleng kencang. Dia tidak peduli apakah Michael makan atau tidak. Jadi, Hera beranjak pergi ke kantin sendirian.

Hera duduk sendirian dan mulai makan sambil melakukan vc dengan Rena yang katanya sedang kangen. Rena sudah pulang sekolah karena para guru akan rapat. Mereka mengobrol dengan riang hingga Hera merasa tidak sendirian.

*****

"Kamu tidak makan?" Tanya Jonathan yang masuk begitu saja ke ruangan Michael.

Michael yang sedang merebahkan diri di sofa beranjak duduk. Jonathan duduk di depannya.

"Aku tidak lapar," sahut Michael malas-malasan.

Alis Jonathan naik, "galau?" Ejeknya.

Michael mendengus jijik, kata itu haram berada di kamus kehidupannya.

"Papa pikir aku anak abg apa?" sungut Michael. Jonathan tergelak.

"Apa karena wanita yang kemarin kamu tolong itu? Papa ingat, namanya Hera, kan? Istrinya Rama?" ujar Jonathan.

Be Happy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang