Sakti menjalankan mobilnya agak lambat saat pulang kantor sore ini. Matanya melihat ke arah kiri dan kanan jalan mencari tempat yg ingin dia singgahi.
Setelah beberapa waktu lamanya menyisiri jalan, akhirnya dia menemukan apa yg dicarinya, matanya tertuju pada tukang martabak yg ada dipinggir jalan.
Sakti lantas menghentikan mobilnya dan memarkirkannya di tepi jalan."Selamat sore.." ucap pedagang martabak tersebut menyambut kedatangannya.
"Sore" ucap Sakti membalasnya.
"Baru buka ya Mas?" ucapnya lagi sedikit basa basi, karena dilihatnya si pedagang masih sibuk menata tempat dan dagangannya terlihat masih utuh."Iya nih, agak telat ini tadi bukanya"
"Mau pesen apa Pak? Yg manis atau yg asin?""Yang manis Mas, tapi bikinin yg spesial ya, buat istri saya"
"Oh ya beres, mau yg gimana?
"Yg tipis, tipis banget, krispi, trus toping nya yg banyak, kacang, keju, coklat, semuanya, tolong buatkan masing-masing satu setiap macemnya"
"Kok aneh Pak, baru kali ini ada yg pesen kaya gitu"
"Iya, saya pikir yg dia maksud tadi crepes, tp katanya bukan, tetep ngeyel katanya martabak, tapi minta dibikin seperti itu"
"Istrinya lagi ngidam ya Pak?"
"Hehehe, iya"
"Tunggu sebentar saya buatkan, Bapak duduk dulu disitu"
Kemudian tukang martabak itu sibuk dg pekerjaannya, membuatkan pesanan Sakti.
"ini Pak sudah siap" ucap nya setelah beberapa menit kemudian sambil menyerahkan bungkusan kepada Sakti"Oh ya, berapa Mas?" tanya Sakti kemudian.
"30 ribu saja"
"ini.." Sakti menerima bungkusan itu sambil menyerahkan selembar seratus ribuan.
"Uang pas saja Pak"
"Gak ada kembaliannya, baru buka""Wah, gak ada nih"
"Yaudah kembaliannya buat Mas aja, saya buru-buru soalnya, istri saya udah nungguin dr tadi"Tidak lama kemudian hp Sakti berbunyi, ada panggilan masuk.
"Nih, orang nya udah nelfon" ucap Sakti lagi melihat Hp nya.
"Makasih ya Pak, semoga rejeki Bapak lancar, istri dan anak bapak sehat"
"Aamiin..."
"Yasudah saya permisi dulu""Mari..."
Sakti segera mengangkat telfon dr Shania sambil berjalan menuju ke mobil nya.
"Iya Sayank..." suara Sakti berbicara lewat telfon.
"Gak lupa kok, ini udah dibeliin"
"Yaudah aku tutup dulu aku mau nyetir ini"
"Iya tungguin, udah dulu, love you..."Sakti lalu menutup telfonnya dan menaruh nya begitu saja di jok mobilnya di dekat martabak yg baru saja dibelinya.
Baru beberapa meter dia menjalankan mobil nya dia melihat suatu kejadian.
Ada seorang anak kecil yg tertabrak dan pelakunya melarikan diri.Sakti yg melihat kejadian tersebut di depan matanya tidak dapat tinggal diam. Hatinya tergerak, lalu dia segera menghentikan mobilnya dan menghampiri korban.
Anak itu terluka cukup parah, ada banyak orang yg berkerumun disana tapi tak ada yg bergerak cepat memberi bantuan.
Orang tua si anak yaitu ibunya hanya bisa menangis.
Sepertinya mereka adalah gelandangan atau orang yg tinggalnya di jalanan sehingga tidak ada orang yg peduli.Tanpa pikir panjang Sakti langsung saja menggendong anak itu ke mobilnya untuk dibawa ke rumah sakit.
Di dalam mobil ibu dr anak tersebut terus menangis sambil memangku anak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Milik Shansak Yang Lain Ngontrak
FanfictionBaca dulu 5 episode, pertama gak menarik, nanti juga tertarik. Jangan males ngasih vote. Mohon maaf masih banyak kesalahan, baru pertama kali nulis. Mohon pengertian dan dukungan nya. Tinggalkan jejak setelah membaca biar author nya tetap semangat...