25

851 48 48
                                    

Ada hal mengejutkan bagi Shania yg terjadi pagi ini yg membuat dirinya sangat bahagia dan ingin segera menunjukkannya pd suaminya

"Yank bangun.!!" suara Shania membangunkan Sakti
"Sayank.!!" diulanginya lagi dg suara yg lebih keras

"Hemmm apa sih..."
"Aku libur, ntar dulu..." jawab Sakti malas dg membenamkan wajahnya di bantal

"Yank bangun, ini penting.!!"

"Hoaammm..."
"Apa sih... Kamu pagi-pagi udah berisik"
"Kenapa?" kata Sakti sambil menguap lalu menggeliat

"Sini aku tunjukin"
"Mana tangan kamu?" sambil menarik telapak tangan Sakti

"Apa sih?" tanya Sakti penasaran dg wajah yg terlihat bingung

"Coba rasain, berasa gak?" kata Shania sambil meletakkan tangan Sakti di perutnya

"Apa sih, berasa apa?"
"Gak ada apa-apa"
Sakti masih bingung dan belum mengerti

"Tunggu dulu bentar, kamu pejamin mata biar tangan kamu lebih peka"

"Eemm udah..." kata Sakti sambil memejamkan mata mengikuti perintah Shania

"Tuh tuh, berasa gak?" tanya Shania

"Iya... Kaya ada yg gerak-gerak"

"Anak kita nendang-nendang" kata Shania kemudian dg tersenyum

Sakti lalu bangun dan menempelkan kepalanya di perut Shania
"Bener Sayank dia nendang, hahaha" kata Sakti takjub dan bahagia
"Sakit gak yank?"

"Enggak, cuma sedikit aneh, pas pertamanya tadi aku kaget"

"Ya ampun... Anak kita udah gede, jadi gak sabar pengen lihat dia"

"Gede apaan, lahir aja belum"
"Bentar lagi, tungguin 4 bulan lagi"

"Pengen lihat muka dia nanti mirip aku atau kamu"

"Banyakan kamu, kan aku pengennya dia mirip kamu"

"Ya ampun... Kamu jangan gitu donk, jadi enak, hahaha"

"Dia udah bisa denger kita yank"

"Ha?"
"Maksudnya?"

"Iya..., maksudnya anak kita udah ngerti apa yg kita omongin, jadi kita kalo ngomong harus yg baik-baik biar yg dia denger cuma hal yg baik terus nantinya biar dia juga jadi orang yg baik"
"Coba ajak ngomong dia, dia bisa ngasih respon"

"Dia bakal ngasih jawaban dr dalam perut?"

"Ya enggak... Tapi dia ngasih respon dg nendang-nendang"

"Oh..."
Sakti lalu mendekatkan kembali kepalanya ke perut istrinya, kemudian mulai berbicara
"Hallo... Sayang ini Papa, kamu bisa denger gak? Ini Papa kamu yg ganteng"
Kemudian dia diam menunggu apa yg terjadi
"Kok dia diem?" tanya Sakti setelah beberapa saat

"Berarti dia gak setuju kalo kamu ganteng, hahaha"

"Ini pasti kamu yg menghasut dia biar gak setuju"

"Enggak, enak aja..."
"Hahaha"
"Eh bentar, bentar, dia gerak, dia gerak"

"Tuh.!!"
"Berarti dia setuju kalo aku emang ganteng, hahaha"

"Iya bener kamu emang ganteng tapi masih gantengan temennya Gre, hahaha"

"Tauk ah, ngambek nih"

"Bercanda Sayank.... Jangan ngambek donk, chu banget siih..."
"Emuach"

"Yank..."

"Hemm"
"Kenapa?"

"Gapapa"
Sakti lalu diam kemudian meletakkan kepalanya di pangkuan istrinya

Dunia Milik Shansak Yang Lain NgontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang