15

760 36 10
                                    

Sejak Shania hamil perhatian Sakti terbagi menjadi dua, yaitu pekerjaan dan Shania. Apalagi kondisi fisik Shania ini termasuk lemah, sejak hamil hampir setiap hari muntah-muntah. Kadang Sakti sampai sedih dan tidak tega melihat Shania yg bahkan untuk memasukkan makanan ke perutnya saja susah, karena setiap kali makan langsung dimuntahkan.

Sakti menjadi lebih protektif dan juga posesif, apa-apa yg berhubungan dg Shania selalu dia utamakan, dia juga harus pastikan hal itu aman dan tidak membahayakan.
Untunglah sekarang di rumah nya sudah ada pembantu, jadi dia tidak terlalu khawatir jika meninggalkan Shania saat sedang bekerja.

Hari ini Sakti sedang sibuk di kantornya, saat tiba-tiba Shania menelfonnya.
Sudah bisa dipastikan dia langsung menghentikan pekerjaannya dan fokus pd Shania.

"Sayank kamu lagi ngapain?" suara Shania terdengar lewat telfon.

"Renang" jawab Sakti sekenanya

"Iihh kamu nih ditanya bener-bener juga, jawabnya gitu"

"Ya abisnya ngapain, aku lagi di kantor ya kerja lah Sayank..."

"Hahaha, jangan jutek donk... Ntar cakep nya ilang"

"Iya..., mau ngapain sih? Kangen ya?"

"Dikiit..."

"Banyak juga gapapa, aku ikhlas kok nerimanya"

"Hahaha, iya iya banyak. Nanti cepet pulang ya"

"Kalau udah selesai, udah waktunya pulang ya pasti pulang Sayank, masa mau nginep disini"

"Ya siapa tau kamu betah disitu"
"Nanti pulang nya mampir dulu ya beliin figura"

"Figura? Buat apaan?"

"Pokoknya ada. Nanti beliinnya yg banyak, lima belas, lebih juga boleh"

"Banyak banget, kamu mau jualan?"

"Udah jangan banyak tanya.!"
"Yg ukuran besar ya Sayank"

"Iyaa...."
"Masih ada lagi gak?"

"Enggak, udah itu aja"

"Yaudah aku matiin dulu ya telfon nya, aku lagi sibuk sekarang"

"Iya..."
"Yang semangat ya kerjanya Pah, ingat harga susu dan biaya sekolah mahal, hahaha"

"Iya..."
"Kamu nih, coba kalau deket udah aku unyeng-unyeng, aku sedot ubun-ubun kamu" jawab Sakti gemas pd istrinya

"Hahaha, serem hii.."
"yaudah kamu baik-baik disana, ntar hati-hati pulang nya. Jangan lupa pesenan aku, awas lupa.!!"

"Iyaaa...."
"Kamu juga baik-baik di rumah, hati-hati jagain anak aku"

"Ya tergantung, kalau kamu macem-macem anak kamu bakal aku culik aku bawa kabur, hahaha" Shania tertawa lalu menutup telfonnya.

Sakti hanya tersenyum mendengar nya lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya.

Sore harinya sesuai permintaan Shania,  Sakti pulang dg membawa banyak figura dg ukuran besar. Dia mengeluarkannya dr mobil dibantu oleh Mbak Marni.

"Buat apa Pak beli figura banyak-banyak?" tanya pembantunya yg merasa heran dan penasaran.

"Gak tau, Shania yg minta"

Pembantunya tidak bertanya lagi, dia sibuk melanjutkan pekerjaannya mengeluarkan figura-figura itu dr mobil.

"Mbak, nanti tolong bawain ke kamar ya" minta Sakti pd pembantunya.

"Iya Pak"

"Yg ini saya bawa, Mbak bawain sisanya"

"Iya"

Dunia Milik Shansak Yang Lain NgontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang