Pagi ini sebelum pergi ke kantor Sakti mengantar Shania ke klinik dokter spesialis kandungan untuk periksa kehamilan.
Sepanjang perjalanan hatinya tidak tenang.
Dia berharap Shania benar-benar hamil, karena sepanjang malam dia sudah membayangkan akan memiliki seorang anak."Udah siap Sayank?" tanya Sakti pd istrinya begitu mereka sampai di klinik
Shania hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.
"Hufftt... Kayak nya aku yg grogi nih" ucap Sakti sambil menghembuskan nafas
"Udah berdoa aja semoga kita dapat kabar baik" Shania berusaha menenangkan suaminya.
"Yaudah yuk masuk" ajak Sakti sambil menggandeng tangan Shania.
Kemudian mereka pun masuk ke dalam klinik, mengambil nomor antrian lalu menunggu di ruang tunggu.
Setelah menunggu beberapa waktu tiba giliran nama Shania yg dipanggil.
Sakti lalu berdiri dr duduknya mengantar Shania masuk ke ruangan dokter.
Dokter memeriksa Shania di dalam bilik khusus. Sakti disuruh menunggu di luar.
Selama menunggu hatinya terus merasa tidak karu-karuan.
Berkali-kali dia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya kencang, untuk mengurangi ketegangannya.Setelah beberapa saat berlalu Shania keluar dr bilik pemeriksaan.
Sekarang mereka tinggal menunggu hasil pemeriksaannya.Dokter mengeluarkan catatan kecil hasil pemeriksaannya. Sakti sudah sangat penasaran dg apa yg akan dikatakan dokter selanjutnya.
"Gimana Dok dg istri saya?" tanya Sakti penasaran
"Selamat ya Pak, istri anda saat ini sedang mengandung. Beliau dinyatakan positif hamil"
"Alhamdulillah...." Sakti mengucap syukur, lalu memandang Shania dg tersenyum lega.
Dia merasa sangat bahagia. Rasanya dia ingin melompat dan berteriak saat ini juga tapi ditahannya karena ingat ini tempat umum."Anak pertama ya?" tanya dokter itu kemudian.
"Iya" jawab Sakti sambil tersenyum.
"Kelihatan sekali groginya, hehe" kata dokter itu lagi dg sedikit tersenyum.
"Tenang saja ya Pak, kandungannya normal tidak ada yg perlu dikhawatirkan.""Syukurlah..." Sakti merasa lega.
"Oh ya selama masa awal kehamilan sebaiknya ibu jangan melakukan aktifitas fisik yg berat-berat dulu."
"Pola makan juga harus dijaga, perbanyak makan buah, sayur, dan hindari makanan mentah seperti sushi, sashimi, atau semacam nya, dan juga produk makanan instan."
Nanti saya akan kasih resep vitamin untuk menguatkan janin dalam kandungan nya"
"Ini hasil pemeriksaan nya"
Dokter memberi sedikit nasehat dan menyerahkan kertas hasil pemeriksaan.Sakti menerima kertas itu dg perasaan yg sangat bahagia.
"Nanti sebulan sekali rutin lakukan pemeriksaan, untuk mengetahui kesehatan dan perkembangan janin nya" imbuh dokter itu lagi."
"Oh ya ini resep yg harus ditebus" sambil menyerahkan secarik kertas berisi resep kepada Sakti.Sakti menerimanya lalu mengucapkan terima kasih.
Mereka berdua lalu meninggalkan ruangan."Sayank, kamu langsung ke kantor aja ya, aku bisa kok pulang sendiri" ucap Shania saat mereka sudah keluar dr ruangan dokter
"Enggak, aku antar kamu pulang, aku harus pastiin kamu udah aman sampai rumah"
"Nanti kamu telat ke kantor nya"
"Ini juga udah telat, biarin aja lah, gak mungkin juga aku dipecat."
"Udah kamu gak usah mikirin soal itu biar aku sendiri yg handle"
"Yang penting sekarang aku bahagia banget, aku akan jadi ayah"
"Yeeaayyy wuwuwu..!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Milik Shansak Yang Lain Ngontrak
Fiksi PenggemarBaca dulu 5 episode, pertama gak menarik, nanti juga tertarik. Jangan males ngasih vote. Mohon maaf masih banyak kesalahan, baru pertama kali nulis. Mohon pengertian dan dukungan nya. Tinggalkan jejak setelah membaca biar author nya tetap semangat...