38

817 47 28
                                    

WARNING.!!!

Sebelum membaca episode ini diharapkan kepada semua pembaca dan followers alay untuk menyediakan tissue, ember, baskom, kresek plastik, atau wadah apa saja yg tersedia di rumah atau di dekat kalian.
Karena Thor khawatir akan terjadinya gumoh berjama'ah yg diakibatkan oleh banyaknya adegan lebay dan dramatis ala-ala sinetron di episode kali ini.

Jika masih terjadi ya... itu resiko kalian, yg penting Thor sudah mengingatkan.

Oke, selamat menikmati. Cekidot.!! 😁
➖➖➖➖➖➖🌟🌟🌟➖➖➖➖➖➖

Sesampainya di rumah sakit Shania langsung dibawa ke suatu ruangan dan diperiksa oleh dokter.
Sementara itu Sakti terus menemaninya dan memberikan semangat untuk menguatkan istrinya.

"Sabar ya Sayank, sebentar lagi kita akan  bertemu sama anak kita"

"Sakit banget" kata Shania merintih sambil terus menangis,  kini bahkan Shania sudah tidak punya tenaga untuk menjambak atau mencengkeram Sakti lagi karena rasa sakit yg dia rasakan

"Iya sabar, kamu banyakin berdoa ya, dalam hati aja gapapa" kata Sakti sambil mengusap-usap kepala Shania untuk membuatnya tenang, dan sesekali mengelap keringat yg membanjiri tubuh Shania.
Sakti terus membacakan doa-doa di telinga Shania sambil memegangi tangan istrinya tersebut.
Shania merasa sedikit tenang dg adanya Sakti di samping nya.

"Sabar ya Shan, kamu harus kuat. Jangan nangis terus nanti kamu kehabisan tenaga" kata Veranda ikut menenangkan anaknya

"Maa... Sakiit.... Hiks"

"Iya Mama tau, sabar ya, sebentar lagi kamu akan ketemu sama anak kamu, nanti begitu anak kamu lahir kamu pasti langsung lupa sama sakitnya" kata Veranda sambil mengusap-usap kepala anaknya
"Banyakin berdoa ya, ini nanti waktunya masih lumayan lama sampai kamu benar-benar siap melahirkan"
"Simpan tenaga kamu jangan nangis terus nanti tenaga kamu habis pas waktunya sudah tiba"

"Kak, kalo kakak kesakitan kakak boleh gigit idung aku" kata Gracia

"Apaan sih Gre, kamu nih ngaco, orang lagi serius juga" kata Veranda

Tapi gara-gara itu justru Shania merasa lebih rileks dan bisa tersenyum, sehingga mengurangi ketegangan yg dia rasakan.

"Mau makan dulu gak biar nanti waktu mengejan kamu ada tenaga?"
"Ini nanti waktunya masih lumayan lama bisa sampe tiga jaman" kata Veranda

"Ha? Maksud nya, jaman batu, jaman besi, ato jaman apa nih?" kata Gracia dg polosnya yg terlihat bodoh tapi lucu

"Tiga jam maksudnya, astagaaa" jawab Veranda dg gemas

"Astagre Ma bukan astaga"

"Bodo amat, terserah kamu" jawab Veranda kesal

Sakti yg biasanya banyak bicara kali ini hanya diam dan terlihat tegang.

"Sak, Mama tinggal dulu ya, mau beli makanan buat Shania, dia tadi kan belum sempat makan"
"Kamu gak usah terlalu tegang, hibur istri kamu biar dia gak ikut tegang dan stress"

"Iya Ma" jawab Sakti

Veranda kemudian pergi. Tinggal lah Sakti hanya bertiga dg Shania dan Gracia.
Sakti terus menghibur istrinya supaya istrinya lebih percaya diri dan tidak tegang saat proses melahirkan nanti.
Dan sesekali mencium nya serta menenangannya saat rasa sakit yg dirasakan istrinya tiba-tiba muncul.

Setelah beberapa puluh menit berlalu Veranda kembali lagi ke kamar tempat Shania dirawat. Kali ini dia kembali bersama dg Melody dan juga Okta.

"Kok bisa barengan?" tanya Sakti saat ibu mertuanya kembali ke kamar

Dunia Milik Shansak Yang Lain NgontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang