Kamar NaruSasu
Sasuke memandang Naruto, kemudian meletakkan kepalanya di dada bidang sang suami.
"Ada apa, sayang? Apa kau sedang ingin melakukannya?" tanya Naruto dengan jahil. Ntah mengapa skarang dia ingin menggoda isteri-nya ini.
"Bukan begitu maksudku." jawab Sasuke cepat seraya bangkit memandang Naruto.
Naruto terkikik menyadari wajah isteri-nya yang sudah memerah. Kemudian menarik Sasuke ke dalam pelukannya. "Lalu, kenapa tadi bersikap manja?" tanyanya kemudian.
"Aku hanya sedang ingin.. Ingin bermanja padamu." ucap Sasuke seraya menyembunyikan wajahnya di dada Naruto.
"Kenapa kau ringan sekali? Makanlah lebih banyak, sayang." ucap Naruto yang menyadari betapa ringannya isteri-nya saat ini.
"Aku baru melahirkan, dobe. Tentu saja berat badanku berkurang." Sasuke berujar lirih seraya semakin menyembunyikan wajahnya.
"Sudah sebulan yang lalu kau melahirkan. Seharusnya berat badanmu sudah bertambah. Mulai sekarang, tambah porsi makanmu, ya, sayang.. Juga, jangan terlalu lelah. Apa perlu aku sewakan maid?"
"Tidak perlu, Naruto. Aku bisa mengurus rumah ini. Aku janji akan menambah porsi makanku, kok.."
"Janji, ya!"
"Iya."
Selanjutnya, Naruto membaringkan tubuh Sasuke. Tidak dapat Naruto pungkiri, tubuh Sasuke masih lemah pasca melahirkan satu bulan yang lalu.
Tak lama kemudian Naruto mamangut bibir Sasuke dalam. Menghisap, menjilat, dan mengulumnya.
"Enghhh~"
Tidak ingin diam saja, tangan Naruto mulai menyibak kaos Sasuke ke atas, kemudian mulai mengelus perut Sasuke.
"Akh!"
Seketika Naruto menghentikan aktifitasnya ketika mendengar pekikan Sasuke.
"Masih sakit?" tanya Naruto ketika dia sadar kalau tadi sempat menyentuh luka melintang di perut Sasuke.
Sasuke tidak menjawab. Dia merasa tidak berguna sekarang. Dia selalu merasa sakit ketika Naruto ingin menyentuhnya.
'Submissive macam apa aku ini?!' batin Sasuke.
"Maaf, Naruto." Sasuke berujar lirih.
"Kenapa kau minta maaf?"
"Aku tidak bisa menjadi submissive yang baik untukmu." Sasuke masih bicara dengan nada yang lirih.
"Kata siapa kau bukan submissive yang baik? Kau bahkan bisa memberikan aku anak yang lucu & manis. Kau sempurna untukku."
Naruto memberikan senyum hangat dan menenangkan untuk Sasuke.
"..."
"Sekarang, aku mau ke kamar mandi dulu, ya.. Lebih baik sekarang kau tidur, ini sudah malam."
Setelah mengucapkan kalimat itu, Naruto bangkit dari ranjang mereka -NaruSasu-. Tapi dengan cepat Sasuke menahan pergelangan tangannya.
"Ada apa, dear?"
Sasuke terdiam cukup lama hingga, "Maaf tidak bisa membantumu." ucapnya kemudian seraya menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah dengan poninya.
Naruto yamg mengerti apa maksud Sasuke hanya tersenyum. Dia duduk lagi dan mengelus pipi Sasuke seraya mendongakkan wajah Sasuke agar Sasuke menatap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SON
FanfictionSequel dari "Perselingkuhan yg Hakiki". Kehidupan NaruSasu dg anak mereka