23.Haruskah?

1K 82 8
                                    

"Bercandanya gak lucu, nyakitin hati"

🍀🍀🍀

Warning!: Typo's! No Edit!

Selamat malam kamis buat pembaca yang manis😚😂

🍀🍀🍀

"Ti, lo beneran jadian sama kak Rangga?"

"Kok lo bisa jadian sama kak Rangga sih?"

"Kalian kapan jadiannya?"

"Waah pj dong pj"

"Kok bisa jadian sih kalian?"

Kepala Beauty rasanya ingin meledak mendengar berbagai pertanyaan dari teman-teman sekelasnya. Pak Nino baru saja keluar kelas dan Beauty sudah langsung diserbu bagai barang diskon.

"Gue gak jadian sama kak Rangga" jawab Beauty pada akhirnya.

"Gak jadian gimana? Jelas-jelas tadi itu dia bilang 'Beauty pacar saya, pak' gitu" bantah Tiara yang langsung disetujui oleh yang lainnya.

"Bener tuh"

"Udah lah ngaku aja"

"Emang kalian mau backstreet ya?"

"Kok gak percaya sih, kalian? Gue gak pacaran sama kak Rangga" Beauty kembali bicara.

Menjadi pacar Rangga memang impiannya. Tapi, dia juga tidak mau mengaku menjadi kekasih Rangga saat ini.

Rangga belum menyatakan cintanya. Ralat, Rangga belum membalas rasa cintanya. Jadi, Beauty belum resmi menjadi pacar Rangga.

"Ah, kok gak mau ngaku sih lo"

Beauty memutar bola matanya lelah. Jujur, dia sendiri juga bingung kenapa Rangga berkata bahwa dia adalah pacarnya. Ya, walau tidak bisa dipungkiri dia juga merasa senang.

"Ngapain disuruh ngaku sih? Toh, mana mungkin dia jadian sama kak Rangga" Beauty menatap Monik bingung saat gadis itu tiba-tiba berkata sinis sambil memandangnya dengan pandangan remeh.

Kenapa Monik ini selalu cari gara-gara sih? Bikin Beauty tambah pusing saja.

"Dih, bilang aja lo iri karena lo juga suka kan sama kak Rangga? Ngiri kan lo karena kalah sama Beauty" Tiara berucap sinis.

"Lo gak ada apa-apanya lah kalo dibandingin Beauty" Monik melotot mendengar ucapan Tiara selanjutnya.

"Maksud lo apa hah? Gue jauh lebih cantik dari Beauty yang gendut itu. Mukanya juga pas-pasan. Gue jauh segala-galanya dari dia" Monik membela dirinya.

Enak saja, dia tidak terima kalau direndahkan begini. Apalagi dia direndahkan dengan membandingkan dirinya dengan Beauty. Beauty tidak ada apa-apanya dibanding dirinya!

"Tapi kak Rangga milih Beauty, bukan lo" Tiara makin tersenyum sinis saat melihat wajah Monik yang makin memerah karena menahan amarah.

"Ra, udah ah" Beauty mengingatkan Tiara.

Dia tidak mau ada kegaduhan sekarang. Tapi, Tiara malah memancingnya dengan merendahkan Monik.

Beauty [End-Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang