27.Gombal

852 88 9
                                    

Warning!: Typo's! NO EDIT!

🍀

Pulang bareng ya.

Beauty tersenyum senang saat membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Pesan itu dari Rangga. Orang yang telah resmi menjadi 'gebetannya'. Dan Beauty yakin, sebentar lagi akan menjadi 'pacarnya'.

Dengan senyum yang masih jelas di wajahnya, Beauty pun membalas pesan itu dengan hati yang berbunga-bunga.

Oke. Nanti kakak jemput aku ke kelas kan?

Beauty menggelengkan kepalanya lalu menghapus pesan itu. Dia tidak boleh terlalu agresif sekarang. Dia tidak mau mendapat hinaan sebagai perempuan murahan lagi.

Nanti kakak tunggu aku di parkiran ya. Love you❤

Beauty menatap pesan itu lama. Lalu kemudian kembali menggeleng dan menghapus pesannya. Pesan ini juga terlalu agresif. Apalagi ditambahkan dengan emoticon love, memangnya mereka sudah jadian?

Oke.

Akhirnya Beauty hanya membalas pesan Rangga dengan satu kata saja.

"Yang lagi kasmaran, senyum-senyum mulu kaya orang gila" Beauty melirik Tiara yang mencibir dirinya.

"Dari pada sok-sokan jual mahal sampe akhirnya dijauhin doi" Beauty balik mencibir Tiara, gadis itu kontan saja memasang wajah kesal.

Memang, beberapa hari ini Mike tak pernah lagi memberikan Tiara coklat-coklat sebagai hadiah. Bahkan, Mike sudah tak pernah lagi datang ke kelas Beauty dan Tiara.

Padahal, sebelumnya, Mike tak pernah absen mengunjungi kelas Tiara hanya untuk menggoda gadis itu. Entah apa yang terjadi hingga Mike berubah. Mungkin Mike sudah lelah dan bosan. Atau mungkin juga mereka berdua sedang ada masalah. Entahlah, Beauty tak tahu.

"Kehilangan kan lo, gak ada kak Mike" tanya Beauty sambil menyeringai. Mengejek Tiara dengan seringaiannya.

"Enggak" Tiara langsung menjawab dengan nada keras.

"Wes, ya selow, Ra. Jangan ngegas" ucap Beauty.

"Lagian gue malah seneng. Gue jadi ngerasa bebas" Tiara kembali berucap.

"Masa?" Beauty bertanya dengan nada menggoda. Dia yakin sekali kalau sebenarnya sahabatnya ini merasa kehilangan akan kehadiran Mike.

Walaupun selalu berkata risih dan tidak suka pada Mike, tapi Beauty yakin sekali bajwa kehadiran Mike itu sudah seperti kebiasaan bagi Tiara. Jadi, wajar saja bila sekarang Tiara merasa kehilangan.

"Itu tadi kak Rangga yang nge chat lo?" Tiara mengalihkan pembicaraan. Ia enggan berbicara terlalu banyak tentang Mike.

"Iya!" Dan seperti biasa, Beauty memang mudah dialihkan. Terlalu mudah.

"Apa katanya?" Tiara kembali bertanya.

"Ngajakin pulang bareng" ucap Beauty semangat.

"Lo...beneran pdkt sekarang dong ya sama kak Rangga?" Tiara kembali bertanya.

Beauty menganggukan kepalanya, lalu berkata "kenapa?" Dengan ekspresi wajah bingung.

Beauty [End-Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang