Warning!: Typo's! NO EDIT!
🍀
Dulu, Beauty pernah berpikir, dia tak perlu dibalas cintanya oleh Rangga. Rangga yang bersikap baik padanya saja sudah lebih dari cukup untuknya.
Tapi, malam ini, Beauty sadar, kalau manusia memang tak pernah merasa puas. Karena sekarang, saat Rangga sudah bersikap baik padanya, dia malah ingin lebih. Dia ingin menjadi milik Rangga dan memiliki lelaki itu.
Namun sayang, sepertinya itu akan sulit terjadi. Karena Rangga, belum mencintainya. Segala hal yang diperbuat Beauty selama ini bukan apa-apa. Karena perjuangan sesungguhnya, baru saja dimulai.
"Ti, yakin?" Tanya Tiara untuk kesekian kalinya.
Malam ini, Beauty memang sengaja menginap di rumah sahabatnya. Selain untuk menghindari papanya, dia juga perlu berkonsultasi pada Tiara malam ini. Mereka akan melakukan girl's talk yang mungkin akan sangat panjang.
"Iya, Ra. Mau berapa kali lo nanya gitu?" Jawab Beauty jengah. Memang apa salahnya kalau Beauty mau diet?
Ya, Beauty memutuskan untuk diet agar Rangga tertarik padanya. Dia masih ingat betul Rangga pernah berkata padanya kalau salah satu hal yang membuat Rangga menolak Beauty adalah bentuk badannya.
Beauty pun sadar, sangat sadar kalau bentuk badannya sangat jauh dari kata body goals. Terlalu banyak lemak sana-sini.
Namun, Beauty terlalu cuek selama ini. Selagi dia nyaman, dia tak pernah memikirkan ejekan orang akan dirinya yang 'gemuk'. Toh, dia gemuk juga makan nasi bukan makan temen.
"Buat apa sih? Buat bikin kak Rangga jutek itu suka sama lo?" Tanya Tiara sarkas.
"Dia gak jutek lagi, Ra" bela Beauty.
"Ya tetep aja dia pernah jahat ke lo. Bukan gak mungkin lo, dia ngulangin kelakuannya yang dulu itu" Tiara menghasut Beauty.
"Doa lo jelek banget, Ra. Lo temen apa bukan sih? Harusnya lo tuh dukung gue tau" ucap Beauty mulai sebal.
"Bukannya gak mau dukung, Ti. Gue cuma gak mau dia nyakitin lo lagi. Gue bilang gini juga karena gue sayang sama lo" ucap Tiara.
"Gue gak mau dia nyakitin lo, Ti. Lagian, kalo emang sayang, ya sayang aja. Sayang itu dari hati, bukan dari fisik"
"Bener, Ra. Sayang itu dari hati. Tapi, yang sering diliat itu badan, kalo badan gue gini terus, kak Rangga bukannya suka, tapi dianya malah enek liat gue" Beauty menarik napas lelah.
"Gue juga pengen kali punya body goals kaya lo"
"Bantuin gue ya" Beauty menunjukan puppy eyes nya saat membujuk Tiara.
Tiara yang melihatnya lantas memutar bola mata sebal. Bukannya tak mau membantu, Tiara saja tidak tahu bagaimana caranya diet! Bukannya sombong, dia memang sudah punya body goals dari lahir.
Tanpa menjaga makan pun badannya akan tetap seperti ini. Bahkan mungkin, porsi makan Tiara bisa dikatakan cukup besar. Apalagi dia juga hobby ngemil. Entahlah pergi kemana semua makanan itu. Entah mengapa mereka tak berubah menjadi lemak ataupun daging.
"Gue gak pernah diet, Ti. Gimana gue mau bantuin lo diet? Gue aja gak tau caranya gimana" ucap Tiara akhirnya.
"Yah gimana dong?"
"Gimana kalo kita liat di youtube aja?" Ucap Tiara.
Beauty mengerjapkan matanya sebelum binar terang muncul dari bola matanya. Bibirnya melengkungkan senyum senang, lalu ia berkata.
"Yuk, yukk! Gue gak sabar pengen diet"
🍀
"Serius gak mau makan?" Tanya Tiara untuk ketiga kalinya.
Mauuu!!!
"Gak deh, Ra. Kan gue lagi diet. Gue makan ini aja" Beauty mengangkat bekalnya yang berisi salad.
Sekarang, Tiara dan Beauty sedang berada di kantin. Sejujurnya, Beauty ingin sekali makan mie ayam seperti Tiara. Tapi, dia lebih ingin tubuh kurus seperti gadis itu. Jadi, lebih baik dia makan salad menyebalkan ini agar dia cepat kurus.
"Eh, lo gak ke tempat kak Rangga?" Tanya Tiara sambil memakan mie ayamnya.
"Ntar dia nungguin lo lagi" lanjut Tiara.
"Ya ampun, Ra. Gue lupa! Gue kesana dulu ya!" Beauty menutup cepat kotak bekalnya lalu berdiri hendak meninggalkan kantin.
Namun, belum sempat melangkah, dia terpaku di tempatnya. Di ujung sana, terlihat Rangga yang sedang berjalan ke arahnya.
Di tangannya terdapat kotak bekal berwarna pink. Kotak bekal berwarna manis. Sedikit tidak cocok dengan sosok Rangga yang cool.
Tapi, bukan itu masalahnya. Masalahnya, Beauty tidak percaya pada akhirnya dapat melihat Rangga ke kantin!
Setahu Beauty, Rangga tidak pernah ke kantin. Entah apa alasannya. Tapi, yang paling masuk akal adalah, Rangga tak suka keramaian. Dan kantin, adalah tempat yang jauh dari kata sunyi. Saat jam pelajaran saja kadang masih ramai.
"Kak Rangga?" Ucap Beauty saat Rangga sudah berada di depannya.
"Hai" sapa Rangga sambil melengkungkan senyum manisnya. Senyum favorit Beauty. Senyum yang membuat jantung Beauty berdetak tak berirama.
"Kakak...ke kantin?" Tanya Beauty.
"Kenapa? Ada yang salah kalo gue ke kantin?" Tanya Rangga sambil tertawa kecil.
Jujur saja, Rangga pun merasa sedikit canggung saat masuk ke kantin. Apalagi, ini pertama kali dia ke kantin. Apalagi, banyak mata yang menatapnya saat dia memasuki kantin. Wajar saja, Rangga kan memang idola di sekolahnya.
"Nggak kok. Cuma ya, rada aneh aja. Bukannya kakak gak pernah ke kantin?"
"Ini karena lo, Beauty"
"Hah? Kok aku sih?" Tanya Beauty heran. Memangnya apa hubungannya Rangga ke kantin dengan dirinya?
"Gue nungguin lo dari tadi di kelas gue, tapi lo gak dateng. Gue datengin ke kelas lo, lo gak ada. Ya udah gue kesini" jelas Rangga.
"Gue kesini karena mau nemuin lo" Beauty tak dapat menahan senyumnya saat bibir Rangga kembali melengkungkan senyum manis yang mungkin sudah menjadi senyum favoritnya.
"Gue kesini karena gue mau makan bareng lo"
"Jangan tinggalin kebiasaan lo buat datengin gue, gue kehilangan. Gue kangen lo padahal kita ketemu tiap hari, Beauty"
🍀
Makasih buat 500votes nya guys😘
Terus kasih votes dan komentar kalian ya🤗Gimana part kali ini? Baper gak?😂
Nggak ya? Yaudah gak papa kok heheu😂Salam sayang, Pacar Niall Horan❤😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty [End-Proses Revisi]
Teen FictionOrang bilang cantik itu bukan segalanya. Padahal nyatanya, tanpa kecantikan, wanita tidak ada harganya. *** Beauty Cantika, gadis sederhana berwajah biasa. Namanya tak mencerminkan dirinya. Dia tidak jelek. Hanya saja lemak-lemak yang ada di tubuhny...