❄ Toko Buku • 37

7.1K 271 7
                                    

Jika ada alasan untuk mencintai, itu artinya cinta itu akan berubah ketika alasannya hilang. Aku mencintaimu tanpa alasan apapun.

Vote and Coment!

***

Andra membawanya di parkiran sekolah yang sepi. Vira terkekeh sembari mengatur napas.

Andra tak dapat menghentikan tawanya ketika melihat raut wajah Fahri yang seakan-akan meledak. Sedetik kemudian Andra terdiam, kebahagiaan yang dulunya kembali terulang. Terbesit rasa rindu dan juga sakit perih ketika dia mengingat kejadian perkelahian beberapa tahun yang lalu.

Andra menyadarkan dirinya posisinya sekarang, ia tidak boleh terjebak dimasa lalunya lagi. Andra terhenyak langsung melepaskan genggaman tangan yang entah sejak kapan terpaut di tangan mungil Vira. Andra tak menyadarinya.

"Maaf Ndra."

Andra memakluminya. Tangannya menadahkan ,satu tetes air jatuh dari langit mengenai tangannya. Awan hitam juga berkumpul di satu titik. Andra mendesah berat, membayangkan guyuran air dingin itu mengenai tubuhnya.

"Naik." perintah Andra yang sudah berada di atas motor.

"Uh? Na-naik nih?"

"Hm."

Vira mengikuti apa kata laki-laki itu, ia menaiki motor tanpa pegangan apapun. Vira menggigit bibir bawahnya, ia bingung harus melakukan apa jika tidak pegangan, ia takut kecepatan.

"I-itu Vira boleh pegangan? Nanti kalau jatoh kan gimana?"

Namun tak ada jawaban dari Andra. Vira menggigit bibir bawah kecewa.

"Yauda--"

"Pegangan aja." potong Andra cepat.

"Be-bener boleh pegangan?"

"Iya."

"Vira pegangan nih ya?"

"Iya Vira."

"Tangan Vira on the way nih?"

"Yaudah, jangan pegangan!" ketus Andra dengan nada tak enak.

Vira mendengus geli. "Iya-iya, Vira baru tau kalau ternyata batu bisa ngambek juga."

Andra melirik raut wajah gadis itu di kaca spion yang memang mengarah ke wajahnya. Andra dapat melihat bibir tipis berwarna pink itu melengkung lebar.

Vira menyandarkan kepalanya di punggung Andra, masih dengan senyum lebarnya. Wangi dari jaket Andra membuat Vira tenang, walau pria itu berkeringat sehabis bermain basket tetapi tetap saja bau mint menyeruak masuk ke hidungnya.

Vira bersenandung ditengah perjalanan, meluapkan kesenangan yang sedang membara. Andra pun kelihatannya sama sekali tidak terganggu dengan suara gadis itu. Lagian suaranya sangat enak didengar.

"Bisa nyanyikan gue lagu Crainsmoker- Something just like this?"

Vira berhenti bersenandung. Apa barusan pria itu memberinya permintaan. Vira tidak sengaja melihat kaca spion yang ternyata Andra juga sedang menatapnya.

"Tentu, dengan senang hati." Vira menyetujui, tersenyum

Andra manggut-manggut. Setiap alunan musik yang keluar dari bibir mungil itu kembali terdengar. Lagu favorite yang sekarang dinyayikan oleh orang yang istimewah.

My Boyfriend Is My Senior🌌 {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang