❄ Perang Dingin • 58

5.7K 276 59
                                    

Sebenarnya bahagia itu sederhana. Sesederhana kamu mengucapkan 'Bahagia'

-Savira Winaya-

*****

Banyak yang nanya kapan up, hehehe kalian nunggu yah? Sampe ada yang ngira Kadit ngambek😅

Coment di part sebelumnya cukup memuaskan. Jadi Kadit putuskan untuk update kali ini😄 itu pun gara-gara comentnya banyak kalau enggak ya...gak update hari ini.

Banyak coment, update cepat.

Coment & Vote ↔ mood naik.

Sorry typo :^

***


"Tuh anak tega bener ninggalin gue sendiri." omel Tae. Menyisir rambut pendeknya di depan cermin kamar Vira.

"Dia pulang, gue jewer telinganya." Tae mendengus kesal. "Masa gue bangun tidur udah ada kabar gini. Dia tiba-tiba ninggalin gue. Kemarin janjian mau ngajakin gue ketemu gebetan nya eh tau nya kagak jadi."

Tae menghempaskan sisir di atas meja. Helaan napas keluar dari mulutnya. Tae mengembungkan pipinya kesal, dirinya harus mengontrol rasa kesal. Mata bulatnya mengarah ke sebuah buku di atas tempat tidur Vira. Langkahnya membawa untuk mengambil buku yang berwarna putih abu-abu yang terselip di antara buku diary.

"The pain of butterfly lovers?"

Tae membolak balikkan kedua buku itu, memandanginya heran. "Ini novel sama buku diary kenapa nyelip?"

Tae meletakkan buku novel itu terlebih dahulu dan membuka diary dengan sampul depan bergambar unicorn. Tulisan pertama membuat Tae terkesima, pasalnya tulisan itu begitu rapi dengan dibentuk kalimat rangkaian.

___________________________________

Lembaran pertama, My Diary. 01 January 2018

~MOS

Secerah pagi ini, aku berangkat untuk pertama kalinya menginjakkan kakiku di Sma yang cukup terkenal di Jakarta, Sma Servit Ld, begitulah nama Sma itu.

Pertengahan Mos, aku di hukum. Cukup melelahkan emang, semua itu berawal ketika aku terlambat. Sangat konyol! Waktu masuk ke gerbang utama, seorang laki-laki bermata hijau yang sepertinya tidak asing sedang mengawasiku.

Dari situ yang membuatku ingin bertekad untuk mendekatinya walau sedikit sulit. Oh iya, dia juga Ketua Osis di Servit dan berhati dingin.

Salam untuknya, A
___________________________________

Tae yang sebelumnya tertawa pelan harus perlahan pudar. Gadis itu berpikir keras, memandangi tulisan itu berulang kali. 'Apa itu ada kaitannya dengan pria yang terpikat di hati Vira?' Dan satu lagi, gebetan Vira memiliki ciri-ciri yang sama dengan sahabatnya.

"Bola mata hijau dan Ketua Osis di Servit?" Tae terdiam, ia kembali bergumam, "inisialnya A?"

"Mungkinkah dia ..."

Tae mengeleng, mengibaskan tangannya di depan wajah.

"Nggak mungkin. Dunia gak sesempit itu kalik. Masa sih Andra gebetan Vira." Tae tertawa garing seperti gadis gila. "Toh si Andra juga gak mudah deket sama cewek."

My Boyfriend Is My Senior🌌 {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang