Manis itu bukan hanya enak di mulut tapi manis itu juga bisa enak di mata
-Andra Dirgantara-
_________________________
_________Andra memarkirkan mobil di halaman rumahnya yang luas. Laki-laki itu masuk dengan wajah letihnya. Menjatuhkan tubuh di sofa bersama wanita yang selalu menyebalkan. Yang anehnya malah dianggap kakak.
"Ngapa lo, kusut amat tuh muka? Habis kebobolan lo?"
Siapa lagi kalau bukan Alberia yang mengoceh.
Andra menatap tajam. Bibirnya mendesis pertanda ia tak suka diganggu.
"Napa lo? Sariawan?"
Andra berdecak, "kak, bisa nggak kalau gue dateng di bikinin teh kek apa kek, bukan malah ngeledek gue dengan ocehan tak bermutu lo itu."
"Lo kira gue babu lo?! Ogah gue, bikin sendiri sana." cuek nya kembali nonton.
"Dasar kakak nggak berguna. Percuma gue punya kakak kalau adeknya sendiri aja kagak dilayanin." omel Andra.
Alberia melirik, seperti menyadari sindiran halus dari boneka pororo seperti Andra. Wanita berumur 26 tahun itu kembali fokus menatap layar televisi tipis berukuran besar itu. Alberia memekik kecil ke arah tv dan berbinar seperti anak kecil.
"Kyaaa Lee min ho handsome bingitzzz. Kalah suami gue." Alberia berdecak kagum.
"Bilangin ke Bang Reno lo kak. Biar lo di tinggalin selamanya." ancam Andra.
"Biarin. Kalau dia ninggalin gue biar gue nikah aja sama oppa korea." kata Alberia beralih memeletkan lidah.
"Gila," desis Andra.
"Ngayal tinggi-tinggi gue tarik kaki lo biar turun lagi, kak." celutuk Kendra berteriak dari arah dapur.
"Gue bukan ngayal tapi terbang liat wajah ganteng oppa-oppa korea."
"Lo terbang gue patahin sayap lo " timpal Andra bernada sinis.
"BO-WO A-MAT!"
"Bodo amat." teriak Kendra dan Andra serempak.
Andra meringis, menatap layar tv dengan tatapan aneh. Bahkan kakaknya itu sama sekali tak peduli dengan ancamannya. Akhir-akhir ini mendadak Alberia suka dengan drama korea yang di tayangkan di tv indonesia. Mengingat tentang drakor, Andra menjadi ingat dengan gadis itu juga.
Andra mengeluarkan handphone dari dalam sakunya. Mengecek notif dari benda persegi itu dengan kening berkerut. Tak biasanya benda itu sesepi suara jangkrik. Biasanya aja Vira selalu ngoceh dan mengirim pesan pada nya tiap hari, walau sebagian pesan tak penting yang berisikan sapaan selamat malam atau menceritakan kekesalannya.
Dan semua itu tak ada ia tanggapi, gadis itu tak pernah lelah mengirimnya pesan sampai ia merasa sepi sekarang. Hp -nya seperti tak berguna sama sekali.
"Hayo, ada yang ngecek hp nih. Nunggu pesan dari seseorang atau rindu? Udah pasti cewek mah itu, nebak gue." sindir Alberia membuat Andra dengan cepat meletakkan handphone-nya di atas meja kaca.
"Sok tau lo." cetus Andra.
Alberia terkekeh, "eh, ternyata sadar juga gue sindir. Biasanya kalo gue sindir lo bakalan bodoh amat, lah sekarang tumben nanggepin? Kangen berat sama cewek lo?"
"Ck diem lo! Berisik!" Alberia tergelak melihat wajah flat Andra.
"Jangan rindu itu berat biar lo aja, gue mah ogah." tiru Alberia seperti di tv-tv.
![](https://img.wattpad.com/cover/139371937-288-k989453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Senior🌌 {TAMAT}
Ficțiune adolescenți[SELESAI REVISI] ____ Suatu rahasia yang perlahan terkuak ketika Andra Dirgantara mulai berhubungan dengan gadis yang bernama Savira Winaya. Gadis yang awalnya sangat merepotkan, berisik, cerewet tapi sangat baik hati. Andra, Senior yang sekaligus...