Katakanlah, bahwa dia adalah milikku.
-Andra Dirgantara-
______________________v_______________i_________________r_______________a
Vote and Coment
Jarum jam menunjuk setengah jame kepergian Andra. Vira mendengus, kenapa pria itu belum kembali.
Bayangkan, gadis mana yang tahan menunggu selama itu apalagi Andra keliahatannya juga masa bodoh dengan Vira bahkan ia tidak percaya jika gadis itu menunggunya.
Pintu UKS tiba-tiba terbuka, Vira mengalihkan pandangannya. Vira tersenyum sejenak lalu perlahan memudar. Ia kira itu pria yang ia tunggu, ternyata dugaannya salah.
Anak itu, dia ... Vito. Vira tersenyum kikuk ketika Vito menatapnya kaget. Cowok itu mendekat setelah menyimpan sepatunya di rak.
"Hai, kita ketemu lagi, Vira"
Vira melirik kikuk, "Oh i-iya, hai kak."
Vira melirik pelan ketika mendengar Vito menghela napas kasar, "Panggil aja gue Vito, jangan kakak."
"Salah?"
"Gak salah sih, cuman kedengarannya gue tua banget dipanggil begitu." kekehnya.
Vira manggut-manggut mengerti, "Yaudah. Kalau maunya gitu, Vira turutin." sahut Vira dengan wajah khasnya yang menggemaskan.
Vira tersenyum Vito juga tersenyum tak kalah manis.
'Bibir tipis pink yang sangat menggoda' batin Vito penuh akal jahat, dengan terang-terangan memandang ke arah bibir Vira.
Vira menangkap gerakan mata itu, ia gugup dan sedikit takut. Jelas saja, penampilan cowok itu saja membuatnya bergidik. Bahkan Vira yakin jika Vito bukanlah cowok baik-baik.
"Mau apa?" tanya Vito ketika melihat Vira bangkit dari ranjang.
"Ma-mau ngambil air" tunjuk Vira diseberang mereka.
"Biar aku aja yang ambilin, kamu kan sakit,"
"Tapi yang sakitkan tangan Vira bukan kaki." hardik Vira logis.
"Udah biar aku aja." paksanya.
Vira manggut-manggut pasrah, daripada ujung-ujungnya mereka berdebat. Cukup beberapa langkah saja dari ranjangnya, Vito kembali dengan membawa segelas air. Vira menerimanya dan mengucapkan terima kasih.
Tetapi saat tangan Vira hendak menyentuh permukaan gelas, tiba-tiba saja gelas itu merosot dari tangannya lalu jatuh. Vira memekik kaget, pecahan kaca itu berhambur di lantai. Vira melirik Vito yang sama terkejutnya, menepis pikirannya. Gak mungkin jika cowok itu dengan sengaja melakukannya.
Vira berjongkok, memunguti satu persatu pecahan kaca di lantai, akan berbahaya jika salah satu dari mereka jika keinjak pecahan kaca tersebut.
"Aw! Sakit!"
"Lo gak pa-pa. Ya ampun, makanya hati-hati dong, Vir." Vito ikutan jongkok di depan Vira.
Vira tidak merespon nada khawatir itu. Ntah mengapa ia merasa kurang suka dengan kehadiran Vito disampingnya, mungkin ini yang namanya SKSD.
Berasamaan dengan itu, seseorang menendang pintu dengan keras sehingga terdengar bunyi tak biasa.
Kedua netranya teralih ke lantai, gadis itu meringkuk memegangi ibu jarinya yang tergores dan mengeluarkan darah sedangkan di sampingnya terdapat Vito yang menggenggam tangan Vira.
![](https://img.wattpad.com/cover/139371937-288-k989453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Senior🌌 {TAMAT}
Novela Juvenil[SELESAI REVISI] ____ Suatu rahasia yang perlahan terkuak ketika Andra Dirgantara mulai berhubungan dengan gadis yang bernama Savira Winaya. Gadis yang awalnya sangat merepotkan, berisik, cerewet tapi sangat baik hati. Andra, Senior yang sekaligus...