❄ Dejavu • 26

8.3K 364 4
                                    

Karena kau, aku percaya cinta itu ada.

-Andra Dirgantara-

_________________________________________________

Vira menundukkan kepala membuat rambut panjangnya ikut tertarik ke bawah. Menutupi sebagian wajahnya. Andai saja ia bisa mencolok mata itu satu persatu tapi ia tak mempunyai keberanian yang cukup.

Disinilah mereka, disebuah koridor yang penuh dengan murid yang berlalu lalang berangkat sekolah. Lantas banyak mengundang perhatian penghuni sekolah.

Suara barinton milik Andra berusaha menenangkannya tapi Vira tetap saja tidak tenang walaupun menunjukkan senyum terpaksanya.

Andra merangkul Vira untuk mendekat, menitup wajah Vira dengan buku di tangannya. Vira merutuki sifat Andra yang hanya memperburuk keadaan. Rasanya Vira ingin pura-pura pingsan di tempat.

Berulang kali Vira menyenggol lengan Andra pelan tapi tetap saja cowok itu masa bodoh dengan keadaan. Sampai dimana Vira terpaksa memukul kepala Andra menggunakan tempat bekal miliknya membuat isi dalamnya tumpah berserakan.

Andra meringis, menatap tajam ke Vira yang tengah memandang sedih ke arah bekalannya.

"Bego! Kenapa lakuin itu?" desis Andra dingin.

"Yah ... tumpah. Kasihan spagetinya berserakan. Gimana ini Ndra?" Vira tidak memperdulikan amarah Andra.

"Kepala gue yang sakit kenapa jadi khawatirin makanan itu sih?"

Vira mendongak dengan wajah cemberut, "Wajar dong kalau Vira lebih khawatir ke spageti ini. Ini kan untuk Andra, kalau Andra gak makan, nanti sakit. Siapa yang sedih?"

"Viraaaa juga yang sedih!"

"Atas dasar apa lo sedih?"

"Karna Andra lah."

Andra mengangkat sebelah alis. "Yakin masih mau dekat sama gue?"

Vira mengangguk semangat. "Sangat-sangatttt yakin!"

Andra tersenyum sinis.

"Setelah semua membenci lo dan banyak dari mereka yang ingin nyelakain lo, lo yakin masih mau ngedeketin gua?"

Vira berhasil di buat bungkam. Andra mendengus sinis.

"Terserah." ucap Andra tak ambil pusing.

Vira melebarkan senyumannya membuat kedua matanya menyipit. Menarik ujung jaket Andra dengan menggemaskan.

"Andra ... Andra!" panggil Vira.

"Apa?"

"Vira boleh minta satu permintaan gak?"

"Hem,"

"Vira kepengen, Andra beri Vira semangat untuk membuat Andra menyukai Vira."

"Buang waktu gue."

"Kan mumpung Andra di sampingnya Vira. Apa salahnya minta timbal balik. Cuman beri semangat buat Vira doang kok." cemberut Vira.

"Mendingan lo masuk kelas sana." suruh Andra membenamkan topi sweter Vira hingga menutup separuh wajahnya.

Andra pergi meninggalkan Vira dengan gaya cool nya. Membuat siapapun menjerit karnanya. Kedua tangan dimasukkan ke saku jaket serta mulutnya yang tak berhenti mengunyah permen karet mint kesukaannya.

Semua menatap dengan sinis dan juga perasaan bingung. Ada apa sebenarnya dengan dua insan yang dibincang hangat di SMA itu saat ini? Apa mereka ada hubungan lebih dari apa yang mereka lihat? Ntahlah.

My Boyfriend Is My Senior🌌 {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang