"Ajari aku cuek, seperti yang kamu lakukan padaku."
Detik demi detik, waktu demi waktu, hari demi hari. Waktu terus berputar dengan sendirinya, dan diikuti segala perubahan yang ada.
Semua pasti akan ada yang berubah pasa saatnya. Namun, tidak dengan satu gadis ini. Semuanya hancur dan berantakan.
Sudah beberapa hari ini Yun Seo memaksa dirinya untuk tidak berkomunikasi bahkan saling tatap sekalipun, rasanya itu sangat mustahil bagi Yun Seo untuk melakukannya itu terus menerus. Rasa bencinya kepada Min Yoongi tak bisa ia tumbuhkan dalam dirinya, walaupun waktu terus diikuti dengan perubahan yang ada, gadis itu merada tak ada perubahan yang ada saat ia mencoba untuk membenci pria berkulit putih pucat itu.
Semua benteng yang ia buat hancur seketika. Ia merasa sesuatu di dadanya saat dirinya dan pria itu berselisih, anginnya meniup setiap helai rambut gadis itu, matanya terpejam, ia mencoba menelan air salivanya dengan susah payah.
Ternyata pria itu tidak memperdulikannya, pria itu tetap seperti dulu, mendiaminya, tidak menoleh sedikitpun, apalagi bertatap mata, itu mustahil sekali.
Yun Seo merasa geram sekali dengan ekspresi yang pria itu buat, walaupun tak menunjukkan ekspresi senang, sedih atau marah, justru ekspresi datarnya yang membuat Yun Seo ingin sekali mengucak rambut pria itu, pasalnya ekspresi itu tak menunjukkanya rasa bersalahnya yang membuat seorang gadis menangis.
Yun Seo mengepal kedua tangannya, matanya menajam. Ia menghentak-hentak kakinya di dasar lantai dengan kasar, ia bergerutu kesal. Gadis itu membalikkan tubuhnya mencari pria itu. Kakinya berjalan cepat, hingga berlari, ia menemuka pria itu, gadis itu menarik lengannya hingga menghadap gadis itu.
"Apa sebetulnya yang kau inginkan?! Kenapa kau seperti ini!!!" kesal Yun Seo.
matanya masih memejam, ia takut dengan ekspresi yang pria itu berikan, tak ada respon apapun, ia membuka matanya dengan perlahan hingga matanya membulat kaget.
"A-a-apa yang aku perbuat padamu?" Ternyata pria berkacamata itu, buku yang bertumpukkan ia bawa berjatuhan di lantai. Tangan pria itu gemetar melihat wajah Yun Seo yang tengah marah padanya, ia tidak tahu apa yang gadis itu katakan padanya.
Yun Seo memekap mulutnya yang melebar seperti abjad O. "S-sorry, aku s-salah orang." Yun Seo melepaskan tangan pria itu dengan cepat dan membungkukkan sedikit tubuhnya, ia sangat merasa bersalah. Sebenarnya yang lebih dominan itu malunya bukan merasa bersalah. Yun Seo dengan sigap mengemas buku-buku yang bersepahan di lantai dan memberikannya pada pria itu.
Gadis itu membungkukkan sedikit tubuhnya sekali lagi. "Maafkan aku," ucap Yun Seo merasa tidak enak, lalu ia berlari secepat mungkin menghindari kerumunan pelajar yang melihatnya memarahi pria yang tak berdosa itu.
Gadis itu berlari sekuat mungkin, ia mencoba mencari tempat yang sepi, seperti lorong yang ada di dekat toilet sekolah. Pikirannya hanya tertuju kesana, hingga akhirnya ia terpental dan jatuh di dinginnya lantai sekolah itu, namun syukur tak ada orang yanv melihanya, pasalnya ini sudah dilorong tersepi.
Gadis itu menghela napas leganya, perlahan gadis itu berdiri dengan membersihkan rok sekolahnya yang telah menyapu debu lantai.
Ia tersenyum. "Untung saja," ucapnya santai.
Kemudian senyum itu memudar seketika, ia membatin, "kau sangat bodoh Yun Seo, kau bodoh sekali!!" Gadis itu mengumpat dirinya sendiri.
Ternyata si pria berkulit pucat menatapnya dengan tajam, pria itu membuatnya terkejut, hampir saja gadis itu mati karena terserang penyakit jantung.
Min Yoongi terus melangkahkan kakinya mendekati gadis dengan wajah yang mulai memucat. Yun Seo menelan salivanya, ia memundurkan langkahnya setiap pria itu terus mendekatinya.
"A-apa yang kau lakukan Yoongi?" Gadis itu berkeringat dingin, jantungnya berdegup dengan cepat.
Langkah demi langkah, hingga akhirnya punggungnya tersentuh oleh dinding, sontak membuat gadis itu gugup.
"Yoongi! Jangan coba-coba melakukan sesuatu!" Yun Seo gugup setengah mati.
Jika seperti ini terus dia bisa mati karena gugup terus seperi ini.
Min Yoongi menghentak satu tangannya di dinding, terletak di samping kiri Yun Seo.
"Kenapa kau gugup sekali?" tanya Yoongi datar.
"Y-yoongi aku mohon jauhi aku," ucap Yun Seo dengan nada yang ketakutan.
"Kenapa aku harus menjauhimu? Bukannya kau yang terus ingin bersamaku?" Yoongi memberi tatapan mengitimidasi.
Min Yoongi mendekatkan wajahnya kearah Yun Seo, hingga gadis itu menghindar sedikit. Pria itu terus melakukannya. Hinggaㅡ
"Keringatmu bercucuran, kau kenapa? Apa yang kau takuti?" tanya Yoongi.
Persetan Yoongi dengan segala aktingnya, apa yang pria itu lakukan sebenarnya? Ia ingin mengerjai gadis itu? Sejak kapan seorang Min Yoongi yang dingin bercanda seperti sekarang? Mustahil.
Yun Seo tidak tahu, jika pria ini akan berbuat seperti ini padanya. Tapi kenapa?
"Biarkan aku pergi Yoongi..." ucap Yun Seo lirih.
"Biarkanlah kita berdua disini, tidak ada yang tahu. Silahkan lakukan sesuatu, sebelum orang lain datang." Yoongi menatap gadis itu dengan tatapan nakal.
Yun Seo ingin sekali berteriak, tapi nanti orang akan menuduhnya yang tidak-tidak, pasalnya jika ia melapor Yoongi akan melakukan sesuatu padanya, justru tidak ada satu orang pun yang akan percaya, semua orang tahu bagaimana sifat Yoongi sebenarnya. Jadi, jika ia mengadu, ia akan di tuduh karena telah mengarang cerita yang tidak masuk akal sama sekali.
"Aku mohon..." lirih Yun Seo.
Yoongi terkekeh kecil, baru kali ini Yun Seo melihat Yoongi tertawa, walaupun tak kentara, tapi ini perubahan luar biasa. Tapi, dia tertawa di waktu yang tidak tepat.
"Pergilah, aku sangat kasihan padamu. Wajahmu memerah, keringatmu bercucuran, bibirmu pucat. Kau sangat berantakan dalam beberapa menit ini. Pergilah, dan kembali kekelas. Aku akan menyusul nanti," ucap Min Yoongi, pria itu menegakkan tubunya membiarkan gadis itu pergi.
Yun Seo segera pergi dari tempat terkutuk itu, ia kira tempat itu ada teraman, ternyata kebalikkannya.
Yun Seo berlari sekuat tenaga, hingga ia berada di depan kelas, ia mengatur napasnya. Dan masuk kekelas itu dengan wajah ia paksakan tersenyum, seperti tidak terjadi apa-apa.
Ia duduk disebalh Jun dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya, saat melihat di depan pintu, jantungnya justru semakin berdebar tidak karuan, senyumannya memudar.
Pria berkulit pucat itu memasuki ruang kelas itu, Yun Seo memandang pria itu dengan heran, wajahnya kembali menjadi datar. Hingga pria itu melewati bangkunya, Yun Seo seperti berada dikutub, ia sangat bergetar.
Pria itu duduk dan meluruskan pandangannya seperti biasanya.
"Woahh, apaan-apaan ini? Dia sangat pandai berakting," ucap Yun Seo membatin.
Pria itu seperti biasa-biasa saja. Seperti tak terjadi apa-apa tadi.
Terkutuklah kau pria jahat!
-Bersambung-
![](https://img.wattpad.com/cover/153992501-288-k466697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw
Romance[Completed] 🎖️Rank 2 in #BadGuy [23 April 2019] Kehidupan seorang Min Yoongi seperti sebuah Seesaw. Terkadang dewi fortuna berpihak padanya dan bisa juga sebaliknya. Dominannya adalah dewi fortuna tak selalu berpihak padanya. ~ Yun Seo Berharap den...