Gadis itu tergeletak ditanah, ia menatap Min Yoongi dengan kesal.
Lalu beralih menatap Yun Seo, gadis itu berdiri dengan keadaan marah yang mulai meledak.
"Wah! Kau ternyata membela pacarmu yang seperti orang gila itu!" ucapnya dengan wajah yang sangat kesal.
Gadis itu menatap Yun Seo yang menangis dibelakang Min Yoongi lekat-lekat. Gadis itu mulai menampar wajah Yun Seo dengan sangat keras, hingga Yun Seo berteriak kesakitan. Orang-orang yang mendengar kericuhan itu mulai berkerumumun. Separuh dari orang-orang yang menonton itu mulai berbisik-bisik.
"BERHENTI HYO!" teriak Min Yoongi menjauhkan Yun Seo dari gadis yang bernama Hyo itu.
"Kenapa kau melarangku Min Yoongi? Kenapa?!" teriak Hyo juga. "Oh! Aku tahu kenapa kau melindunginya. Dia kan pacarmu, apa kau masih ingin melindunginya? Lihat! Dia seperti orang gila! Hahaha!" Hyo tertawa sengaja, ia mencoba membuat Min Yoongi mengeluarkan apa yang ingin ia katakan. Ia sengaja memancing amarah Min Yoongi.
"AKU BILANG BERHENTI! APA SEBENARNYA TUJUANMU INI?!"
"Kau tidak tahu, ya?" Hyo tertawa hambar, lalu wajahnya mulai terlihat serius. "Kau tahu? AKU PERNAH MENCINTAIMU MIN YOONGI!"
seketika Min Yoongi dan Yun Seo tersentak bersamaan mendengar ucapan Hyo. Yun Seo lalu terpikir, "bagaimana bisa?" ucap batin Yun Seo.
"Kau tidak tahu, kan?" Mata gadis itu mulai berkaca-kaca, tidak lama ia mengeluatkan tangisannya. "Aku pernah mendekatimu, tapi kau selalu saja marah dan jutek kapadaku. Aku pernah berpikir kalau kau memang tidak tertarik pacaran, tapi sekarang? Dan aku mulai berpikir, kau tidak menghargai perasaanku. Kau selalu menghindariku, kenapa Min Yoongi? Kenapa?!" Gadis itu menangis tersedu-sedu lalu memeluk Min Yoongi dengan erat, menangis didalam pelukkan pria itu.
Melihat kejadian itu, kenapa dada Yun Seo terasa sesak? Ia merasakan sesuatu yang aneh di hatinya. Gadis itu tak bisa menahan lagi, ia meninggalkan tempat itu dan berlari meninggalkan kerumunan orang-orang yang berada disana.
Jun dan Min Yoongi sama-sama meneriaki nama Yun Seo, namun gadis itu tetap terus berlari tanpa menoleh sedikit pun. Min Yoongi hendak ingin mengejar, namun Jun menyuruhnya untuk menenangkan Hyo, lalu Jun yang mencari pria itu.
Yun Seo membanting pintu toilet dengan kuat, ia menangis, meringkuk di dalamnya. Memaki dirinya sendiri, ia dipermalukan.
"Yun Seo!" suara seseorang diringi ketukkan beberapa kali dilakukan. Suara itu, Yun Seo mengenalnya, itu Jun. Yun Seo tidak menjawabnya, ia menatap pintu itu, ia takut kapan-kapan pintu itu terbuka dan Jun melihatnya dalam keadaan yang memalukan saat ini.
"Yun Seo, aku tau kau didalam. Buka pintunya!" ucap Jun.
"Biarkan aku sendiri Jun."
"Tidak! Kau tidak boleh seperti ini! Keluarlah!"
"Jun! Aku bilang tidak ingin! Jadi, pergilah!" kesal Yun Seo, disaat-saat seperti ini ia tidak ingin bertemu dengan seseorang, apalagi lagi dengan wajah yang menyerupai orang gila seperti yang Hyo katakan.
"Aku tidak akan pergi dari sini, aku akan menunggumu!"
Yun Seo merasa ini sungguh gila, pria itu nekat sekali. Jadi, Yun Seo memaksa dirinya untuk keluar dari tempat itu. Gadis itu berdiri dihadapan Jun.
"Jun, jangan menatapku seperti itu. Aku malu," ucap Yun Seo lirih. Gadis itu menangis.
Jun dengan sigap menarik tubuh Yun Seo dalam pelukkannya, menepuk-nepuk punggung gadis itu berharap gadis itu merasa nyaman di dekatnya. Jun membiarkan gadis itu menangis, agar yang bisa sedikit tenang. Dan gadis itu membalas pelukkannya dengan sangat erat.
"Jun... aku malu! Aku malu seperti ini!" Seketika tangis Yun Seo meledak dalam pelukkan.
"Menangislah Yun Seo, tenangkan dirimu," ucap Jun dengan hati-hati, ia masih menepuk-nepuk punggung gadis itu.
Min Yoongi merasa bersalah sekali melihat Yun Seo menangis seperti itu, ini semua karenanya. Ia tidak bisa membuat seorang perempuan nyaman saat di dekatnya. Ia merasakan sesak di dadanya, melihat Yun Seo memeluk Jun dan melampiaskan amarahnya dipelukkan pria itu.
Jauh dari tempat Yun Seo dan Jun, Min Yoongi melihat mereka tanpa mereka sadari. Min Yoongi mengepal kedua tangannya, ia merasa gagal untuk menjadi seseorang yang bisa di andalkan. Min Yoongi mulai memegang dadanya, merasakan sesak yang tiba-tiba menyerang, ini aneh sekali.
"Kenapa ini? Kenapa aku merasakan sesuatu yang aneh?" ucap batin Min Yoongi.
.
.
.Saat Yun Seo merasa lebih baikkan, Min Yoongi mencoba berbicara mengenai hal tadi, ia tidak terlalu menceritakan segalanya, bisa-bisa gadis itu bisa tertekan karena masalahnya.
"Aku baik-baik saja," ucap Yun Seo dengan senyuman yang tulus.
"Aku tidak tahu jika dia menyukaiku. Aku berpikir, semua orang mendekatiku hanya karena mereka ingin mengejek hidupku. Sebab itu, aku selalu membenci orang yang selalu mendekatiku," jelas Min Yoongi.
"Kau itu baik. Aku tahu dari awal, walaupun aku baru saja mengenalmu. Aku pun pernah berpikir, jika sikap seseorang seperti itu bukan berarti dia seperti itu. Jika kau punya masalah, kau bisa menceritakannya kapan pun padaku," ucap Yun Seo.
"Terima kasih, mungkin aku tidak membutuhkan itu."
Yun Seo mengernyitkan dahinya. "Lalu?"
"Aku hanya butuh seseorang teman, seperti kalian. Aku sangat bersyukur saat aku bertemu dengan kalian. Seharusnya dari dulu aku mensyukurinya, tapi hanya diriku saja yang tak menyadari hal itu," ucap Min Yoongi dengan nada sedikit menyesal.
"Kau akan baik-baik saja Min Yoongi. Aku dan Jun ada untukmu, kau jangan bersedih kita sekarang sudah menjadi sahabat."
Min Yoongi tersenyum bahagia. Ia bersyukur telah dipertemukan dengan teman-teman yang bisa menerima dan menutupi kekurangan pada dirinya.
Selama ini Min Yoongi hanya dipermainkan oleh teman-temannya yang sangat suka mengejek tentang keluarga Min Yoongi yang berantakan. Itulah sebabnya Min Yoongi menjadi orang yang jutek dan dingin, ia ingin menjauhi orang-orang yang ingin menghujat dirinya, hingga orang-orang yang baik pun ia lakukan seperti itu. Semua yang telah dilakukan Min Yoongi hanyalah perbuatan yang bodoh, ia tidak pernah berpikir hingga kesana. Pria itu sudah dilanda amarah yang terus ia dendam. Pria itu menyesali semuanya, menyesali apa yang telah ia perbuat.
Ia juga pernah mengingat saat ia pernah berkelahi dengan pelajar yang pernah mengejeknya, hingga ia hampir saja dikeluarkan dari sekolah itu. Jika saat ini ia benar-benar telah dikeluarkan Min Yoongi akan menyesal seumur hidup, sebab ia tidak akan pernah bertemu dengan kedua teman yang selalu bersamanya.
"Tenang saja Min Yoongi, aku dan Yun Seo akan selalu bersamamu. Kita akan terus bersama," ucap Jun.
Min Yoongi tersenyum, ia menatap kedua temannya yang kini memberinya semangat. Ia bersyukur tentang hal itu.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw
Romance[Completed] 🎖️Rank 2 in #BadGuy [23 April 2019] Kehidupan seorang Min Yoongi seperti sebuah Seesaw. Terkadang dewi fortuna berpihak padanya dan bisa juga sebaliknya. Dominannya adalah dewi fortuna tak selalu berpihak padanya. ~ Yun Seo Berharap den...