17. R U Happy Now?

651 51 4
                                        

Setelah terjadinya adu mulut antara Soo Mi dan Min Yoongi. Yun Seo membawa Soo Mi pergi dari tempat itu, dan memilih untuk pergi kesebuah tempat pembelanjaan. Soo Mi sedikit hobby dengan belanja, tidak ada bedanya dengan Yun Seo.

Tiba-tiba saja bibir tipis Yun Seo terbuka. "Kau ada hubungan apa dengan, Jun?"

Dengan saat itu juga, Soo Mi tersedak setelah mendengar ucapan Yun Seo. "Apa maksudmu?"

"Tidak. Aku hanya bingung saja, kalian berdua terlihat akrab sekali." Bukannya bingung, lebih tepatnya Yun Seo sudah menaruh curiga dengan gadis itu. Walaupun mereka berdua baru saja berkenalan, Yun Seo juga seorang wanita yang bisa mengerti apa yang kaumnya rasakan.

Wajah Soo Mi langsung murung, ia tidak tahu haru mengatakannya seperti apa kepada Yun Seo. Jika ia berbohong, pasti akan menimbulkan kebohongan lainnya. Otak gadis itu terus berputar-putar mencari kata-kata apa yang akan ia keluarkan. Hanya saja, ia belum siap untuk memberi tahunya. Hatinya juga masih merasa ragu, dan bertanya-tanya apa reaksi Yun Seo saat mendengar keadaan yang sebenarnya.

Yun Seo menyentuh bahu gadis itu, dan tersenyum dengan tulus. "Tidak apa-apa, jika kau belum siap untuk memberitahukannya padaku."

"Aku akan mengatakan yang sebenarnya."

Yun Seo mengangkat sebelah alisnya. "Apa kau yakin?"

Gadis itu mengangguk dengan mantap.

"Baiklah, cerita saja padaku," ucap Yun Seo sembari meneguk coklat hangat yang ada di tangannya.

"Sebenarnya, Jun dan aku pernah memiliki hubungan."

Kini berbalik, Yun Seo yang kali ini tersedak. Soo Mi tidak memberi respon apapun, ia tahu pasti Yun Seo akan sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia ungkapkan.

"Apa kau serius?"

"Iya."

"Kenapa kalian berdua berpisah?"

"Ini kesalahanku. Aku memutuskan untuk berpisah dengannya. Dan malah dekat dengan seseorang, aku bahkan meninggalkannya ditempat yang ia jarang kunjungi," ucapnya dengan begitu penuh penyesalan. Yun Seo bisa merasakan kesedihan yang ada dihati gadis itu. Soo Mi kembali dilempar kepada kenangan itu, ia ingin sekali menangis, tapi dia malu dengan Yun Seo yang lebih muda darinya. Ia mencoba bertahan, tetapi percuma, air bening itu sudah keluar terlebih dulu, sebelum Soo Mi membiarkannya keluar. Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Tapi, begitu sakit untuk ditahan.

Yun Seo langsung memeluk gadis itu, entahlah ada rasa pilu tersendiri saat melihat air mata itu.

"Jangan bersedih, ada aku disini."

.
.
.

"Apa kau mencintainya?"

"Sangat." Kata itu keluar dengan mantap dari bibir pria itu. Ia merasa hatinya begitu bahagia, namun disisi lain, hatinya juga merasa sedih jika ia kembali kepada saat itu.

"Aku tahu, aku sudah berbicara dengan Soo Mi."

"Apa yang ia katakan?"

"Lebih baik, kau terus memberi perhatian kepadanya. Atau setidaknya, kau jangan menekannya pada masa lalu." Yun Seo berusaha memberitahu kepada Jun bagaimana keadaannya sekarang.

"Kenapa kau tidak menyatakan perasaanmu kepadanya?" Suara itu berasal dari orang yang selalu asik dengan dirinya sendiri, kini dia baru saja mengeluarkan suaranya yang menurutnya begitu mahal untuk diperdengarkan.

"Aku belum siap."

"Jangan terlalu dipikirkan, jalani saja. Kau akan menemukan jalan keluarnya," ucap Yun Seo.

"Aku tidak tahu, aku hanya membutuhkan waktu untuk menyatakan semuanya."

"Saat ini kau kan sedang berada diwaktu? Nyatakan saja sekarang," ucap Min Yoongi dengan santai.

Dan tepat dibagian dengan wajahnya, tas yang dilempar dengan keras. Tas itu milik Yun Seo, mata Min Yoongi bergerak menatap pemilik tas tersebut. Betapa terkejutnya pria itu, melihat wajah Yun Seo yang sangat mengerikan, lebih mengerikan daripada penyihir.

Min Yoongi langsung begidik.

"Apa kau bisa diam?" Entahlah, geram sekali melihat pria ini saat berbicara. Kalau begitu, Yun Seo berharap pria itu tidak usah diberi mulut.

Yun Seo menghela napasnya, mencoba menahan diri agar tidak termakan dengan amarah. Hari ini Yun Seo memang saatnya untuk sensitif kepada semua orang. Mengingat bahwa hari ini, tamu bulanannya datang untuk bertemu dengannya.

.
.
.

Yun Seo merasa ia butuh sesuatu untuk hari yang dingin ini. Ia butuh minuman yang membuat tubuhnya hangat. Ia meminta Min Yoongi dan Jun menemaninya, walaupun Jun sempat menolak, ia tidak bisa menolak lagi kalau Yun Seo sudah memaksanya. Akhir-akhir ini sikapnya sedikit berbeda, yang dulu orangnya terbuka, (bukan buka baju ya* kalau buka baju, gila dong) kini berubah menjadi sedikit pemalu. Yun Seo merasakan sendiri bagaimana pria itu berusaha untuk menyendiri. Tapi Yun Seo tak membiarkannya, bagaimana pun juga Jun itu sahabatnya, ia akan tetap berada dengannya.

Setelah berbincang-bincang, tidak terasa bahwa mereka sudah sampai didepan toko yang mereka inginkan. Sebenarnya jarak dari sekolah ketempat ini cukup jauh, tetapi tidak begitu terasa lamanya. Karena, orang-orang disana memang disuruh untuk berjalan dengan cepat, sebab cuaca yang bisa membuat tubuh jatuh sakit, jika berlama-lama berada diluar.

Disini Jun menyentuh dadanya, ia merasa degup jantungnya sangat kencang dan tidak beraturan. Mengapa tidak, restoran ini memiliki pelayan yang membuat Jun begitu gugup saat detik-detik akan bertemu, bahkan mendengar nama gadis itu saja sudah membuat Jun salah tingkah.

Tringg!! Tringg!!

Suara bel itu berbunyi, Soo Mi yanh sedang sibuk membersihkan meja akhirnya mendongak menatap kearah pintu. Ia tersenyum dengan hangat saat melihat wajah Yun Seo yang melambaikan tangan kepadanya. Tidak lama senyuman itu terukir, ia tiba-tiba kaku, dan menundukkan kepalanya tidak menatap wajah yang juga selalu membuat dirinya salah tingkah.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Yun Seo.

"Aku baik-baik saja."

Seketika hening pun terjadi, Soo Mi memejamkan matanya sembari menunduk, berpura-pura membersihkan meja, padahal meja itu sudah bersih dari kotoran.

"Noona, kau baik-baik saja, kan?"

Mereka bertiga terkejut mendengar suara itu, dan kata-kata yang di lontarkannya.

"Kau memanggilnya Noona?" tanya Yun Seo, ia dibuat pusing sendiri dengan keadaan ini.

"Aku hanya mencoba saja, dia lebib tua dariku. Walaupun dia lebih tua, dia terlihat lebih kecil daripada aku," ucap Jun.

Seketika wajah Soo Mi memerah, ia malu sekali. Ia menyadari tubuhnya yang kecil dibandingkan dengan Jun.

"Aku lebih tua darimu, jadi kau tidak bisa membandingkan fisik saja," kesal Soo Mi.

"Tetap saja, kau itu lebih kecil dari aku. Wajahmu saja seperti anak kecil."

"Hei!!" Soo Mi hendak ingin memukul pria itu. Namun, Jun sudah berlari keluar dari tempat itu lebih dulu.

Tidak terima dengan kenyataannya, bahwa saat ini ia sedang dipermalukan dan akhirnya ia pun bertekat untuk mengejar pria itu dengan berlari.

Dan tinggalah dua makhluk yang sedang kebingungan menatap dua makhluk yang sedang berkejaran.

"Aneh."

-Bersambung-

SeesawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang