11. Save Me

855 65 3
                                    

Hari ini aku akan lepas.

Hari ini aku akan bahagia.

Hari ini aku akan selalu bersama kalian.

Dan aku berharap hari ini dan seterusnya kita tetap bersama.

Bersama untuk menjadi sahabat yang setia.

Yun Seo melangkahkan kakinya dengan rasa gembira, bibirnya terus tersungging oleh senyuman. Ia berjalan dengan cukup lambat, gadis itu ingin berbicara terus dengan seorang pria yang berada di sampingnya.

"Lalu bagaimana?"

Pria itu tersenyum. "Adikmu manis, ia selalu bermain dengan adikku."

"Itu benar sekali, adikku Min Seo selalu menceritakan tentang dirimu. Katanya kau itu baik," ucap Yun Seo penuh semangat.

"Terus?"

"Aku tidak percaya, lalu aku menanyakan hal-hal yang menyangkut tentang dirimu."

"Sekarang percaya, kan?"

"Tentu saja. Lihat? Kita sekarang menjadi sahabat," ucap Yun Seo dengan menahan tawanya.

"Kau itu cerewet tahu!"

Seketika wajah Yun Seo mendatar lalu menyipitkan matanya penuh kekesalan. "Apa?! Kau bilang aku cerewet?

"Tentu saja." Min Yoongi menganggukkan kepalanya.

"Aku membencimu!" Yun Seo menyilangkan kedua tangan didepan dadanya, ia memalingkan wajahnya.

"Jangan marah, aku hanya bercanda," ucap Min Yoongi dengan nada lirih.

Wajah Yun Seo langsung berubah dengan senyuman yang merekah di wajahnya. "Aku juga bercanda, aku tidak pernah marah, kok! Hahaha!" Yun Seo langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Min Yoongi yang merasa bersalah.

"Kau lucu sekali!" tambah Yun Seo.

Langkah mereka tiba-tiba berhenti didepan gerbang sekolah, seseorang menatap mereka dengan tatapan tidak percaya. Pria itu juga baru sampai disekolah.

Jun mendekati Yun Seo dan Min Yoongi. Matanya terus melebar, ia menatap lekat-lekat kedua orang itu.

"Kalian..." ucap Jun lirih.

Yun Seo tersenyum jahil. "Kenapa?"

"Kalian berdua kenapa bisa?"

Min Yoongi mngernyitkan dahinya, ia menatap Jun yang menatap mereka heran. "Kenapa kami?"

"Ahh, kau tidak tahu?" tanya Yun Seo sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. "Kami berdua sudah baikkan, bahkan kami berdua sudah bersahabat." Yun Seo menyikut tubuh Min Yoongi dengan sikunya.

Min Yoongi mengangguk antusias. Pria itu tersenyum. Kali ini Jun tak kalah kagetnya.

"Kenapa bibir itu?" ucap Jun sambil menyentuh perlahan wajah Min Yoongi.

"Hei! Kau ini kenapa? Homo, ya?" kesal Min Yoongi, selama ini ia tidak pernah disentuh wajahnya oleh siapa pun, apalagi seorang pria yang melakukan itu? Min Yoongi merasa risih.

"Enak saja! Aku tidak homo! Tapi, kenapa kau tersenyum?"

"Apa hakmu melarangku untung tidak tersenyum, huh? Itu hakku jika aku ingin tersenyum atau marah. Kenapa kau malah mengurusku?"

"Baiklah-baiklah, aku membiarkanmu tersenyum atau marah. Tapi, jika kau sudah mulai tertawa sendiri, jangan sungkan untuk mendatangiku. Sebab, aku akan membantumu kerumah sakit jiwa," ungkap Jun dengan nada yang terdengar terlewat santainya.

Sebuah pukulan melayang dikepala pria itu.

"Min Yoongi! Kenapa kau memukulku?" kesal Jun, wajahnya terlihat kesal dan tak terima.

"Kau mengataiku gila, ya?"

"Tidak!" Jun menyangkal.

"Tadi kau bilang?"

"Aku kan tidak bilang kalau kau itu gila. Jika sewaktu-waktu kau sudah mulai tertawa aku akan membantumu!"

"Jadi, kau memang berharap aku gila? Kau ini keterlaluan, ya!" kesal Min Yoongi. Alih-alih ingin menghajar pria itu, Jun sudah pergi berlari kedalam sekolah, dan berlari dilobi yang dipenuhi dengan pelajar-pelajar yang sedang melakukan hal-hal yang mereka inginkan.

Yun Seo merasa lebih baikkan sekarang, ia senang melihat Min Yoongi dan Jun mulai baikkan, tidak seperti dulu. Mungkin ini akan menjadi hal yang menyenangkan, bisa berteman dengan dua pria yang sama-sama aneh menurut Yun Seo.

Walaupun Min Yoongi masih memiliki sikap yang dingin dan jutek, pria itu masih mempunyai sisi yang lembut. Jika boleh jujur Yun Seo sangat merasa nyaman dengan pria yang memiliki sikap dingin dan jutek. Ini menjadi momen yang tak ingin Yun Seo lupakan, ia bisa bertemu dengan dua pria yang bisa menghiburnya.

.
.
.

Setelah bel istirahat berbunyi, Yun Seo, Min Yoongi dan Jun pergi menuju kantin sekolah. Mereka bertiga melangkahkan kaki beriringan, melewati orang-orang yang terus menatap mereka dengan tatapan heran. Ini pasti karena mereka tahu, kalau Min Yoongi itu dikenal dengan sikapnya yang dingin dan jutek, lalu tidak ada seseorang pun yang berani mendekati pria itu, terkecuali Jun. Itu sebabnya, mereka bertiga menjadi bahan perhatian semua orang yang ada disana.

Saat mereka bertiga hendak duduk bersama, dan mulai membahas apa yang mereka inginkan hingga menimbulkan tertawa bahagia, semakin menjadi perhatian orang. Bahkan disana, ada yang sedang berbisik-bisik menatap mereka bertiga.

"Aku merasa risih melihat mereka seperti itu," gerutu Jun.

Yun Seo mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa kau yang risih?"

"Mereka terus melihat kita, aku kasihan juga pada mereka," ucap Jun sembari merogoh sesuatu dari kantung bajunya, dan mencari sesuatu dikantung celananya. Ia mengeluarkan pulpen dan kertas kosong. Kertas kosong itu biasanya digunakan Jun untuk menyontek saat ada ujian sekolah.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Min Yoongi.

"Mereka pasti ingin meminta tanda tanganku," ucap Jun percaya diri. Ia tersenyum, lalu beranjak dari tempat itu dan mendekati segerombolan tiga gadis yang sedang berbisik-bisik menatap mereka. Mereka ada sekelompok gadis yang paling dikenal dengan sikap mereka, gadis satunya melipat lengannya hingga mendekati bahunya, satunya lagi gadis dengan rambut yang diikat menjulang tinggi, bibirnya yang menggunakan gincu hitam, dan yang terakhir, wajahnya yang sangat putih karena bedak, gincu yang sangat mereka, baju yang mengetat. Mereka adalah gadis-gadis yang juga ditakuti disekolah itu, karena mereka sering kali membuat masalah setelah Min Yoongi.

Saat Jun ingin mendekati mereka, tiga gadis itu malah meninggalkan Jun dan mulai mendekati Yun Seo dan Min Yoongi yang sedang duduk berhadapan.

"Wah.. wahh.. ternyata disini ada pasangan baru. Iyakan teman-teman?" ucap salah satu dari mereka, mungkin itu adalah ketua geng mereka, gadis itu memakai beju yang terlewat ketat.

Dua gadis lain yang berada di belakangnya mengangguk menyetujui ucapan dari ketuanya.

"Apa kalian tahu? Kaliam saat ini menjadi perbincangan hangat disekolah ini. Wah.. hebat sekali," ucapnya dengan penuh keangkuhan.

Yun Seo hanya menuduk, ia tidak ingin berdebat dengan gadis itu dan membuat masalah baru. Ia juga baru disini, ia harus menunduk dulu untuk sekarang.

"Hei kau!" ucapnya sembari menujuk wajah Yun Seo dengan penuh amarah dan kesombongan.

Yun Seo mendongak.

"Kau! Kau merusak popularitasku! Kau menghancurkan ketenaranku!" ucapnya dengan penuh amarah.

"Jangan menganggap dirimu ya g paling cantik!"tambahnya, gadis itu mendekati Yun Seo dan menarik rambutnya, hingga pita yang mengikat rambut gadis itu terlepas.

Min Yoongi dengan sigap mendorong gadis itu hingga tergeletak ditanah.

-Bersambung-

SeesawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang