23. Doubt

484 43 0
                                    

Cuaca saat ini cukup cerah, matahari memamerkan kebahagiaannya terhadap semua orang, walaupun tak terlalu cerah karena di tutupi oleh awan-awan yang akan menurunkan hujan, sinar itu tak mau kalah, seakan-akan ia harus tetap bersinar walaupun kemungkinan untuk dirinya bersinar itu kecil. Sinar itu cukup cerah, tapi tak secerah hati Yun Seo yang suram, rambutnya yang lepek, keringat yang membasahi bajunya, dan wajahnya kusam. Mungkin, jika ada pemilihan seorang pelajar yang paling suram, Yun Seo yakin
100% dia yang akan memenangi itu.

Gadis itu menghela napasnya, cukup penat baginya memutari sepuluh kali lapangan lebar itu, napasnya terengah-engah. Gadis itu mencoba mengatur napasnya sembari mengusap wajahnya, menghapus keringat yang ada di wajahnya.

Semakin hari, Yun Seo merasakan dirinya semakin ceroboh. Ceroboh saat disekolah, dirumah, dan diluar sekolah maupun rumahnya. Selalu meninggalkan tugas-tugas yang guru berikan, terlambat sekolah, jarang berada dirumah. Dirinya sadar semua ini di sebabkan oleh dirinya yang terlalu meladeni kekasihnya, Ji Hwon.

Setiap dirinya meninggalkan, atau tidak meladeni kekasihnya itu, pria itu selalu membuat dirinya bingung, karena pria itu akan sedikit sensitif akan dirinya yang tak meladeni pria itu. Yun Seo pun bingung, kenapa akhir-akhir ini pria itu seakan-akan ada perubahan pada dirinya, tapi pikiran-pikiran aneh yang mulai memenuhi otaknya segera ia enyahkan dari dirinya. Ia percaya pada kekasihnya itu, mungkin saja pria itu sedikit lelah karena aktivitasnya menjadi aktor, dan mungkin saja pria itu sedikit sensitif karena faktor lelahnya tadi.

Pikiran sederhana seperti itu membuat Yun Seo kembali percaya pada kekasihnya itu, bagaimana pun juga Ji Hwon adalah Ji Hwon yang pernah ia kenal, dan pria itu adalah pria yang akan menjadi cinta Yun Seo selama-lamanya.

"YUN SEO!!"

Gadis itu langsung tersentak akan suara teriakan yang mampu merusak gendang telinganya. Yun Seo melihat Jun yang tengah bersusah payah berlari kearahnya, wajahnya juga terlihat kusam, tetapi gadis ini tetap berada diperingkat pertama menjadi seorang pelajar memiliki wajah kusam yang pernah ada.

"Ada apa?" tanya Yun Seo. "Bisakah kau tidak perlu berteriak, suaramu sangat keras."

Pria itu membungkukkan tubuhnya sembari menyentuh kedua lututnya, dan mengatur napasnya. Pria itu seperti dikejar-kejar oleh hantu, tidak karuan.

"Pasti kau tidak percaya ini," ucap pria itu sembari berdiri tegak.

"Apanya?"

"Min Yoongi."

"Hah? Min Yoongi kenapa?" Perasaan gadis itu mulai tidak enak, jantungnya berdebar tidak karuan sambil menatap Jun ragu.

"Dia, dia kembali seperti dulu."

"Maksudmu?"

"Begini-"

Flashback ON

Pria itu melangkah menuju kelasnya dengan ekspresi wajah datar, tak terlihat marah atau senang, apalagi sedih.

Tak menghiraukan orang-orang yang ada disana, orang yang berada diruangan itu memberi salam hangat dan senyuman yang paling manis, namun tak dianggap dimata pria itu. Sampai akhirnya seorang pria yang datang mendekati dirinya mulai terheran-heran dan bertanya.

"Selamat pagi, Min Yoongi," seru Jun dan memberi senyuman paling ampuh membuat gadis tertarik padanya, bukan semuanya, hanya satu gadis saja, sudah pasti Soo Mi yang paling menikmati senyuman itu, dan dia merasa beruntung yang dapat merasakan sesuatu dari senyuman pria itu tanpa gadis-gadis lain rasakan. Jun cukup tampan, namun pakaian yang ia kenakan mungkin dari kalangan nenek kakeknya saja.

Pria itu menatap wajah Min Yoongi, berharap ada yang keluar dari mulutnya itu. Jun kembali menatap mata pria itu, mirip seperti kucing jika memberi senyuman, namun saat marah ia akan seperti malaikat yang akan mencabut nyawanya.

Setelah berharap, ternyata harapannya tak terkabulkan. Min Yoongi tak memberi sapaan kembali padanya.

"Kau kenapa?"

...

Tak ada jawaban, Jun menghela napasnya. Mencoba bersikap formal dihadapan pria itu. Wajahnya terlihat cemas, jantungnya mulai berdegup.

Sial, ini jantung kenapa berdetak tidak karuan? Batin Jun.

Setelah beberapa menit, pria berkacamata itu berlari sekuat tenaga, meninggalkan Min Yoongi yang sepertinya mulai membuat dirinya ketakutan.

Flashback OFF

"Begitulah ceritanya, apa kau tahu penyebabnya?"

Gadis itu mulai meresap apa yang dikatakan pria itu, dan dirinya tahu apa penyebabnya, ia ingin memberitahunya pada Jun, namun ia mengurungi dirinya agar tetap diam saja, gadis itu tidak ingin memiliki masalah lagi pada pria itu, apalagi sikapnya sudah mulai kembali berubah seperti dulu.

"Kau ada masalah dengannya?" tebak Jun.

Yun Seo terdiam. Bagaimana ia bisa mengatakan ini pada Jun, pria itu akan kecewa jika Yun Seo adalah penyebab sahabatnya berubah, Yun Seo tidak ingin memberitahu, ia akan tetap diam, bagaimana pun juga.

.
.
.

Yun Seo menatap Min Yoongi ragu, pria itu menatap lurus keluar jendela kelas. Yun Seo ingin sekali berbicara pada pria itu, namun karena masalah kemarin, Yun Seo menahan untuk tidak terlalu menghiraukan pria itu.

Maafkan aku, bukan aku tidak mempercayaimu, aku takut kau hanya mengarang tentang keburukan kekasihku. Jika kau memiliki bukti mungkin aku akan mempercayaimu. Maafkan aku Min Yoongi, maafkan aku. Batin Yun Seo.

Yun Seo kembali menatap pria itu, entah kenapa, hatinya selalu ingin menatap pria itu tanpa tahu alasan yang jelas. Namun, dari wajah pria itu, tergambar jelas kekecewaan yang telah Yun Seo lakukan padanya. Gadis itu tidak bermaksud mengecewakannya karena kekasihnya, melainkan Yun Seo tidak ingin jika pria itu beurusan dengan orang yang penting, dan mendapatkan masalah seperti dirinya dulu. Yun Seo menghela napasnya.

Jun menyikut lengan gadis itu, ia memberi kode meminta gadis itu untuk membawa Min Yoongi berbicara, atau setidaknya ia hanya cukup melirik saja. Agar Jun tidak terlalu khawatir tentang sahabatnya itu. Antara ingin menolak dan setuju, jika gadis itu tidak setuju, Jun akan semakin curiga jika ada masalah diantara mereka. Namun sebaliknya, jika gadis itu menyetujui permintaan Jun, maka ia harus memasang wajah tebalnya agar tidak menanggung malu jika pria itu tidak menjawab pertanyaan dari dirinya.

Yun Seo menegakkan tubuhnya, mungkin dirinya harus mencoba memberanikan diri, dan mulai bertanya. Antara malu dan takut, Yun Seo berusaha memastikan dirinya agar tetap berani menghadapi pria ini. Gadis itu mengehela napasnya, dan tersenyum.

"Min Yoongi, sepertinya Jun ingin kita berkumpul kembali bersama Soo Mi, dan pergi berjalan-jalan. Bagaimana menurutmu?"

Tidak ada jawaban, jangankan untuk berbicara, menoleh saja Min Yoongi tidak niat.

Yun Seo kembali bertanya, ia pastikan kali ini akan berhasil. "Wahh, Min Yoongi, coba kau lihat pemandangan itu. Indah bukan? Seharusnya kita mengabadikannya dengan mengambil gambar, bagaimana?"

Untuk kedua kalinya, tidak ada jawaban.

Oke, fix, sepertinya Min Yoongi tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan gadis itu.

-Bersambung-

SeesawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang