"Ya tuhan!! Aku terlambat!!"
Hari ini Yun Seo bangun kesiangan, mungkin faktor ia tidur terlalu larut malam.
Setelah Yoongi meninggalkan dirinya dan Jun, Yun Seo menyempatkan dirinya untuk menetap disebuah tempat yang menjual es krim dan makanan berat. Jun dan Yun Seo mungkin pulang terlalu malam, sekitar pukul 22:35 pm. Ibu Yun Seo pun sempat memarahi gadis itu karena pulang terlalu malam bagi seorang gadis perawan, apalagi yang menambahkan marahnya ibu Yun Seo adalah ia pulang bersama Jun, untung saja ibu Yun Seo tak meledak. Jun memberikan beberapa makanan dan diberikan kepada ibu Yun Seo, sebenarnya ia membeli makanan itu untuk dirinya, karena setiap malam Jun selalu menyempatkan dirinya untuk makan sebelum tidur, tapi makanan yang ia beli hilang begitu saja, ini juga demi kebaikannya, jika ia tak memberi ibu Yun Seo makanan, mungkin mereka berdua akan diomel habis-habisan oleh ibu Yun seo.
Namun, malam itu sangat menyenangkan. Walaupun Jun terlihat idiot ia cukup tampan, ia juga perhatian, dia teman yang sangat membantu.
Dan ada sesuatu yang masih Yun Seo pikirkan, ia memikirkan seorang pria yang meninggalkan mereka tadi malam. Entahlah apa yang membuat pria itu sangat marah, hingga Yun Seo yang belum berkenalan dengannya saja ia masih menatapnya dengan tatapan dinginnya.
Sebenarnya ia ingin tahu, kenapa dia tak ingin berkenalan dengan Yun Seo? Apa yang menyebabkan dirinya menjauhkan dirinya dari teman-temannya?
Dan Yun Seo hanya bertanya, kenapa dia tak ingin bicara? Apakah dirinya salah? Apakah salah bertanya?
Gadis itu masih bingung dengan sifat pria itu.
Yun Seo langsung bergegas menuju kamar mandi, cuaca diluar sana cukup dingin untuk membasahi semua tubuhnya, jadi gadis itu hanya mencuci wajah dan menyikat giginya dengan cepat, apakah itu bersih atau tidak, hanya dia yang merasakan.
Setelah mencuci wajahnya Yun Seo berlari kecil mendekati lemarinya, ia membuka gagang pintu itu dan mengambil beberapa seragam pakaian yang ia kenakan hari ini, mengenakannya dengan sangat cepat hingga dasinya tak lagi beraturan, kaos kaki yang ia kenakan pun tak beraturan, sebelah kanan tinggi hingga lutut, dan sebelah kiri pendek hingga mata kaki.
"Yun Seo!!"
"Iya bu, sebentar!" seru Yun Seo dan bergegas pergi kemeja makan.
"Ayo sarapan, habiskan sarapanmu," tegas ibunya.
"Ini sudah terlambat bu, aku akan makan disekolah saja."
.
.
."Arghh aku lapar sekali," keluh Yun Seo sambil memegangi perutnya.
Matanya terus menelusuri isi kelasnya, hanya ada dia dan Min Yoongi disana, semuanya sudah pergi keluar, karena sekarang waktunya untuk istirahat.
Yun Seo menatap Min Yoongi yang menatap keluar jendela, Yun Seo menghela napas beratnya. Ia jadi tak berani menegur pria itu, ia pasti mengingat malam itu, dimana Yoongi menatapnya dengan kesal.
Gadis itu melipat kedua tangannya diatas meja belajar yang ada di hadapnnya, lalu membaringkan kepalanya diatas lipatan tangannya tadi. Dan menutup matanya dengan perlahan.
Beberapa detik kemudian, seseorang memberinya sebotol air mineral dan beberapa potong roti yang masih terbungkus rapi. Yun Seo merubah posisinya jadi dudum dengan tegap, bola matanya melebar, ia hanya melihat punggung itu mulai menghilang. Min Yoongi?
Seorang Min Yoongi memberinya sebotol air mineral dan beberapa potong roti? Apa-apaan ini?
Sebenarnya orang ini baik atau jahat?
Yun Seo segera mengejarnya sambil membawa yang Yoongi berikan kepadanya. Ia berlari kecil mencari sosok itu, ia tak menemukannya.
"Dia itu hantu ya? Cepat sekali dia menghilang."
Mata Yun Seo terus mencari sosok Min Yoongi tersebut, hingga akhirnya ia menemukan pria itu. Pria itu sedang menyandarkan tubuhnya disebuh batang pohon yang ada ditaman sekolah tersebut, tidak ada orang disana, sangat sepi padahal ini taman. Namun, lebih banyak yang memilih untuk berkumpul dikantin atau dilapangan.
Pria itu mengenakan earphone yang menyumpal lubang telinganya.
Yun Seo memasang wajah kesalnya, lalu duduk disamping pria itu dengan kasar. Mendengus dengan kasar juga.
Yoongi membuka matanya dengan perlahan, namun tatapannya tetap lurus kedepan, ia tak menatap wajah seseorang yang sedang menatapnya kesal di sampingnya. Ia melirik, tapi tidak untuk melirik gadis itu, melainkan melirik sebuah yang gadis itu genggam dia tangannya, sebuah botol air mineral dan roti yang ia beri tadi. Lalu pria itu kembali mengalihkan pandangannya lurus kedepan.
"Apa yang membuatmu seperti ini?" tanya Yun Seo dengan nada yang terdengar sangat kesal.
Yoongi hanya diam, pria itu hanya melepas earphone yang ia kenakan.
Yun Seo semakin kesal, keningnya berkerut, "Kau tidak ingin berbicara denganku, tapi kau malah memberi makanan ini? Ada apa denganmu?"
Yoongi berdiri.
"Kau mau kemana?" tanya Yun Seo dengan wajah yang terlihat kebingungan.
Yoongi melangkahkan kaki meninggalkan Yun Seo.
"Tunggu!"
Pria itu juga menghentikan langkahnya.
"Kau ini kenapa? Kenapa kau selalu menghindar? Aku sedang berbicara padamu," ucap Yun Seo dengan nada tingginya.
Yoongi menatapnya dengan tatapan dingin, lebih tajam dari tadi malam, "APA KAU TIDAK BISA DIAM?!! AKU SUDAH MEMBERIMU MAKANAN, APAKAH KAU TIDAK BISA BERTERIMAKASIH SAJA?!!" Yoongi mengepal kedua tangannya, nada suaranya tak kalah tinggi dari suara Yun Seo.
Seluruh dunia gadis itu runtuh, Yun Seo merasa hatinya sangat tertusuk, ia tak pernah melihat orang semarah ini padanya?
"Apakah aku pernah berbuat salah? Apakah aku salah bertanya padamu?" tanya Yun Seo berusaha terlihat tegar.
Yoongi memejam matanya, ia berusaha agar tidak terus terpancing emosi, "Diamlah, lebih baik kau makan, jangan mengejarku."
Yoongi pergi meninggalkan gadis itu, alih-alih menjauhi gadis itu, sesuatu menahan dirinya. Yun Seo memegang lengan Yoongi, menatap pria itu dengan tatapan yang terus bertanya-tanya.
"Yoongi, aku tahu namamu Min Yoongi. Aku tahu namamu sebelum berkenalan denganmu. Tapi, aku belum mengenalmu," ucap Yun Seo.
Kau memang belum mengenalku. Ya, kau tak mengenalku.
"Berhentilah," tegas Yoongi dengan nada datarnya, tapi kata itu seperti tertusuk bai Yun Seo.
"Apa maksudmu? Apakah aku berbuat salah? Apakah salah?" Yun Seo menatap mata Yoongi dengan dalam, mencari-cari apa sebenarnya yang pria itu lakukan padannya, namun nihil ia tak menemukan apa-apa.
"Berhentilah menanyakan itu, kau membuatku muak denganmu," ucapnya.
"Muak? Kenapa?" Yun Seo mengernyitkan dahinya, ia bingung apa yang pria itu katakan padanya.
"Aku tidak mempunyai alasan, yang pasti aku tidak ingin berbicara dengan seseorang."
"Tapi, Kau itu-"
"Berhentilah!" tegas Yoongi lagi. "Berhenti berbicara, makanlah pemberianku. Aku tidak ingin berdebat denganmu, jangan membuatku marah."
Lalu pria itu melepaskan tangan Yun Seo yang memegangnya, lalu pergi meninggalkan gadis itu sendiri.
"Bersambung"
Yeayy
Saia Comeback!!
Bagaimana dengan bab ini?
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen yee!!😋

KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw
Romantik[Completed] 🎖️Rank 2 in #BadGuy [23 April 2019] Kehidupan seorang Min Yoongi seperti sebuah Seesaw. Terkadang dewi fortuna berpihak padanya dan bisa juga sebaliknya. Dominannya adalah dewi fortuna tak selalu berpihak padanya. ~ Yun Seo Berharap den...