14. Lie

699 61 0
                                    

Ia tidak boleh marah. Ia harus menguasai diri dan jangan malah memperkeruh keadaan.

Yun Seo tiba-tiba menahan satu bahu Min Yoongi agar pria itu tidak melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Namun nihil, pria itu justru menyentuh tangannya dengan lembut, dan tersenyum menatap gadis itu dengan penuh arti. Yun Seo menyimpulkan bahwa tatapan itu menandakan Min Yoongi sedang mengatakan 'Tenang, semua akan baik-baik saja.' Walaupun begitu, Yun Seo tak segan-segan mendekati Min Yoongi dan menjauhi tubuh pria itu.

Min Yoongi menghela napasnya. "Ada apa denganmu? Tenang saja, aku tidak akan menyakiti gadis berengsek ini!"

"Beraninya kau-"

Tak sempat melanjutkan langkah yang akan Hyo lakukan, gadis itu hendak ingin menonjok wajah pria bermata sipit itu, wajah itu sangat menyebalkan, namun tertahankan oleh teman-teman Hyo yang berada di belakangnya.

"Lepaskan aku!" Gadis itu terus memberontak, namun tenaga kedua temannya lebih kuat dari dirinya. Teman-temannya sudah tak sanggup lagi melihat Hyo akan tertindas nantinya, lebih baik menghindar daripada mereka akan mendapatinya.

Jika saja Yun Seo dan teman-teman Hyo tidak menghalang mungkin Min Yoongi akan memberi pelajaran pada gadis itu. Min Yoongi hanya bisa bersabar untuk semua itu sebelumnya, ia tidak ingin berurusan dengan sipemilik nama Hyo itu, apalagi dengan kedua teman-temannya yang unik itu, lebih tepatnya kata unik diganti dengan kata aneh.

Entah apa yang membuat pria itu risi, yang terpenting ia tidak ingin orang di sekitarnya tersakiti karena hal-hal bodoh yang dibuat untuk menjatuhkan dirinya dan sahabat-sahabatnya.

Pria itu masih menatap kesal dengan Hyo, hatinya masih belum menerima perbuatan bodoh yang dilakukan gadis itu. Sengaja sekali membuat hidupnya semakin menderita, baru saja ia temukan cahaya baru untuk menyinari hidupnya, kini semua itu ingin direnggut oleh gadis yang tidak memiliki rasa bersalah sama sekali itu.

Yun Seo mendekati Min Yoongi, mencoba memberikan semangat baru kepada pria itu. Melihat senyuman tulus dari wajah polos gadis itu membuat jantung Min Yoongi berdebar tidak karuan, pria itu terus menatap matanya, hingga akhirnya ia menepis semua yang ada di pikirannya. Ia memalingkan wajahnya sembari menganggup menanggapi senyuman gadis itu.

"Hei Min Yoongi! Kau jangan ambil hati, kau tahu sendiri bagaimana keluarganya, mereka sangat liar untuk menjatuhkan orang-orang seperti kita. Tenang, kita bertiga bisa menghadapinya," ucap Jun dengan percaya diri. Min Yoongi mengangkat sebelah alisnya, ia tidak pernah melihat Jun sebijak ini.

"Apa yang kau lihat?! Kau terlihat meremehkanku!"

"Tidak-tidak! Lebih tepatnya kau lebih baik hari ini," ujar Min Yoongi.

"Jadi, sebelumnya aku tidak baik, begitu?"

"Diamlah, aku tidak bersemangat beradu mulut denganmu."

Jun merengutkan wajahnya, wajah pria itu terlihat masam, ia terlihat kesal.

Disisi lain, ada yang diam-diam tersenyum bahagia. Ia melihat perubahan pada pria yang kini menjadi sahabatnya. Ia sama sekali tidak menyangka pria itu bisa berubah dengan sangat baik, ini sudah cukup untuk kebahagiaan yang dibutuhkan Yun Seo. Ternyata benar, bahagia itu sederhana, melihat orang disekitar kita bahagia, kita juga akan bahagia. Jadi, Yun Seo akan selalu bahagia, jika kedua sahabatnya itu bahagia.

.
.
.

Sudah dua bungkus tisu yang dihabiskan Yun Seo hanya untuk menyapu keringatnya. Bukan hanya karena suasana sesak diruang tunggu, tapu juga kegugupan yang melandanya. Ia memejamkan mata, jantungnya selalu berhenti setiap kali ada panggilan-panggilan nama dari sumber suara. Yun Seo sedikit menunduk, melihat kakinya yang tak berhenti ikut cemas, keringat dingin yang memperburuk keadaannya. Akhirnya, hari ini tiba juga, hari dimana ia akan dihakimi karena terlibat skandal yang merusak nama baiknya. Yun Seo gugup bukan main, terlebih saat pikirannya mulai liar membayangkan apa yang akan terjadi nanti.

Yun Seo melihat beberapa orang keluar masuk dari ruangan itu, ada yang menangis, ada yang sibuk dengan ponselnya, bahkan ada yang khawatir.

"Saudari Yun Seo!"

Yun Seo menegang ketika namanya dipanggil. Perlahan ia berdiri dan menoleh kekiri dan kekanan, orang-orang yang berada di sekitarnya melihatnya dengan tatapan menilai. Mereka seperti meragukan dan menaruh curiga, karena sejak tadi, Yun Seo lebih banyak diam sedangkan yang lain sibuk mengurus diri dengan mempersiapkan berkas-berkas yang akan dibawa dihadapan hakim.

Sekali lagi, Yun Seo memejamkan mata, tangannya mengepal erat. Ia menanamkan sesuatu dalam benaknya. Jika ia tidak mengikuti ini, tidak akan ada kesempatan lagi untuk membela diri, bahwa ia tidak salah, dan ini hanyalah kesalahpahaman saja. Ia juga tidak ingin nama baiknya ternoda, itu yang membuat Yun Seo kini gigih melangkah, membuka pintu, lalu mulai melangkah masuk.

Ia sudah melihat beberapa orang yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Yun Seo simpulkan, ia harus tegar untuk menerima hujatan yang akan datang darimana saja.

Yun Seo duduk diruang tengah yang telah disediakan untuk orang yang akan dihakimi. Kini jantungnya kembali berdebar saat melihat Hyo dan ibunya, yang menatapnya dengan tatapan mengitimidasi. Disana Hyo tersenyum puas melihat penderitaan yang terlimpah pada Yun Seo.

"Baiklah," ucap seorang hakim yang berada dihadapan Yun Seo. "Saudari Yun Seo, disini saya mendapat pengaduan bahwa anda terlibat skandal. Dan disini anda yang melakukan sebuah kesalahan, apa itu benar?"

Yun Seo semakin gugup, dan tak tahu harus berbicara apa. Gadis itu ingin menangis, tapi ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan semua orang yang kini menghadapinya, tapi bibirnya tak ingin mengeluarkan sesuatu yang seharusnya ia ucapkan.

Tidak lama pintu ruangan itu terbuka dengan kasar, seorang pria membanting pintu itu, membuat orang-orang yang ada didalam ruangan itu sontak terkejut.

"Dia tidak bersalah!"

"Min Yoongi?" Hyo membulatkan matanya.

"Hyo! Beritahu mereka, jika Yun Seo tidak bersalah, kau tidak boleh melakukan hal bodoh seperti ini!" Dinding kesabaran yang Min Yoongi buat kini runtuh, ia tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"I-itu-"

"Katakan yang sebenarnya!"

"Aku minta maaf! Ini semua tidak benar!" Tangis Hyo pecah, semua orang terkejut tak percaya. "Aku berbohong! Yun Seo tidak bersalah, akulah yang membuat skandal itu!"

"Hyo! Apa yang kau lakukan?" tanya Ibunya tak percaya.

"Maafkan aku," ucap Hyo sembari memeluk ibunya.

Dan dengan langkah cepat dan penuh dengan amarah yang mengebu-gebu, Min Yoongi meraih lengan Yun Seo, gadis itu terlihat tak berdaya, dengan segera Min Yoongi membawa gadis itu pergi. Jantung Yun Seo semakin tak karuan, ini adalah hal bodoh yang pernah ia rasakan. Semua orang yang berada diruangan itu hanya bisa menatap punggung kedua orang itu yang keluar dari ruangan yang dipenuhi dengan suara tangisan Hyo.

Ini hal yang bodoh!

-Bersambung-

SeesawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang