9 | Menyatakan Perasaan

1.3K 90 3
                                    

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

Alzetta bisa melihat dari kejauhan kalau Alana tengah berjalan di koridor sendirian.

Dilain sisi, Alana tengah berjalan dengan pelan. Dua hari tidak masuk ke sekolah membuatnya sangat menyesal. Kalau di pikir ia sangat banyak ketinggalan pelajaran dan itu sangat merugikan.

Tadi, Jason sempat menolaknya untuk antar ke sekolah. Karna cowok itu sangat khawatir terhadap keadaan Alana yang masih belum pulih.

"AL!!" Alana menfokuskan penglihatannya dan melihat Alzetta yang tengah melambai dari kejauhan. Akhirnya cowok itu menghampiri Alana yang sama sekali tidak memperdulikannya.

"Hay." sapanya sambil tersenyum.

Alana tak menjawab dan tetap berjalan dengan pandangan yang fokus ke depan.

Alzetta mencekal tangan Alana yang membuat cewek itu berhenti melangkah. Ia menatap Alzetta dengan tatapan tajam. "G-gue pengen ngomong sama lo." ucap Alzetta.

"Kalau mau ngomong langsung saja. Gausah basa-basi." jawab Alana ketus.

Alzetta menghela nafas. "Bisa ga sih lo ga bersikap dingin ke gue? Gue punya salah apa sama lo?" Tanyanya. Ia bahkan bingung dengan cewek yang berdiri di depannya ini, yang selalu saja bersikap dingin kepadanya. Padahal kalau ia pikir, dia sama sekali tidak punya salah sama Alana. Bahkan membuatnya kecewa sama sekali tidak.

Alana tertawa pelan. "Gue tanya sama lo. Lo ngapain datang di kehidupan gue? Bahkan selalu saja mengganggu gue." balasnya.

"Lo sama saja seperti cowok brengsek pada umumnya. Yang selalu datang bersikap baik karna kasihani sama cewek yang ga tahu apa-apa kayak gue. Kemudian pergi begitu saja dengan alasan yang sangat tidak masuk akal." sambung Alana panjang lebar.

"Gue suka sama lo."

Ucapan barusan membuat Alana menelan sallivanya. Ia tertawa seolah mengolok ucapan Alzetta barusan. "Suka sama gue? Lantas apa yang lo suka dari gue? Karna gue cewek yang sangat menyedihkan sehingga lo kasihani gue dengan cara memacari gue? Gitu?" Tanyanya.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang