15 | M a s a l a h

986 76 3
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

**************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**************

Alana memarkirkan mobilnya di halaman. Tekadnya kembali ke rumah orangtua kandungnya sangatlah besar. Dia juga pengen tahu seberapa besar perubahan rumah ketika Alma balik ke Indonesia.

Di garasi bisa di lihat kalau mobil orangtuanya tengah terpakir rapih disana. Dengan sigap Alana melangkahkan kakinya masuk ke rumah.

Ia berjalan menyusuri ruang tamu dan tiba di ruang keluarga. Dan yup! suasana rumah terasa hangat dan damai dengan kedatangan Alma, kembarannya.

Alana dengan pelan melangkah menaiki anak tangga.

"Alana."

Alana lantas menoleh dan menatap mereka semua yang sedang menyantap makan malamnya.

"Sudah bosan dengan keluarga barumu sehingga kamu pulang kesini?" Tanya Hendri.

"Apa hak anda menanyakan itu?" Balas Alana.

"Alana. Bersikaplah sopan terhadap orangtuamu." Tegur Nichele.

"Dia saja sangatlah tidak sopan menanyakan hal itu, jadi kenapa saya mesti sopan dengan dia?" Tanya balik Alana yang membuat Nichele terdiam.

Alana beralih mematap Alma yang tengah menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Oh btw, Selamat datang kembali di keluarga suram ini." Ujarnya dan kembali berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Ia menutup kembali pintu kamarnya dan duduk di atas sofa.

Kenapa keadaannya harus seperti ini?

Cklik!

Alana menoleh dan mendapati Alma yang tengah menutup pintu dan menghampirinya.

"G-gue pengen lo kembali ke sini Lana. G-gue pengen kita seperti dulu lagi," ucap Alma pelan.

"G-gue tahu, mama sama papa lebih sayang sama lo. Tapi kenapa lo masih benci sama mereka?" Sambung Alma.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang