14 | R a s a

954 71 9
                                    

********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

********

****************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****************

"GUE BENCI SAMA LO ALANA, GUE BENCI KARNA MAMI DAN PAPI LEBIH SAYANG SAMA LO!"

"SAYANG? MANA ADA ORANGTUA YANG SAYANG SAMA ANAKNYA KALAU MEREKA TEGA NYERAHIN ANAKNYA SENDIRI DI ORANG LAIN!"

Alana terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tidak beraturan.

"Huffft, cuman mimpi." Ia menghela nafas legah dan berjalan menuju toilet untuk mencuci mukanya. Usai mencuci muka, ia segara keluar dari kamar menuju dapur.

Suasana rumah sepi dan gelap. Dan ia baru sadar kalau dirinya terbangun jam 2 malam. Kakinya terus melangkah ke dapur dan membuka kulkas mengambil air.

"Lana?"

Alana tersentak dan berbalik keasal suara. Ternyata Jason tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya sekarang.

"Ja-Jazy? A-Ada apa?" Tanya Alana bingung.

Jason berjalan menghampiri Alana.
"Harusnya gue yang tanya seperti itu. Ada apa? Kok bangun jam segini?" Tanya Jason.

"Em," Alana menundukan kepalanya. "Mimpi buruk."

Jason menghela nafas dan memeluk Alana. "Mimpi apa hm?" Tanyanya lembut.

Cewek itu memejamkan matanya. "Dia berteriak seolah Alana yang salah. Dia bilang kalau mami dan papi lebih sayang sama Alana daripada dia." Jelas Alana.

Jason melepas pelukannya dan mengecup kepala Alana. "Cuman mimpi sayang, ga ada yang harus di khawatirkan." Ucapnya.

Alana mengangguk pelan. "Alma ada disini, Jazy." Ucapnya pelan.

"Alma? Darimana Lana tahu?" Tanya Jason.

"Kemarin sore Alana ketemu dia dengan Danish di taman dekat rumah mama papa." Jawab Alana.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang