*******
************
Alana keluar dari mobil Ronald. Tadi usai sarapan, dirinya harus memohon ke Renggo dan ngotot ke sekolah. Tapi kakaknya itu tetap saja bersikeras menolak kemauan adiknya dikarnakan kemarin malam mukanya sangat pucat dan tidak harus sekolah hari ini.
Lama lama lama, akhirnya kakaknya itu mengizinkannya ke sekolah dengan perjanjian kalau ke sekolah dan sepulang sekolah dirinya harus ditemani dengan Ronald. Huhu padahal rencananya mau ke sekolah bareng ama Alzetta:( tapi gapapa, karna mereka masih bisa ketemu di sekolah!
Ronald menurunkan kaca mobilnya dan sedikit menunduk agar menatap wajah Alana.
"Kalau pulang langsung ke parkiran ya. Jangan kemana-mana lagi, pokonya harus— setelah bel pulang 5 menit udah ada di mobil." Ujarnya."Iya ah bawel amat." Jawab Alana malas.
"Ingat, pergerakan lo bisa gue ketahui. Jadi jangan berbuat macam-macam," ucap Ronald lagi.
Alana berdecik kesal.
"Ck! Iya iya, kira gue tahanan apa diawasin mulu!" Ia berjalan di koridor sambil mengumpat.Sungguh protektif keluarganya-_-
"Alana!" Sontak Alana menoleh dan berbalik keasal suara. Alzetta berlari kecil dan mensajajarkan jalannya bersama Alana.
"Baru nyampe juga?" Tanya Alzetta sambil tersenyum.
Alana mengangguk. "Iya. Maaf ya hari ini ga bisa barengan." Jawabnya sambil tersenyum.
"Gapapa, ohya bentar pulang sekolah mau minum kopi bareng ga? Udah lama lho kita ga keluar bareng." Ajak Alzetta dengan semangat yang membuat senyum Alana memudar seketika.
"Kenapa? Ada sesuatu?" Tanya Alzetta begitu tersadar perubahan mimik wajah cewek itu yang jadi murung.
Mana mungkin kakaknya Renggo bakal mengizinkan dirinya pergi sehabis pulang sekolah. Ini saja dia sudah bersusah payah membujuk kakaknya itu agar mengizinkannya ke sekolah-_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen Fiction[TAMAT] Bersabarlah, semua akan berakhir. H O P E Copyright 2018 - amandrug