PLAKK
Sebuah tamparan telak melayang ke pipi gembul milik gadis cantik bertubuh ideal itu. Bukannya menunduk takut, gadis itu justru menatap tajam orang yang menemparnya itu.
"SIAPA YANG NGAJARIN KAMU MABUK KAYAK GITU HAH?!",Bentak wanita paruh baya pada gadis itu.
"Aku gak akan ngelakuin itu kalo mama gak selingkuh sama pria brengsek itu!!",balas gadis itu pada wanita yang ternyata adalah ibunya.
" VERANDA!", baru saja tangan itu hendak melayang menamparnya untuk kedua kali, sebuah tangan kekar menggenggam tangan itu.
"Sudahlah. Kasian Ve baru pulang dimarahin. Kamu istirahat ya Ve",ucap Jonathan.
" Jangan sok baik bajingan!",balas Veranda, kali ini tamparan dari Mamanya begitu cepat. Ia sendiri sampai terkejut. Sudut bibirnya nampak mengeluarkan darah.
Veranda masih belum ciut. Ia melangkah menuju dapur kemudian mengambil sebilah pisau daging. Ia kembali ke tempat dimana mamanya berada.
"Ambil Ma! Tamparan itu ga cukup sakit! Tusuk aku! Bunuh aku Ma! Bunuh!",ucap Veranda seraya menyodorkan pisau itu pada mamanya.
" Kenapa diam? Kenapa? Dengan mama khianatin papa aja udah membunuh kebahagiaan aku. Sekalian aja ma, bunuh diri aku juga",ucap Veranda masih menyodorkan pisau itu.
"Kalo gitu",Veranda memutar arah ujung pisau itu ke arah perutnya.
" Aku sendiri yang ngelakuin!",Veranda menggerakkan tangannya menusuk dirinya sendiri. Namun Jonathan dengan cepat menahan pergelangan tangan Veranda. Dengan terpaksa ia memelintir tangan Veranda agar pisau itu terlepas dari tangannya.
Tangannya bergerak menyentuh pipi Veranda.
"Tenang Veranda tenang!",ucap Jonathan.
" Lepas! Lepasin aku.. Hikz..",Veranda akhirnya melemas. Seluruh tenaganya sudah habis.
"Dia gak akan tenang disini",ucap Jonathan pada calon istrinya itu.
" Gimana kalo dia tinggal bareng Shania aja di apartement?",tawar Jonathan.
"Anak kamu cuma 1 kan? Perempuan doang?",tanya Risa. Jonathan mengangguk.
" Gimana?"
"Gimana baiknya aja deh",jawab Risa. Veranda juga nampak tak menolak. Rasanya memang lebih baik ia tak tinggal di rumah ini lagi.
" Rencana pertama berhasil",Jonathan tersenyum devil sambil menatap Veranda.
***
" Jadi gimana njing? Ngalah aja loe ya?",ucap Viny pada Aya. Aya mendelik tajam.
"Selama janur kuning belum melengkung gue bebas nikung",ucap Aya sambil tersenyum sinis. Jinan melirik tak suka pada Aya.
" Heh, tamat sma gue tunangan ama Cindy"
"Belum nikah kan?",balas Aya sambil tersenyum remeh.
" Suatu saat nanti gue bakal nikahin dia",balas Jinan nampak geram.
"Kan masih bisa cerai",balas Aya. Cindy hanya bisa memijit pelipisnya. Sedari tadi Aya dan Jinan tidak berhenti adu mulut alias cekcok.
" Gini aja deh. Cin, loe pilih Aya atau Beby?",tanya Shania.
"Loh kok aku?",tanya Beby sambil menunjuk dirinya sendiri.
" Authornya typo tuh",jawab Shania menyalahkan Author.
"Serius nih. Pilih Naomi atau Viny?",tanya Shania lagi.
" Makin melenceng",Beby menepuk jidatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid girlfriend [End]
Dla nastolatków"Dia payah, bodoh, lemot dan cerewet. Tapi aku mencintainya" -Beby- "Aku memang payah, lemot dan bodoh. Tapi percayalah aku jauh lebih tulus dari mereka yang pandai merangkai kata - kata cinta" -Shania-